[sumber gambar : pinterest]
HARU

saat kita diantara waktu,
kejadian demi kejadian sebagai pengingat, lalu kehilangan begitu menyakitkan, tetes airmata sebagai tandanya.

sedikit cerita haru..

hari itu saya ke tempat klinik terapi sedang mendampingi keluarga untuk proses pemulihan, sesaat setelah saya sudah menunaikan ibadah sholat maghrib saya mendengar suara tangis ibu parubaya didepan ruang UGD, saya pun menghampirinya lalu melihat ibu itu begitu sedih karena kakaknya yang terkena stroke selama 30 hari telah meninggal dunia pada saat menunggu antrian untuk diterapi. saya hanya bisa mengelus pundaknya dan berkata "sabar dan ikhlas ibu".

esok harinya, diperjalanan ke RS, saya kembali melihat dikerumunan orang dipinggir jalan itu seorang lelaki tua jatuh tergeletak di aspal, tubuhnya tak berdaya. ia meninggal dunia ditempat.
innalillahi wa innailahi rojiun

Dari cerita haru itu, lagi dan lagi kita diingatkan tentang kematian pasti adanya. hanya menunggu kapan saatnya tiba. lalu bersiap jika telah tiba.

setiap harinya kita harus melihat raut wajah kesedihan dari orang-orang yang kehilangan, suara tangis sesak seperti seorang anak kecil yang menahan sakit akibat jarum suntik.

lalu,
akan ada yang datang
akan ada yang pergi
diwaktu yang bersamaan tanpa pamit.

hingga kita bisa melihat bahwa,

ketika sakit dimana-mana
banyak orang yang ingin dipulihkan.
saat itu satu per satu mereka datang dengan berbagai keluhan.
saat mereka tak mampu menahan setiap rasa yang terasa.

lalu ada keharusan untuk kita bahwa,

ada energi dan kerja keras yang harus dimaksimalkan.
ada usaha sekuat dan semampu yang kita bisa lakukan.
ada doa yang tak henti dipanjatkan.
ada harapan yang menguatkan.

semoga semua segera membaik. )(

#CeritaHaru