Di tengah kondisi pandemic Covid-19 yang bagi sebagian besar masyarakat juga diberlakukan WFH (working from Home) atau kerja dari rumah, membuat banyak orang di Jakarta membatasi beraktifitas di luar ruangan. Apalagi setelah Gubernur Jakarta menerbitkan PSBB (Pembatasan Sosial Berskala Besar) di awal April 2020 lalu, dimana kegiatan berolah raga di luar ruangan pun juga termasuk yang dibatasi demi mempersempit penularan Covid-19 ini.

Sisi positif nya, kondisi ini membuat banyak orang yang makin kreatif. Salah satunya adalah yang dilakukan oleh Indonesia Triathlon Series (ITS) yang telah sukses mengadakan Palembang Triathlon, Februari lalu, yang kali ini mengadakan Duathlon secara virtual pertama kali di Indonesia. Ajang itu dinamakan Indonesia Triathlon VR Series yang baru diadakan perdana di Indonesia. Tujuannya adalah untuk menggalakkan tetap hidup sehat di tengah krisis kesehatan seperti sekarang ini dengan tetap mengikuti aturan pemerintah terkait physical distancing dan PSBB.



Apa itu Triathlon Virtual?
ITS Virtual Race (ITSVR) mempertandingkan multisport gabungan lari - sepeda - lari dengan jarak masing-masing 2 kilometer, 10 kilometer dan 3 kilometer. Pertandingan diselenggarakan mulai hari Jumat (18/4) hingga Senin (20/4) lalu. Peserta yang sudah terdaftar boleh menyelesaikan tiga bagian perlombaan itu dalam tiga hari, yang bisa memudahkan peserta untuk melakukannya dengan segala keterbatasan di kondisi saat ini. Memang tidak seperti layaknya triathlon pada umumnya yang menggabungkan 3 jenis olah raga jadi satu, yaitu renang, sepeda dan lari tapi kali ini hanya lari, sepeda dan lari karena keterbatasan tempat.

"Ini masa penuh tantangan untuk kita semua. ITS ingin mengajak masyarakat untuk tetap aktif, tetap punya semangat positif, namun juga tetap aman dan mengikuti aturan yang berlaku. Karena itulah kami menyelenggarakan ITS Virtual Duathlon, ini ajang duathlon virtual pertama di Indonesia," kata Kiki Taher selaku Direktur Komunikasi dan Komersial Indonesia Triathlon Series.

"Semangatnya ingin menjadikan triathlon bisa dilakukan semua orang, karena itulah kami memilih jarak yang kira-kira bisa dilakukan oleh sebanyak mungkin masyarakat," tambah Kiki. "Pakai sepeda jenis apapun juga diperbolehkan. Contohnya lari 2K di hari Sabtu, lalu hari Minggu sepeda 10K, dilanjut lari 3K di hari Senin juga boleh. Inilah hebatnya pertandingan virtual, semua orang bisa ikut," papar Kiki. 

Pertandingan virtual ini juga memberi sejumlah kemudahan, antara lain peserta boleh mencicil tiga aktivitas tersebut dalam tiga hari, lalu boleh berkolaborasi dengan rekan dalam tim untuk berbagi aktivitas (yang dikenal dalam sebutan relay team), tidak ada cut off time (COT) dan transisi, serta diizinkan untuk mengikuti pertandingan baik indoor maupun outdoor tetapi tetap mentaati aturan yang berlaku di daerahnya masing-masing.


Bagi para finisher yang berhasil menempuh jarak diatas, panitia telah menyiapkan e-medallion sebagai apresiasi keikutsertaannya dalam kegiatan ini, meskipun tidak berbentuk fisik melainkan juga berbentuk virtual sesuai dengan nama kegiatan ini.



Langkah ITS ini mendapatkan apresiasi baik dari publik maupun dari induk organisasi dalam hal ini Federasi Triathlon Indonesia (FT) dan juga Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI).

Nahh kalo menurut TS, langkah ini merupakan langkah yang bagus banget. Karena hal-hal kreatif yang sangat dibutuhkan didalam kondisi seperti sekarang.
Gimana pendapat agan dan sista?