Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

taripuji987Avatar border
TS
taripuji987
Berakhirnya Cinta Pertamaku
Berakhirnya Cinta Pertamaku






Quote:




Aku dan Reno sudah berteman sejak kami kelas 6 SD saat aku pindah ke rumah nenek ku di Jakarta.

Sejak saat itu kami mulai berteman, dimana ada Reno disana pasti ada aku, kami selalu bermain bersama, makan bersama, belajar bersama semuanya kami lakukan bersama.

 Berakhirnya Cinta Pertamaku




Quote:

 

Akhirnya kamipun lulus dengan nilai yang cukup memuaskan dan cukup untuk masuk SMA 25, ya seperti kata Reno kami benar-benar masuk sma yang sama lagi kali ini,  sebuah perkataan yang membuatku tersenyum sendiri saat mengingatnya, sampai-samapai aku dikira gila oleh orang rumah.

  


Quote:

Lisa yang melihat Reno pun segera menghampirinya, melihat Lisa berlari kearah nya Reno pun Langsung pergi menghampirinya, melihat mereka akupun tertawa dibuatnya.


 




Quote:

 

Di samping ku Reno terdiam terpaku menatap Dia, aku menykiku pinggan reno mencoba menyadarkanya, lalu mengenalkan mereka berdua. 

 

Dia memang anak yang cantik dan pintar dan itu sudah terlihat saat ia masih duduk di bangku SD, bayangkan betapa cantiknya iya saat SMA sampai-sampai membuat Reno yang cuek dengan para wanita jadi terdiam terpaku didepan Dian.


 




Quote:



Reno memintaku untuk membantunya agar bsa lebih dekat dengan Dian, karena saat reno berada di dekat dian ia menjadi salting.

Aku mengerti benar maksud dari permintaan Reno, ia menyukai Dian, dan entah kenapa itu membuatku menjadi resa dibuatnya.

Bukannya aku tak mengerti akan perasaanku ini, tapi aku ingin menepis perasaan ini, perasaan yang Sudah ada sejak ku SMP. 


 

Entah sejak kapan tepatnya aku mulai menyukainya, sahabatku sendiri Reno, tapi sejak ku tahu perasaanku padanya aku menyembunyikannya sampai detik, karena ku takut dengan mencintainya suatu saat nanti kami akan berpisah  dan aku tak ingin itu terjadi. 

 


Quote:



 

Semenjak hari itu kami bertiga menjadi semakin dekat khususnya Reno dan Dian. Namun melihat kedekatan mereka membuatku cemburu padahal aku selalu cuek kalau Reno dekat dengan cewek lain, entah itu karena perasaan ku atau aku iri melihat mereka yang tampak serasi saat bersama. 

 

Dia selalu membawa beka kesekolah untuk sarapan dan ia selalu membagi bekalnya pada Reno dan aku.  Reno selalu memuji bekal yang dibawa Dian karena rasanya yang enak.

 

Aku pun mencoba membuat bekal untuk ku bagikan kepada mereka berharap mereka memuji makanan yang ku buat, terutama pujian dari Reno,  tapi bukan pujian yang kudapat melainkan ledekan  dari Reno karena nasi goreng yang kubuat terasa sangat asin. Sejak saat itu aku mulai mencari cara untuk menarik perhatian Reno, tapi tetap saja Dian yang selalu  membuat Reno tertarik.

 

Reno ingin menyatakan  Perasaannya kepada Dian dan meminta bantuan ku untuk membantunya menghias taman.



Mendengar permintaanya aku hanya terdiam dalam senyum yang kupaksa sembari menyembunyikan perasaanku.






Quote:



 Di taman yang sudah kami hias dengan indah itu Reno mengutarakan perasaanya kepada Dian, dan Dian pun menerima perasaan Reno.



Aku tak bisa menahan perasaanku ini, air mataku tiba-tiba menetes dan semakin lama semakin deras.  Aku pun pergi dari sana dan mengirim pesan kepada reno jika ibuku mendadak sakit dan aku harus segera pulang.



Hari berlalu dan hari-hari Reno kini diisi oleh Dian bukan aku lagi. Hatiku hancur melihat mereka tapi disatu sisi aku senang  Dian yang dipilih oleh reno, karena Dian adalah sosok yang pintar ,baik dan tidak seperti gadis-gadis yang selalu mengikuti kemana reno pergi.



Ayah di pindah tugaskan ke Jogja dan mereka akan segera pindah ke jogja, dan menayakan ku untuk ikut bersama mereka atau tetap tinggal di Jakarta.

 

Aku bingung ingin memutuskan untuk tetap tinggal disini atau pergi dengan kedua orang tuaku ke Jogja, andai saja tidak ada Dian saat ini pasti aku akan memilih untuk tetap tinggal disini.

