Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

finahdyAvatar border
TS
finahdy
CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Mungkin ini bukanlah kisah yang menarik untuk dibaca, namun aku ingin membagikan sebuah perasaan yg membuatku merasa bahwa sesungguhnya yg menyakitkan bukanlah putus cinta, melainkan jatuh cinta pada orang yg tak pernah bisa kamu dapatkan seutuhnya.


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Pertama kali aku mengenalnya adalah saat masa orientasi siswa, ketika pada suatu hari dimana drama kita bermula.
Entah mengapa hari itu aku bodoh sekali, menghilangkan bolpoin 4 warna yg seharusnya aku simpan dalam tas kardusku.
Karena itu, aku harus menerima hukuman untuk bekerja bakti secara sukarela di lingkungan sekolah. Ternyata tak hanya aku saja, ada banyak calon siswa yang juga melakukan hal yang sama termasuk dia yg terlihat berjalan menuju ke arahku.
Aku bertugas menyapu pelataran masjid.
Pohon mangga itu, sungguh aku benar-benar membencinya. Pohon yang berdiri kokoh di didepan area masjid.
Sebab dia tak henti menggugurkan daunnya dan membuat angin membawanya padaku hingga menjadikan pekerjaanku terasa sangat berat.
“gausah di sapu, ntar juga ilang sendiri” celetuk seseorang di belakangku.
Aku menoleh dan menatapnya sinis, seolah berkata agar ia tak ikut campur.
Dia pergi dan aku kembali melakukan tugasku.
Saat aku mulai memasukkan daun yang sudah ku kumpulkan ke dalam sebuah tong sampah yang sudah di siapkan, dia mencoba membantuku lagi , tapi aku malah sewot dan memakinya .
Akhirnya dia kembali sambil menggerutu “dibantuin malah gak mau”.
Memang aku lebih nyaman melakukan sesuatu sendiri saat kesal daripada ada yang orang ikut campur.


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Aku rasa semenjak kejadian itu kita ditakdirkan untuk menjadi lebih dekat.
Aku ingat saat mencari kelas
dan saat itu mungkin sudah kelas ke-empat namun namaku tetap tidak ada.
Aku mendapatinya terlihat sangat kecewa ketika mengetahui temannya sudah mendapatkan kelas, sedangkan ia masih mencari sepertiku.
“kamu juga belum dapat kelas?” tanyanya padaku.
Aku menggeleng lalu pergi ke kelas selanjutnya dan mencari lagi namaku disana. Ternyata dia mengikutiku. Untuk memastikan apakah namanya juga ada disana.
"Zahrina Yasmin Salsabila, namamu kan? Ada di urutan absen terakhir” ucapnya saat mengetahui bahwa namaku ada disana.
Aku terkejut. Kok dia bisa tau namaku? Oh iya!! dulu kan waktu kena hukuman kita di absen bersama.
Aku masuk ke dalam kelas dan mulai mencari tempat duduk, setelah menentukan akhirnya aku memilih duduk di samping seorang siswi yang masih memakai seragam sekolah lamanya. Dia bilang bahwa seragamnya belum selesai di jahit.
Sarifah namanya, gadis yang terlihat lebih dewasa dari usianya.
Saat aku asyik berkenalan dengan sarifah, seseorang tiba – tiba memotong obrolan kami.
Aku mengenali suara itu, si manusia sok tau yang menyebalkan.
“namamu siapa?” tanya sarifah setelah memperkenalkan diri.
“Dion.. aku dion” ucapnya dengan ramah.
Andai saja aku ingat kata pepatah bahwa tak baik membenci orang, maka aku akan menjaga perasaanku hari itu.


