- Beranda
- Heart to Heart
MENGUKIR JEJAK RINDU
...
TS
fitrizahran
MENGUKIR JEJAK RINDU
KALA ITU
Hari ini tepat pukul 05.00 pagi alarm berbunyi, aku terbangun dan bergegas menunaikan ibadah sholat subuh, sesaat setelah itu saya langsung bersiap-siap untuk packing, karena tepat hari Rabu tanggal 27/02/2019 adalah jadwal keberangkatan saya memulai langkah menuju ‘Pengabdian”.
Saya adalah Mahasiswa tingkat akhir yang akan selalu berhadapan dengan laptop, berkelana di perpustakaan, mencari-cari buku sebagai bahan referensi, dan terakhir rutinitas tiap malam begadang, jatah tidur berkurang, dan santapan utama adalah Kopi. Dan hari ini saya akhirnya mengikuti salah satu proses atau syarat untuk menuju yang namanya sebagai “Calon Sarjana”, melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata).
KKN merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa/i. Mengapa ? karena dari sini kita dapat mengembangkan kemampuan atau skill dari bidang/jurusan yang kita tekuni, menumbuhkan rasa sosial, simpati, dan empati ditengah masyarakat, mempelajari setiap masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat, belajar mengajar akan jadi pekerjaan utama, dan kita akan dipertemukan oleh teman-teman dari berbagai jurusan yang berbeda, lalu disatukan menjadi Tim untuk bekerjasama menyelesaikan apa yang menjadi tugas kita selama KKN.
“Tidak selamanya harapan sejalan dengan kenyataan” kalimat ini mengawali perjalanan saya memulainya. Setelah semua perlengkapan barang yang harus dibawa selesai, tepat pukul 07.00 saya berangkat menuju titik kumpul yaitu di kampus.
Sekitar 45 menit perjalanan dari rumah saya menuju kampus. Kali ini saya beruntung tidak terlambat. Saya sampai tepat pada waktunya. Suasana kampus dipenuhi ratusan mahasiwa KKN dengan menggunakan atribut yang diberikan oleh pihak kampus yaitu jaket dan topi sebagai identitas kita Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar.
Sudah terlihat banyak bus yang terparkir dan siap mengantar Mahasiswa KKN menuju lokasi pengabdian, satu persatu pun bus berangkat, masing-masing mahasiswsa naik bersama barang bawannya.
Kali ini saya dan teman-teman akhirnya bersiap untuk berangkat dengan menaiki Angkutan Umum atau yang biasa disebut “pete-pete”. Karena jalan menuju lokasi yang harus dilewati bekas bencana banjir dan longsor sehingga banyak jembatan rusak yang sementara diperbaiki, dan jalan yang tanjakan.
Tempat Lokasi saya adalah di Kabupaten Gowa Kecamatan Manuju Desa Pattallikang. Sulawesi Selatan.
Namun sebelum tiba ke lokasi, kita menuju Kantor Camat untuk acara penyambutan dari Bapak Camat Manuju. Usai acara penyambutan kita kembali melanjutkan perjalanan menuju Lokasi posko bersama kepala desa pattallikang.
Sesampai di posko kami di sambut baik oleh ibu dan bapak posko. Kami tiba pukul 01.00 siang lalu bergegas mengatur barang masing-masing dan masuk kedalam kamar. Kami beristirahat sejenak, dan sesekali saya mencoba untuk akrab dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar desa.
Dalam satu desa kami beranggotakan 21 orang, lalu kami dibagi menjadi 2. Jadi satu posko terdiri dari 11 orang dengan dusun dan tempat posko yang berbeda. KKN Angkatan ke- 60 ini hanya akan dilaksanakan selama 45 hari saja.
Hari pertama di posko saya masih canggung dan malu-malu,saya hanya bicara seperlunya dengan teman-teman posko. Namun seiring berjalannya waktu proses keakraban sudah semakin jelas. Saya mulai banyak bicara dengan teman posko satu per satu.
Uniknya kami banyak bertukar cerita, meskipun berbeda jurusan dan fakultas tapi banyak pengalaman dan wawasan dari setiap teman-teman yang bisa kita dapat untuk jadi bahan perbincangan satu sama lain.
