Pulang kampung dan mudik sempat jadi viral di Indonesia.
Ane pun ikut tersenyum saat Presiden kesayangan ane berkata seperti itu.
Bukannya dua hal tersebut sama saja karena kegiatan dua hal tersebut adalah sama-sama pergi ke kampung halaman.

Namun ketika ane berbincang dengan salah satu sohib kental ane di line group ternyata dua hal tersebut sangatlah berbeda bilamana melihat di sisi lapangannya dan cara pandang kebijakannya bagi Pejabat di wilayah yang menjadi kampung halamannya.
Seperti yang kita tau dengan adanya wabah covid19 ini.
Setiap pemda,pemkot dan jajaran kebawahnya pasti melakukan pengetatan di wilayahnya masing-masing.

Mereka berusaha tuk menghimbau warganya tuk aktif melakukan sosial distance dan membatasi banyak hal yang dirasa akan mengakibatkan kerumunan massa.
Hal tersebut jelas-jelas akan berimbas negatif bagi sebagian golongan.
Jadilah mereka golongan masyarakat yang terdampak banget oleh wabah covid19.

Tuk membantu mereka.
Pemerintah setempat pastilah mengadakan bansos berdasarkan data warga di wilayah tersebut yang butuh pertolongan.
Dari sinilah perbedaan antara mudik dan pulang kampung mulai terlihat.
Bagi pemudik biasanya mereka berKTP di kota yang sekarang mereka tinggali.
Sedangkan bagi yang pulang kampung biasanya KTP mereka masih beralamat di kampung halamannya sendiri.

Masih bingung gansis.
Sama dengan ane awalnya namun setelah mendengarkan keterangannya sohib ane.
Maka kaum mudik dan kaum pulang kampung itu perbedaannya berdasarkan KTP domisili mereka.
Orang yang masih berdomisili di wilayah tersebut maka akan di kategorikan sebagai pulang kampung dan akan bisa terdata sebagai penerima bansos yang di adakan oleh pejabat setempat apabila mereka terdampak krisis akibat covid19.
Dengan kata lain mereka mempunyai hak sama dengan warga setempat.



Sedangkan bagi orang yang sudah berKTP berbeda dari wilayah tersebut maka akan di kategorikan sebagai pemudik dan jelas orang tersebut tidak akan terdata tuk penerima bansos di wilayah tersebut dan terkadang mereka pun di tolak tuk masuk karena bukan wilayah tinggal mereka akan tetapi itu kembali ke kebijakan Pejabat yang bertanggung jawab di wilayah tersebut.
Dengan kata lain mereka tidak mempunyai hak yang sama dengan warga setempat karena sudah berbeda domisili tinggalnya.

Karena berdasarkan instruksi langsung dari Pemerintah Pusat bahwa masyarakat menjadi tanggung jawab Pemda di wilayah masing-masing.
Tetap di back up oleh Pemerintah pusat.
Jadi dari sini ane menarik kesimpulan bahwa secara implementasinya mudik dan pulang kampung adalah hal yang berbeda berdasarkan peristiwa yang terjadi karena wabah covid19.
Kebanyakan dari kaum pulang kampung memang mereka benar-benar kepayahan dalam bertahan hidup di wilayah lain.

Ane pun kembali tersenyum.
Kadang kita ini sering di bohongi oleh mata sendiri karena hanya melihat tanpa tau kebenarannya.
Akhir kata ane mengajak seluruh kaskusers di segala forum tuk bersama-bersama berdoa satu menit saja memohon bantuan Tuhan agar wabah covid19 ini bisa pergi jauh dari negara Indonesia......Amin