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN

sumber : google


Di mulai dari saling asing hingga menjadi teman ngobrol dan akhirnya menjadi teman baik.
Aku melalui itu semua dan menikmati setiap prosesnya. Dia yg selalu duduk di bangku sebelahku, dia yang kemana – mana selalu denganku hingga akhirnya menjadi bayangan yang terus mengikutiku.
Perlahan aku mulai menyukainya, bukan hanya karena dia sangat baik tapi juga karena dia sangat cerdas dan pengertian.
Padahal aku sering memanfaatkannya untuk membantuku mengerjakan setiap pelajaran hitungan yang tak ku mengerti, tapi dia tidak pernah marah.
“Yon, nanti kuis fisika aku nyontek ya?” pintaku.
Dia hanya mendengir, tapi tidak mampu menolak.
“Yon, matematika mu udah apa belum? Kurang 3 nomer nih” kataku saat tidak bisa mengerjakan 5 soal matematika yang terasa cukup sulit bagiku.
Dia pun secara sukarela memberikan buku tugas matematika nya padaku. Membiarkanku mencontek apa yang sudah dia kerjakan.
“Kamu kalau dirumah belajar gak sih rin?” sesekali dia protes karena aku terlihat sangat malas belajar.
“Aku belajar kok, dikit tapi.. hehehe” jawabku meringis.
Dia hanya tersenyum tipis.


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Dion adalah orang yang susah di tebak jalan fikirannya, sering banget bikin kesal karena suka menyia-nyiakan kesempatan tapi ketika dia sudah memberi tahu alasannya, itu semakin membuatku berfikir lagi tentang dia.
Pernah suatu ketika dia mendaftar untuk menjadi anggota OSIS, namun dia malah mengundurkan diri padahal sudah tentu dia diterima.
Aku memarahinya saat mengetahui hal itu, aku mengatainya bodoh karena aku tau jika dia jadi anggota OSIS maka bisa saja dia menjadi ketua di tahun berikutnya . Dia hanya memainkan bola voli di tangannya saat aku mengoceh, tak menjawab atau memotong.
Setelah aku selesai , dia baru bicara “Rin, salah satu temenku gak suka sama OSIS. Masa iya aku mau dia ngejauhin aku hanya karena aku anggota OSIS? Kita udah deket masa harus jauh lagi?" Dion mengutarakan alasannya .
Temen gak suka OSIS? Itu aku kan? Memang aku tidak menyukai itu tapi alasannya apa bisa ku terima?
Sebuah alasan yang menyebalkan namun membuatku merasa spesial dan semakin membuatku menyukainya sejak saat itu walau aku tau kenyataannya dia memiliki banyak teman lain dan mungkin saja alasan itu tidak di tunjukkan padaku melainkan untuk teman lainnya.
Tapi tetap saja aku menyukainya..


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Masih ingat pohon mangga yg kuceritakan di awal? Pohon itu berbuah saat aku kelas sebelas.
Pohon yang diawal ku benci tapi pada akhirnya kutunggu buahnya.
Namun aku kesal sekali, sebab aku tak bisa merasakan bagaimana rasa buah itu seutuhnya. Hanya sepotong kecil saja yang terasa di lidahku, jika itu bukan karena salah satu adik kelasku maka aku tidak akan pernah merasakan itu.
Setidaknya pohon itu berguna walau aku bisa saja menebangnya di hari pertama kita jumpa.


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


"Masih ada SBMPTN kan? Gausah sedih" Dion mencoba menghiburku setelah pengumuman seleksi yang terakhir.
Aku hanya meratapi layar komputer yang membuatku hampir meneteskan airmata hari itu. "Ini yang terakhir, yon" kataku lirih.
"Kan masih bisa kuliah di luar negeri (swasta), di kabupaten ini juga banyak yang bagus kan? Ayo semangat" ucapnya lagi .
Aku melihatnya, anak ini mengapa selalu mendapat nasib yang sangat baik yang berbanding terbalik denganku.
Dia lolos dalam semua seleksi, baik SNMPTN, PMDK-PN dan juga SPAN PTKIN. Dia dinyatakan LOLOS pada semua pilihan pertamanya.
Aku sangat bangga dengannya karena dia bisa mendapatkan hasil dari semua usahanya, namun sedih karena itu artinya dia harus pergi jauh dariku demi menuntut ilmu.
"Dion, mungkin aku akan merindukanmu" aku berkata dalam hati sesaat setelah wisuda purna selesai.



CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Sepertinya aku tidak terlalu bodoh, buktinya aku bisa mendapat beasiswa di perguruan swasta yang terbaik di daerahku. Bergaul cukup lama dengan Dion setidaknya membuat otak ku bekerja lebih baik selama ini, walau tetap saja tak sebaik dia.
Ngomongin soal dia membuatku sedikit merindukannya sebab akhir - akhir ini aku jarang menghubunginya karena aku tidak mau mengganggunya yang mungkin sibuk dengan keperluan untuk menjadi maba di Institut terbaik di ibukota.
. . . . . . . . . . . . . .
Hari ini aku dan Sarifah berangkat untuk menyelesaikan administrasi kami.
Setelah selesai, kami memutuskan untuk makan di kantin.
Ponselku berdering, telepon dari Dion. Aku mengangkatnya.
"Assalamualaikum" sapaku.
"Waalaikumsalam, dimana?" Tanyanya.
"Di kampus, habis daftar ulang" jawabku.
"Kampus? Emang lagi ngapain sekarang?" Tanyanya lagi.
"Makan sama sarifah" kataku.
"Kantin dong?" Tanyanya.
"Iyaa..." Jawabku malas.
"Tungguin ya" katanya lagi.
Tungguin?? Maksudnya??
Aku mematikan ponselku saat dia juga mematikan ponselnya.
Terlihat seseorang dengan hoodie hitam mendekati meja kami, aku mengenali hoodie itu. Yang sama dengan milikku.
Seseorang yang memaksaku membelinya saat berada di pasar malam, karena hanya itu yang bergambar sama kala itu dengan alasan tanda setia kawan.
Dia tertawa.
Aku dan Sarifah menatapnya, kita berdua saling mengernyitkan dahi. Kenapa dia ada disini?
Yaa.. dia adalah Dion.
"Heh kamu ngapain disini?" Tanyaku bingung.
"Mau kuliah" jawabnya santai.
Aku dan Sarifah saling tatap, mungkin dia baru bangun tidur.
"Maksudnya?" Sarifah lebih bingung.
"Ya aku mau kuliah disini.. gitu aja gak ngerti" jawabnya dengan enteng.
Ini bocah kesambet apa? Bukannya dia udah di terima di kampus negri itu? Kok bilang kesini mau kuliah?
"Ngaco ya?" aku tidak percaya.
"Serius,,, aku mau kuliah disini soalnya aku mengundurkan diri dari kampus itu" katanya dengan ekspresi yang meyakinkan.
Mengundurkan diri? Kenapa?
"Gila, orang lain mati - matian biar bisa keterima. Kamu malah mengundurkan diri" aku mengomelinya.
"Bapakku gak setuju, jurusannya juga gak sreg" jawabnya.
"Ha? Bukannya kamu dapet beasiswa ya?" Celetuk sarifah.
"Iya sih, tapi biaya hidupku gimana? Lagian kasihan sama orangtuaku mau sambat kemana kalau semua anaknya jauh dari rumah. Jadi ya aku putusin buat mengundurkan diri. Kalau dipikir - pikir enakan disini, bisa bantu toko mereka juga kalau aku gak ada tugas nantinya." Jelasnya pada kami.
Aku paham itu alasan yang bagus, tapi aku agak kecewa karena dia membuang sebuah kesempatan yang amat besar.


