Kisah cintaku tidak akan sepedih ini, andai saja dulu aku tidak sering bermain ke rumah saudaraku, aku yang hanya ingin bermain bersama saudaraku didaerah pejaten, tanpa aku sadari dulunya, ternyata disamping rumahnya ada seseorang perempuan, yang secara perlahan, aku dikenalkan oleh saudaraku, dan seorang perempuan itu bernama fitriah.

Gadis asli kalimantan yang sedang merantau di jakarta bersama pamannya, setelah aku sering mengobrol dengannya, aku coba ajak jalan dia, berharap bisa dapat no wa nya.

Masa pendekatan yang sukses, di setiap malam minggu, aku dan fitriah selalu jalan jalan, dan itu sangat mengesankan buat ane, begitu juga dengan dia.

Singkat cerita beberapa bulan kemudian ibunya yang sedang ada di kalimantan ternyata jatuh sakit, dan itu yang membuat dia harus pulang mememui ibunya.

Sejak ibunya sakit dia lebih sering menjaga ibunya, yang tanpa aku ketahui ada yang mencoba mencari perhatian ke dia.

Walaupun dia suka curhat ke aku lewat pesan, tentang temannya yang mulai dekat dengan dia, akupun mencoba menguatkan hatinya, semuanya kembali lagi demi kebahagiaan dia.

Hal terburuk pun terjadi.
"aku sepertinya mulai terbawa rasa dengan nya, menurut kamu gimana, apa perasaan ku sudah mulai ada untuk dia"

Mendengar jawaban dia dari telepon, seketika jantung berdegup kencang, aku mulai posesif disitu, hingga akhirnya aku diputuskan dia, aku mendengar suaranya sangat pelan, seperti tidak mau putus, tapi seperti inilah kenyataan nya.

"aku udah ga bisa menahan perasaan ini terlalu lama lagi, dia selalu perhatian denganku dan juga ibuku, aku juga gak bisa lagi ke jakarta karena ibu ku sakitnya kadang suka kambuh, lebih baik kita putus saja"

Diputuskan tanpa tau sebelumnya bakal seperti ini, aku harus menjalani hidupku lagi secara sendiri, gak tau sampai kapan, kalau kurang kasih sayang seperti sekarang ini berasa hidup begini aja, susahnya ngebalikin hidup seperti semula kalo baru putus, jujur mengingat semua tentang dia gak mudah, untuk kembalikan hidup seperti semula, kamu bener bener pergi tanpa tau kemana, pergi sesuka hati kamu.

Sampai dimana akhirnya kamu menikah, dan aku taunya bukan dari kamu, memang sih bukan urusan ku juga tapi hati seperti belum bisa menerima, karena sekarang kenyataannya, aku sudah kehilangan hatimu, agak sedikit menyakitkan taunya dari temennya, kamu yang sekarang sudah punya status.

Kamu memutuskan untuk melanjutkan kuliah di daerah kalimantan, komunikasi kita susah berjalan seperti biasanya, kamu dulu pernah bilang, seandainya kita berpisah apa kamu sudah siap, kenyataan nya seperti ini, aku ga bisa apa apa, apa kamu udah langsung punya pengganti nya, aku belum memikir jauh seperti itu, tapi setelah semua ini gak semudah itu aku bisa melewati semua nya, dulu aku selalu berusaha jadi yang terbaik, mungkin kamu gak pernah menyadarinya.

Setelah aku pisah dengan nya, saudaraku merasa tidak enak denganku, lebih banyak ingin taunya.
Kok bisa gitu?”

“perasaan elo gimana sekarang ”

“Trus respon elo apa?”

“Jadi kelanjutannya gimana"

Semua pertanyaan dari saudara aku ini, gak ada satupun yang aku, masih belum bisa begini, jadinya aku malah mengalihkan ke topik yang lain.

Perasaan yang kuat seperti ini tanpa didasari pemikiran lainnya jadinya seperti aku ini, belum siap kalo akhirnya bakal berakhir, sejak kamu sudah menikah itu, aku sedikit demi sedikit belajar untuk tulus, pernikahan kamu dengan dia harusnya bikin aku percaya bahwa kamu juga bisa bahagia, mungkin selama ini sama aku kurang kamu dapatkan kebahagiaan dari aku.

Masih ingatkah hampir 2 tahun kita suka berjalan bersama bercerita semaunya, dari pernikahan kamu itu aku mencoba mengerti alasan utamanya kamu udah merasa gak cocok denganku, gak cocok adalah alasan yang tidak pernah aku sadari sejauh ini.
Aku sebenarnya masih membutuhkanmu disini, semua yang udah kita lewati hampir 2 tahun itu harus nya kamu sedikit merasakan, apa yang aku rasakan saat ini

kapan sih kamu balik lagi kesini aku kangen sama kamu fitri

Hanya berani menulis lewat status wa, berharap dia melihatnya, kangen rasanya pengen ada dia lagi disini.

Sekarang kamu sudah berada di kalimantan bersama dengan pernikahanmu, aku hanya bisa mendoakan yang terbaik saja untukmu, kalau kamu ingin curhat sama seseorang, kamu bisa menghubungiku seperti pertama kita bertemu, yang aku tau kamu orangnya suka mengobrol dengan siapapun termasuk dengan ku waktu dulu.