Hari – hari selanjutnya sudah sangat nampak kedekatan dan keakraban diantara kami , tawa dan candaan setiap hari terdengar, kami mulai adakan rapat untuk menyusun agenda atau program kerja yang akan kami jalankan selama 45 hari, dan kami juga mengatur jadwal memasak, membersihkan, mencuci piring dan lain sebagainya.
Kebersamaan kami semakin hari semakin terasa, dari 11 orang hanya 3 laki-laki yang ada diposko kami, dan salah satunya merupakan Koordintor Desa atau yang biasa disingkat “Kordes” namanya adalah abudsar ia dari Fakultas tarbyah jurusan Manajemen Pendidikan, kesan pertama kenal dia anaknya humoris, suka bercanda. Namun disisi lain tidak tegas sebagai kordes, sulit untuk bersosialisasi di tengah masyarakat, dan ia menjadi bahan bullyan atau candaan anak-anak posko.
Selanjutnya, ada Mohammad Toufik anak yang jago desain, ia dari jurusan sistem informasi Fakultas Sains & Teknologi, kesan pertama mengenalnya, ia terlihat anak yang sabar dan disiplin, ia juga selalu tepat waktu menjalankan ibadah sholat. Dan ia juga memiliki banyak pengalaman organisasi serta wawasan yang cukup luas. Anak yang mandiri. Namun terkadang ia juga suka menunda-nunda pekerjaannya.
Lelaki berikutnya bernama Muh. Ridwan saya sering menyapanya dengan sebutan bang ridwan, ia dari jurusan Ilmu Ekonomi. Bang ridwan orangnya dewasa, humoris, suka ketawa. Logat atau nada bicaranya yang punya ciri khas dan terdengar kental dari bahasa daerahnya. Maklum ia asli daerah wajo. Dan satu yang tidak bisa terlupakan dari dia yaitu bang ridwan ketika tidur kebiasaan “ngorok” dan suara ngoroknya itu menjadi bahan tertawaan anak-anak posko.
Di posko saya, perempuannya hanya ada delapan orang diantaranya :ada si moci atau sapaan akrab kami memanggilnya Menteri Susi karna pribadinya yang sangat tegas dan suaranya lantang atau sangat nyaring. Lalu ada nisa si rajin, anak yang sangat pembersih dan lincah dalam urusan dapur, dan ia menjadi salah satu orang yang suka membully kordes untuk jadi bahan tertawaan teman-teman yang lain. Kemudian ada hikmah anak yang sangat sabar, pendiam, dan ia juga pandai memasak masakan yang enak. Ia juga lincah kalau urusan di dapur.
Sapaan akrabnya adalah nufa, ia anak yang sangat berbakat dalam hal menyanyi, mengajar qasidah anak-anak remaja disana,salah satu kesukaannya adalah makan lombok yang ekstra pedas, anak yang humoris, namun terkadang ia gampang marah dan agak keras kepala.
Selanjutnya saya memanggilnya kak fiqiah karena ternyata dia angkatan 2014, anaknya baik dan ramah, awal pertama kenal terlihat sabar hanya bicara seperlunya saja, namun lama-kelamaan ia juga anaknya cerewet, bisa menjadi teman curhat atau berbagi cerita dengannya.
Lalu ada si Ayu berparas cantik, murah senyum dan anaknya polos dan kadang bikin lucu. Ia teman tidur saya kalau tiap malam sebelum tidur main handphone berjam-jam, balas chat si doinya satu persatu sambil senyum-senyum sendiri, nah kadang kalau terlalu fokus main handphone suka gak nyambung diajak ngomong. Aneh ya, tapi seperti itulah dia perempuan dengan sejuta cinta untuknya.
Dan ada maghfira disapa fira anak yang terlihat sangat lembut, baik, dan sabar. Ia sangat rajin membangunkan anak-anak diposko jika waktu sholat subuh tiba. Ia juga anak yang jago desain.
Terakhir ada saya sendiri anak yang tingkat magernya luar biasa, jadi sebelum beraktivitas saya selalu mengatur planning terlebih dahulu. Ohiya nama saya itu Fitriani Sahran tapi orang-orang banyak memanggilku dengan beragam nama-nama aneh misalnya Piiti,Pitto,Battal,Boomboom, endut, fitri sahran, sahran dll.