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Dion akhirnya kembali lagi bersama denganku, menuntut ilmu di perguruan yang sama dan jurusan yang sama juga denganku.
Baginya menjadi seorang guru, itu tidak terlalu buruk karena mungkin suatu saat nanti dia bisa mendaftar jadi Pegawai Negri setelah lulus. Toh akhirnya sama - sama masuk negri juga, pikirnya.
Aku hanya mengiyakan, terserah dia mau apa .
Hari itu setelah kelas selesai.
Aku, Dion, Sarifah dan beberapa teman baruku memilih untuk ngadem di gazebo kantin. Tidak ada yang memesan makanan atau minuman, hanya ingin santai saja karena hanya disana tempat internet paling cepat.
Aku meminjam laptop Dion yang kita buat presentasi tadi, sedangkan dia duduk bersila dengan tangan dilipat di pojok, mencoba untuk tidur.
Karena tidak tau harus ngapain, akhirnya aku iseng membuka web primbon dan mencoba mencocokkan wetonku dengan teman - teman lainnya termasuk Dion.
"Eh coba sama Dion" celetuk Sarifah yang sedari tadi tak berhenti tertawa melihat hasilnya.
"Yon, tanggal lahirmu masih sama kan?" Tanyaku mencoba membuatnya bangun, tapi dia tak tertarik. Matanya tetap terpejam.
Aku mendengus, namun tetap mencari tahu.
"Nama Mardiono, tanggal lahir....." Aku terus mencocokkan weton Dion dengan yang lain hingga akhirnya mencocokkannya dengan wetonku.
"Yon, wetonmu kamis pahing gak cocok sama wetonku rabu kliwon. Pantes aja kita berantem mulu" kataku sedikit menghibur diri setelah aku tahu bahwa kita gak cocok.
Dion membuka matanya lalu melihat layar laptopnya, mengataiku bodoh karena sudah percaya dengan itu.
Herny salah satu temanku tidak sependapat dengan Dion, dia bilang kalau dalam adat kita weton itu sangat berpengaruh sekali dalam kehidupan mendatang terlebih dalam mencari pasangan.
Aku sependapat dengan Herny walau sebenarnya dlm hati kecil sgt kecewa.
Karena yang kutau adat sangat mengikat walau terlihat samar, bahkan saking mengikatnya ini terasa seperti rantai.
Mungkin masalah weton ini semakin membuatku sadar bahwa Dion tak pernah bisa ku miliki seutuhnya.


CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


3 tahun kemudian.
Aku sudah melalui banyak cerita selama ini, terlebih dengan Dion yang selalu di sampingku.
Aku ingat hari itu selepas ashar, aku hendak mengerjakan skripsi ku yang sedikit membuatku setres.
"Rin, sibuk gak?" Isi pesan Dion yang masuk ke whatsappku.
"No, why?" Jawabku singkat.
"Mie ayam mau gak?" Tawarnya.
"Ayo, tapi aku bawa tugasku juga ya, sekalian bantuin." Jawabku memaksa.
"Ok. Aku jemput nanti" katanya.
Aku pun bersiap, dan sepuluh menit kemudian dia sampai.
Kami pun berangkat menuju kedai mie ayam yang selalu menjadi langganan, yang mana pemiliknya sudah mengenal kami sehingga tidak masalah walaupun kita nongkrong disana selama seharian penuh.
Aku duduk di tempat biasa, Dion memesan makanan. Terlihat lumayan rame. Ku nyalakan laptopku dan mulai mencicil tugasku.
"Sampai bab berapa?" Tanya Dion.
Aku menyipitkan mata, dia sepertinya mengejekku karena nada bicaranya itu.
"Mau dibantuin gak?" Tanyanya lagi.
Aku pun luluh dan memberikan tugasku padanya.
"Bentar lagi kamu wisuda dong" kataku.
"Makannya kamu cepet selesai in biar bisa wisuda bareng" balasnya dengan tawa kecil.
Iya emang dia doang yang bikin skripsi kayak bikin pantun, semenit aja langsung jadi.
Aku menyambut mie ayam yang sudah jadi, mengaduk isi mangkoknya dan mulai makan perlahan.
"Udah nentuin tanggalnya rin?" Tanyanya.
"Taun depan, gapapa sih kalau di cepetin . Tapi aku pengennya taun depan aja" kataku .
"Habis nikah tinggal dimana?" Tanyanya lagi.
"Rumahku lah, kasian bapak sama ibuk. Kan mas fadil udah tinggal dirumah sendiri sama istrinya" jawabku.
"Dia setuju?" Tanyanya lagi.
"Banget, lagian aku gak mau tinggal dirumah dia. Aku masih trauma keinget kejadian dulu" jelasku.
"Owh, bagus lah kalau gitu" jawabnya lalu terdiam.
"Rin" ucapnya lagi.
Aku hanya mengangkat alisku, dia menghentikan tugasnya.
Seketika raut wajahnya menjadi serius, membuatku penasaran.
"Bisa nggak kamu nikahnya sama aku aja?" Ucapnya spontan.
12 detik kemudian aku terkekeh , "Apaan sih yon?" Ucapku yang merasa itu sangat lucu.
"Ya kamu batalin tunanganmu sama yoga, trus nikah sama aku aja" katanya lagi.
Aku terdiam tapi tetap menahan tawa.
"Rin serius ini, aku gak main - main. aku ngerasa gak terima aja kalau kamu mau nikah sama yoga. Emang dia baik, banget malahan, Cocok buat kamu. Tapi apa kamu nerima dia cuma karena wetonnya cocok denganmu?". Katanya.
Aku kembali terpingkal, serius ini sangat lucu bagiku "Yon, aku nerima mas yoga bukan karena wetonnya cocok denganku. Tapi ya karena Kita udah saling kenal dan dia juga baik buat aku" jelasku masih tertawa.
"Trus kalau gitu apa bedanya sama aku rin? Aku juga udah kenal sama kamu bahkan jauh sebelum yoga, aku juga baik sama kamu bahkan kamu sendiri yg bilang itu. Apa karena weton itu rin? Jujur saja semenjak hari itu, tiga tahun yang lalu, aku merasa kalau semua yang aku siapkan menjadi sia - sia. Niatku untuk menjalin hubungan yang lebih dari sekedar teman baik buatmu, hancur karena itu" ucapnya panjang lebar, ini jauh dari perkiraanku.
Aku terdiam. Mendengarnya mengungkapkan semua perasaanya.
"Misalkan aku yang lebih dulu ngelamar kamu? Apa kamu bisa nerima? Walau weton kita gak cocok? Jawab rin" dia mempertanyakan pendapatku.
Aku masih terdiam, mencoba menyusun setiap kata dalam pikiranku agar nanti tidak menyakitinya. Saat dia selesai berbicara baru aku mulai mengutarakan perasaanku.
"Yon, kamu inget gak? Pohon mangga yang dulu, pohon yang di awal aku benci tapi lambat laun menjadi yang selalu aku tunggu untuk beberapa waktu, pohon yang menjadi tempat ternyaman untuk berteduh saat aku lelah, pohon yg pada akhirnya tak pernah bisa kurasakan buahnya secara utuh. Aku udah nganggep itu seperti kamu yon, kamu adalah pohon itu yang di awal aku benci tapi akhirnya buat aku nyaman dan selalu ku tunggu buah manisnya tapi tetap saja aku tidak bisa merasakannya karena itu bukan milikku.
Iya memang aku juga suka sama kamu, sudah lama dan mungkin saja kalau aku yang lebih dulu menyukaimu daripada kamu menyukaiku. Aku ngerti kamu kecewa dg keputusanku, begitupun juga aku.
Yon, Nerima mas yoga bukan perkara yg gampang , gak segampang saat aku suka sama kamu.
Kamu bisa aja ngelamar aku lebih dulu waktu itu dan aku juga bisa nerima kamu waktu itu, tapi kalo misalkan jodohku itu mas yoga dan bukan kamu. Mau gimana?
Jujur yon, aku sedih saat nerima pinangan mas yoga karena itu artinya jalanku ke kamu sudah tertutup. Aku nangis sendirian di kamar setelah acara selesai, aku nelfon kamu waktu itu bukan karena aku seneng tapi buat ngasih tau kalau aku tidak sedang baik - baik saja.
Aku hancur yon, ternyata takdir kita gak lebih dari ini.
Tapi aku kembali lagi menerima keputusanku, toh ini bukan perjodohan orangtua. Kami suka sama suka, kami kenal sama kenal, dan mudah - mudahan kami juga berjodoh. Aku nyaman jadi sahabatmu yon, aku gak bisa berharap lebih" jelasku padanya.
Dia berusaha meresapi ucapanku dan menerimanya.
Memang semenjak hari itu hubungan kami agak renggang, tapi akhirnya kami mencoba saling mengerti bahwa tetap menjadi sahabat merupakan takdir yg terbaik.

CINTA YANG TERHALANG KENYAMANAN
sumber : google


Hal yang kupelajari dari pohon itu adalah tentang cara mengikhlaskan sesuatu yg telah ku tunggu meski membuatku sedikit kecewa. Namun pasti ada sesuatu yang lebih baik dari itu.
-----------------
meqibaAvatar border
SexbombAvatar border
disya1628Avatar border
disya1628 dan 16 lainnya memberi reputasi
17
1K
4
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.