 

Namun kini semuanya berbeda, lalu  timbul satu pertanyaan dalam pikiranku.

Apakah aku kuat melihat kebersamaan mereka? 

 


Quote:



Walaupun sudah mendengar alasanku yang haru pergi untuk menemani ibuku yang kondisinya sedang tak baik Reno tetap sajamemaksaku untuk tetap tinggal sampai lulus SMA, tapi aku tetap dengan keputusan ku itu. Sejak saat itu Reno tak mau berbicara kepadaku sampai hari keberangkatanku ke Jogja.



Aku menunggu Reno di depan stasiun, namun reno tak kunjung datang sampai kereta yang akan ku naik datang.



Hari itu aku pergi meninggalkan Jakarta dan untuk pertama kalinya aku berpisah dengan Reno. Sedih sudah pasti akan kami rasakan, namun setidaknya akan ada Dian di sisi Reno.



7 tahun berlalu dan kini aku sibuk dengan urusan pekerjaanku di kota jogja ini. 

 


Quote:



 Setelah mengecek barang yang ada di ruko aku langsung kembali ke rumah namun saat perjalanan  pulang  aku bertemu dengan Reno untuk pertama kalinya setelah 7 tahun.   

 

Senang, bingung dan canggung bercampur aduk di dalam diriku saat kami bertemu kala itu. Kami pun pergi ke tempat makan yang tak jauh dari tempat kami bertemu  dan bercerita banyak hal

 




Quote:

 

Untuk memecahkan suasana canggu ini aku pun mulai membuka topik pembicaraan dan bertanya bagaimana keadaan Dian saat ini.



Reno pun menjelaskan sudah 5 tahun ia tak bertemu dengan Dian, lebih tepatnya Dian pergi saat lulus SMA. 



Sontak aku pun kaget dengan yang diceritakan oleh Reno,  kenapa bisa Dian tiba-tiba pergi seperti itu seingat ku Dian bukan tipe orang yang bisa melakukan hal seperti itu.

 

Saat Reno di Jogja kami pun sering menghabiskan waktu bersama seperti dulu, saat itu aku sadar kalau perasaan ini tak pernah hilang walau sudah 7 tahun berlalu.



Sore itu aku berjanji bertemu dengan Reno di tamam tempat kami sering bermain, di sana aku melihat Reno yang tengah berdiri di tengah taman dengan tatapanya yang menuju ke suatu sudut taman itu, saat itu aku tahu kalo Reno belum bisa melupakan Dian.



Aku teringat akan cerita Reno tentang Dian yang tiba-tiba menghilang setelah lulus SMA, hal itu membuatku penasaran apa yang terjadi saat itu diantara mereka dan apa yang Dia pikirkan sampai ia harus pergi seperti itu. 



Tapi aku tak pernah berani untuk bertanya kepada Reno karena aku tahu itu akan membuat Reno sedih.

 

aku pergi ke solo menghadiri acara resepsi pernikahan sepupuku, aku ingat Solo adalah  Kampung halaman dari Dian, dan saat acara selesai aku putuskan untuk datang ke rumah nenek dian.

 

Dulu kami pernah bertemu sekali di solo saat akan mengunjungi kerabatku dan dian sedang berada di rumah neneknya. 



Aku melihat seorang ibu di teras rumah itu yang tengah sibuk membereskan beberapa barang di dalam box .




Quote:



 Ibu dian pun melihat ke arahku ia mengernyitkan dahinya seakan ia seperti mengenalku tapi lupa siapa diriku. 

 


Quote:

 

 Mendengar nama ku ia pun ingat kepadaku, ia mengatakan bahwa Dian tidak berada di sini, ia tinggal di Jogja bersama pamanya untuk bekerja disana.

 

Aku melihat box yang tadi sedang di rapikan oleh ibu Dian dan bertanya mau di kemanakan barang-barang itu karena barang-barang itu masih terlihat bagus.

 


Quote:

 

Aku pun berkata kepada ibu Dian bahwa aku ingin mengantarkan barang-barang ini ke Dian karena kebetulan aku juga tinggal di sana sekaligus aku ingin bertemu dengan Dian.  

 

Awalnya ibu Dian tidak mengizinkan karena takut merepotkan ku, namun aku pun menyakinkan ibu Dian kalau hal itu tak merepotkan ku sama sekali. 

 

Di box itu sangat banyak barang-barang dian yang berwarna pink dan biru, ya warna kesukaannya namun di salah satu barang-barang itu terdapat satu buah barang yang sangat familiar dengan ku yaitu sebuah buku catatan .

 

Itu adalah buku diary ku yang hilang saat aku pergi meningalkan Jakarta. Aku pun bertanya-tanya kenapa buku ini ada pada Dian dan apakah Dia membaca buku ini pikirku Cemas. 

 

Aku pergi menemui Dian pagi itu tampa sepengetahuan Reno dengan membawa boks yang berisi barang-barangnya dan juga buku diary ku. 

 


Quote:

 

Setelah memberikan box yang berisi barang-barang Dian, aku  memberikan buku diary ku kepada Dian dan bertanya kenapa buku Catatan ku bisa berada pada dian. 

 

Dia menjelaskan bahwa ia menemukan buku catatan ku di laci meja ku di saat hariku  pergi ke jogya. 

 


Quote:



Aku pun bertanya apakah Dia membaca buku  catatan ku. Namun Dian hanya diam membisu dan tak menjawab pertanyaanku. 



Melihat ekspresinya itu sudah cukup untuk menjawab pertanyaanku,  Kini aku tahu kenapa dia pergi meninggalkan Reno, Itu karena ku.

 




Quote:



Mendengar pertanyaan ku Dian hanya terdiam lalu ia  pun menatapku dalam-dalam sampai akhirnya dia menggelengkan kepalanya dan berkata kalau itu adalah masa lalu.

 

Dian bukanlah orang yang pandai menyembunyikan perasaanya dan saat itu juga aku pun tahu kalau ia masih memiliki perasaan terhadap Reno.

 

Aku memberitahu Dian bahwa aku bertemu dengan Reno di Jogja beberapa bulan yang lalu, mendengar ucapanku itu Dian pun tersentak kaget sembari menatapku, tatapannya seolah menunjukan banyak pertanyaan yang ingin ia tanyakan kepadaku namu ia lebih memilih untuk diam tampa bertanya sepatah kata sedikit pun.




Quote:



Mendengar suara ku yang terdengar lemah reno pun bertanya apakah aku baik-baik saja, saat itu aku teringat kejadian saat ku bertemu dengan Dian dan teringat akan apa yang dikatakanya padaku.



Saat itu reno menjemput Dian untuk berangkat ke sekolah, saat sampai di parkiran sekolah Dian pun turun dari motor namun reno terdiam diatas motornya, matanya bergetar seakan ia sedang gelisah.






Quote:



Aku menunggu reno di stasiun berharap ia akan datang walaupun itu artinya ia harus bolos sekolah. Namun apa yang ku harapkan tak terjadi sampai aku harus pergi tampa berpamitan denganya.



Saat itu reno berlari mencariku di setiap sudut di stasiun namun sayang saat itu aku telah pergi, dan sejak saat itu reno merasa menyesal tak menemuiku lebih awal.



Di hari itu juga Dian menemukan buku catatanku di kolong mejaku, awalnya Dian berniat untuk menyimpanya dan mengembalikan buku itu saat ia bertemu dengan ku nanti, namun saat itu aku tak pernah memberika  kabar sedikit pun epada mereka



Tampa sengaja Dian menjatuhkan buku catatan ku dan sebuah halaman terbuka yang tertulisan perasaan ku terhadap Reno. Kaget, sedih dan merasa bersalah itulah yang dirasakan Dian saat membaca buku catatan ku kala itu.



Terbesit di benak Dian untuk memberikan catatan itu ke Reno namun Dian takut hal itu akan merusak hubungan pertemanan mereka, lalu Dian pun memilih untuk merahasiakanya.



Sejak aku pergi Reno yang terlihat sedih karena kehilangan sahabatnya, hal itu membuat Dian merasa bersalah, dan ia merasa tak sepantasnya berada di antaran perteman Reno dan ayu.



Aku mengunjungi rumah nenek karena mendengar kabar kalo nenek jatuh sakit dan akan tinggal di Jakarta untuk beberapa hari.






Quote:



Sebelum aku kembali ke jogja aku bertemu dengan Reno dan menjelaskan alasan kenapa Dian pergi seperti itu.



Seperti dugaanku reno tersentak kaget, entah apa yang yang ada di pikiranya saat itu saat aku mengatakan bahwa aku pergi ke jogja karena tak bisa menahan perasaan sukaku padanya dulu,  dan Dian pergi karena mengetahui perasaan ku itu.



mendengar semua penjelasanku itu hanya satu kata yang terlontar dari mulut Reno.




Quote:

 

Aku mempertemukan Dian dan Reno berharap mereka bisa bersatu kembali karena ku tau mereka masih saling mencintai.

Quote:



 

 

 

 



Bgssusanto88Avatar border
Bgssusanto88 memberi reputasi
1
501
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43.1KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.