Jadi panggil saja aku yang menurut kalian nyaman didengar kawan. Dan saya anak yang tidak bisa diam dirumah jadi selama di posko saya sering keluar entah itu karena urusan proker, menjenguk teman di posko lain.
Selama 45 hari diposko partner jalan saya kemana-mana yaitu si moci wanita tangguh dan berhati malaikat, teman bonceng setiap kemana-mana, maklum saya perempuan yang banyak kekurangan salah satunya tidak tahu mengendarai motor. Yah Seperti itulah saya. Maaf kalau selama ini saya banyak merepotkan. Terima kasih kawan.
Banyak kenangan dan cerita selama 45 hari saya satu atap bersama kalian, kita sudah seperti saudara jika saya lapar, kalian juga merasakan lapar, jika kalian makan, itu juga yang saya makan.
Makan bersama sambil menonton TV dan duduk melingkar. Adalah momen yang selalu kurindukan. Rasa peduli dan menghargai satu sama lain, membuat kita seperti menjadi satu keluarga yang utuh. Ketika kita sudah mendapatkan rasa nyaman kita satu sama lain, sulit rasanya untuk berpisah.
Namun pada akhirnya saya pun sadar bahwa setelah dari sini merupakan langkah awal kita menjemput impian masing-masing, menerobos pintu gerbang kesuksesan untuk selesai pada waktunya.
Mungkin ruang dan jarak menjadi sekat diantara kita, tak masalah ini hanya sementara, sebab saya selalu percaya akan tiba waktunya kita dipertemukan kembali untuk menjaga tali silaturahmi.
Kembali bercerita sejuta kenangan yang kita lalui, lalu tertawa bahagia bersama. Lagi dan lagi terima kasih kawan kalian akan selalu jadi bagian cerita perjalanan hidup saya. Kalian mengukir Jejak Rindu yang ada.
SEKIAN
#ceritamasakuliah
#mengukirjejakrindu
#ceritapenuhsukaduka
Hari ini tepat pukul 05.00 pagi alarm berbunyi, aku terbangun dan bergegas menunaikan ibadah sholat subuh, sesaat setelah itu saya langsung bersiap-siap untuk packing, karena tepat hari Rabu tanggal 27/02/2019 adalah jadwal keberangkatan saya memulai langkah menuju ‘Pengabdian”.
Saya adalah Mahasiswa tingkat akhir yang akan selalu berhadapan dengan laptop, berkelana di perpustakaan, mencari-cari buku sebagai bahan referensi, dan terakhir rutinitas tiap malam begadang, jatah tidur berkurang, dan santapan utama adalah Kopi. Dan hari ini saya akhirnya mengikuti salah satu proses atau syarat untuk menuju yang namanya sebagai “Calon Sarjana”, melalui KKN (Kuliah Kerja Nyata).
KKN merupakan hal yang sangat penting bagi mahasiswa/i. Mengapa ? karena dari sini kita dapat mengembangkan kemampuan atau skill dari bidang/jurusan yang kita tekuni, menumbuhkan rasa sosial, simpati, dan empati ditengah masyarakat, mempelajari setiap masalah yang terjadi di lingkungan masyarakat, belajar mengajar akan jadi pekerjaan utama, dan kita akan dipertemukan oleh teman-teman dari berbagai jurusan yang berbeda, lalu disatukan menjadi Tim untuk bekerjasama menyelesaikan apa yang menjadi tugas kita selama KKN.
“Tidak selamanya harapan sejalan dengan kenyataan” kalimat ini mengawali perjalanan saya memulainya. Setelah semua perlengkapan barang yang harus dibawa selesai, tepat pukul 07.00 saya berangkat menuju titik kumpul yaitu di kampus.
Sekitar 45 menit perjalanan dari rumah saya menuju kampus. Kali ini saya beruntung tidak terlambat. Saya sampai tepat pada waktunya. Suasana kampus dipenuhi ratusan mahasiwa KKN dengan menggunakan atribut yang diberikan oleh pihak kampus yaitu jaket dan topi sebagai identitas kita Mahasiswa KKN UIN Alauddin Makassar.
