Malam itu, sama setiap harinya. Saya selalu menyempatkan diri pergi berbelanja di minimarket untuk membeli sepotong roti dan teh botol dingin. Ya sama seperti biasa supaya perut tidak keroncongan dan bisa tidur pulas dimalam hari.

Duduk santai menyantap roti keju yang saya sukai, namun rasa itu buyar ketika melihat para pemulung yang lewat memungut sampah plastik.

Ku terenyuh , antara sedih dan iba. Tapi waktu itu aku bingung apa yang harus saya lakukan. Sampai sampai pemulung sudah hilang berpindah tempat. Ya terasa saya seperti dingin membeku tak bisa berbuat apa apa
Apa yang salah
Apa saya terlalu banyak berpikir.

Sampai akhirnya saya pulang ke kosan dan berpapasan dengan pemulung suami istri yang suka saya lihat ketika bersepeda.





Besoknya sore ketika saya membeli banyak roti kukus, saya menyempatkan diri membeli minuman.

Ketika kuteguk minuman itu, pas sekali melihat sepasang pemulung yang selalu kulihat.
Namun hari itu terasa berbeda, sepertinya istrinya sedang sakit. Saya bisa menebaknya karena dahinya terlihat koyo yang suka dipakai oleh orang orang yang agak pusing atau mungkin pegal pegal




Hatiku bimbang, antara iba, dan susah bergerak untuk memberi. Aku malu menyapanya, bagaimana caranya memberi

Ah bodohnya aku, terlalu introvert dan pemalu sekali
Namun aku beranikan diri menyapa mereka

" Permisi, saya punya 2 roti kukus. Tadi saya beli banyak tapi kekenyangan "

Dari mata mereka terpancar sedikit kebahagiaan, dan lega rasanya juga saya memberi

Meskipun hanya sedikit tapi setidaknya bisa mengisi perut mereka dimalam hari itu


Itulah awal dari saya suka memberi kepada yang membutuhkan
Banyak orang iba, namun tak berani bertindak. Seperti ada dinding penghalang atau keraguan untuk membuat kebaikan
Ketika niat itu datang tapi kita banyak memikirkannya. Ujungnya hanya menjadi wacana sia sia






Siang panas terik itu, biasa aku memberi minuman botol teh.
Kembalilah aku ke kosanku

Terlihat bapak pemulung yang sedang mencari cari barang rongsok didepan kosan

Ketika berpapasan

Sreg hatiku ingin memberi, bapak itu pasti kehausan. Kurogoh kantong kresek ku
Kuambil minuman teh botol yang dingin tadi

Dan kuberi padanya

Dan responnya sungguh mengejutkan

"Terima kasih banyak"

Sambil tersenyum sumringah



Ah benar, kebaikan kecil ini bisa membantu orang.

Semua dimulai dari hal kecil, niat - hati - dan tindakan membuatnya menjadi kebaikan.


Itulah dimana awal saya lebih peka terhadap mereka yang berjuang dijalanan

mereka tidak meminta, mengemis, mereka berjuang.

Sungguh ini menampar saya, ketika saya down saya selalu terpikirkan mereka

Mereka berjuang untuk hidup, kenapa aku yang masih bisa berdiri dan berkecukupan selalu mengeluh.....


Ah benar aku tersenyum, mengingat itu