Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kksamanahAvatar border
TS
kksamanah
Pengalaman Pribadi Cara Bangkit dari Kegagalan
Akhir tahun 2019, saya menerima amanah untuk memimpin pendidikan di Pesantren. Awalnya  Saya merasa berat sekali menjalankannya. Karena sebelumnya saya sudah diberi amanah untuk memimpin keamanan, namun amanah itu gagal. Jadi berawal dari kegagalan itu saya merasa minder untuk menerima amanah pendidikan. Selain itu, saya juga selama di pesantren belum pernah sama sekali ikut pelatihan / seminar programer pendidikan. Itulah alasan saya kenapa saya merasa berat. 

Hampir enam bulan, saya pasif. Permintaan tanggapan permasalahan pendidikan dari pengurus yang lain hampir setiap minggu selama enam bulan pasti ada. Hati saya sama sekali tidak tergerakkan oleh keadaan itu. Malahan semakin saya mengetahui permasalahan yang sedang berlangsung, saya semaikin minder untuk menjalankan amanah pendidikan. Kegagalan masalalu selalu menghantui saya. Ketika saya mau bangkit, mau menanggapi masalah-masalah pendidikan yang berlangsung, di dalam hati saya seakan-akan ada yang membisiki saya[i], “Jangan tanggapi masalah ini! nanti gagal lagi”. Itulah salah satu bisikan yang muncul di dalam hati saya.

Setelah sekian lama saya pasif, saya semakin minder untuk menjalankan amanah pendidikan. Karena permasalahan-permasalahan yang muncul tidak pernah saya tanggapi. Minder saya malah semakin berat. Hidup saya waktu itu semakin kacau. Seakan-akan saya sudah tidak punya kegiatan lagi. Sampai dalam diri saya pernah muncul perasaan ketakutan yang luar biasa.

Seiring berjalanya waktu, dalam keadaan yang sedang kacau dan ketakutan, saya mencoba bangkit kembali. Sedikit demi sedikit saya gali kesalahan-kesalahan saya pribadi. Saya mencoba flasbak perjalanan saya selama saya memimpin keamanan. Hampir satu bulan saya merenungi kesalahan-kesalahan saya.

Setelah sudah saya temukan permasalahan-permasalahan yang menyebabkan kegagalan saya dan ternyata kegagalan itu berawal dari perbuatan jelek saya. Akhirnya saya memutuskan untuk mencari motifator. Setelah saya mendapatkan motifator yang tepat, saya pun langsung mintak di bimbing dan di dampingi. Alhamdulillah permintaan saya pun di kabulkan.

Selama proses perbaikan diri, saya putuskan komunikasi dengan dunia luar. Waktu saya, saya habiskan untuk konsentrasi dengan arahan dan bimbingan motifator saya. Setelah didampingi selama satu bulan saya merasakan hal yang beda. Mulai dari perasaan, aktivitas dan yang lainnya.

Metodhe yang dipakai oleh motifator sangat sederhana sekali. Menurut saya, ia sangat arif, bijak dan tegas. Arif dalam arti; beliau seakan-akan selalu menyesuaikan arahan-arahannya dengan kondisi saya. Bijak dalam arti; beliau selalu memaklumi kekurangan saya yang menjadi penyakit. Tegas dalam arti; ketika saya sengaja melakukan kesalahan, saya pasti mendapatkan hukuman. Itulah metode yang dipakai oleh motifator saya, yang saya ketahui. Sederhana tapi pasti dan mengenah.

 Ending akhir, setelah proses pendampingan selesai dan dirasa cukup, kesemangatan saya dalam menjalankan amanah tumbuh kembali. Perasaan minder dan ketakutan sudah hilang walaupun belum seratus persen. Perasaan Optimis, Integritas, dan bersyukur mengisi hati saya.  karena saya masih diberi kesempatan untuk menjalankan amanah. Selain itu berawal dari kegagalan, saya dipertemukan dengan orang yang ahli fiqih, arif, bijak, dan tegas. Berawal dari menjadi motifator, sekarang beliau menjadi guru saya, dan beliau juga bisa dikatakan teman dalam perjuangan kesuksesan saya. Itulah kata beliau dalam obrolan saya dengannya.

Belajar dari perjalanan saya dalam menjalankan tugas. Saya mengajak kepada para pembaca untuk senantiasa memintak motifasi dari orang-orang yang ahli. Bersandarlah dengan mereka. Dengan kita bersandar kepada mereka yang sudah ahli dalam bidangnya, insyaalloh perjalanan kita akan dimudahkan, dan potensi kegagalan kita akan semakin minim.

Ingat! tantangan dalam usaha pasti akan menghampiri. Kalau tantangan itu tidak disikapi sebaik mungkin, tantangan itu akan mengakibatkan kegagalan, dan yang memprihatinkan lagi kalau kita sedang mengalami gagal, tidak ada yang membantu kita untuk bangkit. Selamat membaca! Semoga anda bisa memahami tulisan saya. terimakasih
Diubah oleh kksamanah 29-04-2020 14:39
snoopzeAvatar border
snoopze memberi reputasi
1
385
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
InspirasiKASKUS Official
10.5KThread6.7KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.