Sudah terlihat banyak bus yang terparkir dan siap mengantar Mahasiswa KKN menuju lokasi pengabdian, satu persatu pun bus berangkat, masing-masing mahasiswsa naik bersama barang bawannya.
Kali ini saya dan teman-teman akhirnya bersiap untuk berangkat dengan menaiki Angkutan Umum atau yang biasa disebut “pete-pete”. Karena jalan menuju lokasi yang harus dilewati bekas bencana banjir dan longsor sehingga banyak jembatan rusak yang sementara diperbaiki, dan jalan yang tanjakan.
Tempat Lokasi saya adalah di Kabupaten Gowa Kecamatan Manuju Desa Pattallikang. Sulawesi Selatan.
Namun sebelum tiba ke lokasi, kita menuju Kantor Camat untuk acara penyambutan dari Bapak Camat Manuju. Usai acara penyambutan kita kembali melanjutkan perjalanan menuju Lokasi posko bersama kepala desa pattallikang.
Sesampai di posko kami di sambut baik oleh ibu dan bapak posko. Kami tiba pukul 01.00 siang lalu bergegas mengatur barang masing-masing dan masuk kedalam kamar. Kami beristirahat sejenak, dan sesekali saya mencoba untuk akrab dan beradaptasi dengan lingkungan sekitar desa.
Dalam satu desa kami beranggotakan 21 orang, lalu kami dibagi menjadi 2. Jadi satu posko terdiri dari 11 orang dengan dusun dan tempat posko yang berbeda. KKN Angkatan ke- 60 ini hanya akan dilaksanakan selama 45 hari saja.
Hari pertama di posko saya masih canggung dan malu-malu,saya hanya bicara seperlunya dengan teman-teman posko. Namun seiring berjalannya waktu proses keakraban sudah semakin jelas. Saya mulai banyak bicara dengan teman posko satu per satu.
Uniknya kami banyak bertukar cerita, meskipun berbeda jurusan dan fakultas tapi banyak pengalaman dan wawasan dari setiap teman-teman yang bisa kita dapat untuk jadi bahan perbincangan satu sama lain.
Hari – hari selanjutnya sudah sangat nampak kedekatan dan keakraban diantara kami , tawa dan candaan setiap hari terdengar, kami mulai adakan rapat untuk menyusun agenda atau program kerja yang akan kami jalankan selama 45 hari, dan kami juga mengatur jadwal memasak, membersihkan, mencuci piring dan lain sebagainya.
Kebersamaan kami semakin hari semakin terasa, dari 11 orang hanya 3 laki-laki yang ada diposko kami, dan salah satunya merupakan Koordintor Desa atau yang biasa disingkat “Kordes” namanya adalah abudsar ia dari Fakultas tarbyah jurusan Manajemen Pendidikan, kesan pertama kenal dia anaknya humoris, suka bercanda. Namun disisi lain tidak tegas sebagai kordes, sulit untuk bersosialisasi di tengah masyarakat, dan ia menjadi bahan bullyan atau candaan anak-anak posko.
Selanjutnya, ada Mohammad Toufik anak yang jago desain, ia dari jurusan sistem informasi Fakultas Sains & Teknologi, kesan pertama mengenalnya, ia terlihat anak yang sabar dan disiplin, ia juga selalu tepat waktu menjalankan ibadah sholat. Dan ia juga memiliki banyak pengalaman organisasi serta wawasan yang cukup luas. Anak yang mandiri. Namun terkadang ia juga suka menunda-nunda pekerjaannya.
Lelaki berikutnya bernama Muh. Ridwan saya sering menyapanya dengan sebutan bang ridwan, ia dari jurusan Ilmu Ekonomi. Bang ridwan orangnya dewasa, humoris, suka ketawa. Logat atau nada bicaranya yang punya ciri khas dan terdengar kental dari bahasa daerahnya. Maklum ia asli daerah wajo. Dan satu yang tidak bisa terlupakan dari dia yaitu bang ridwan ketika tidur kebiasaan “ngorok” dan suara ngoroknya itu menjadi bahan tertawaan anak-anak posko.
Di posko saya, perempuannya hanya ada delapan orang diantaranya :ada si moci atau sapaan akrab kami memanggilnya Menteri Susi karna pribadinya yang sangat tegas dan suaranya lantang atau sangat nyaring. Lalu ada nisa si rajin, anak yang sangat pembersih dan lincah dalam urusan dapur, dan ia menjadi salah satu orang yang suka membully kordes untuk jadi bahan tertawaan teman-teman yang lain. Kemudian ada hikmah anak yang sangat sabar, pendiam, dan ia juga pandai memasak masakan yang enak. Ia juga lincah kalau urusan di dapur.
Sapaan akrabnya adalah nufa, ia anak yang sangat berbakat dalam hal menyanyi, mengajar qasidah anak-anak remaja disana,salah satu kesukaannya adalah makan lombok yang ekstra pedas, anak yang humoris, namun terkadang ia gampang marah dan agak keras kepala.
Selanjutnya saya memanggilnya kak fiqiah karena ternyata dia angkatan 2014, anaknya baik dan ramah, awal pertama kenal terlihat sabar hanya bicara seperlunya saja, namun lama-kelamaan ia juga anaknya cerewet, bisa menjadi teman curhat atau berbagi cerita dengannya.
Lalu ada si Ayu berparas cantik, murah senyum dan anaknya polos dan kadang bikin lucu. Ia teman tidur saya kalau tiap malam sebelum tidur main handphone berjam-jam, balas chat si doinya satu persatu sambil senyum-senyum sendiri, nah kadang kalau terlalu fokus main handphone suka gak nyambung diajak ngomong. Aneh ya, tapi seperti itulah dia perempuan dengan sejuta cinta untuknya.
Dan ada maghfira disapa fira anak yang terlihat sangat lembut, baik, dan sabar. Ia sangat rajin membangunkan anak-anak diposko jika waktu sholat subuh tiba. Ia juga anak yang jago desain.
Terakhir ada saya sendiri anak yang tingkat magernya luar biasa, jadi sebelum beraktivitas saya selalu mengatur planning terlebih dahulu. Ohiya nama saya itu Fitriani Sahran tapi orang-orang banyak memanggilku dengan beragam nama-nama aneh misalnya Piiti,Pitto,Battal,Boomboom, endut, fitri sahran, sahran dll.
Jadi panggil saja aku yang menurut kalian nyaman didengar kawan. Dan saya anak yang tidak bisa diam dirumah jadi selama di posko saya sering keluar entah itu karena urusan proker, menjenguk teman di posko lain.
Selama 45 hari diposko partner jalan saya kemana-mana yaitu si moci wanita tangguh dan berhati malaikat, teman bonceng setiap kemana-mana, maklum saya perempuan yang banyak kekurangan salah satunya tidak tahu mengendarai motor. Yah Seperti itulah saya. Maaf kalau selama ini saya banyak merepotkan. Terima kasih kawan.
Banyak kenangan dan cerita selama 45 hari saya satu atap bersama kalian, kita sudah seperti saudara jika saya lapar, kalian juga merasakan lapar, jika kalian makan, itu juga yang saya makan.
Makan bersama sambil menonton TV dan duduk melingkar. Adalah momen yang selalu kurindukan. Rasa peduli dan menghargai satu sama lain, membuat kita seperti menjadi satu keluarga yang utuh. Ketika kita sudah mendapatkan rasa nyaman kita satu sama lain, sulit rasanya untuk berpisah.
Namun pada akhirnya saya pun sadar bahwa setelah dari sini merupakan langkah awal kita menjemput impian masing-masing, menerobos pintu gerbang kesuksesan untuk selesai pada waktunya.
Mungkin ruang dan jarak menjadi sekat diantara kita, tak masalah ini hanya sementara, sebab saya selalu percaya akan tiba waktunya kita dipertemukan kembali untuk menjaga tali silaturahmi.
Kembali bercerita sejuta kenangan yang kita lalui, lalu tertawa bahagia bersama. Lagi dan lagi terima kasih kawan kalian akan selalu jadi bagian cerita perjalanan hidup saya. Kalian mengukir Jejak Rindu yang ada.
SEKIAN
#ceritamasakuliah
#mengukirjejakrindu
#ceritapenuhsukaduka
nona212 dan 15 lainnya memberi reputasi
16
264
2
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
21.8KThread•27.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru