akhromv3Avatar border
TS
akhromv3
Cinta dan Keikhlasan

sumber : majelistausiyahcinta.com

Siang itu terasa matahari sangat terik waktu itu aku baru pulang sekolah, aku baru anak kelas lima sd dan seperti biasa pulang sekolah aku langsung main layaknya anak-anak yang lain. Ada anak tetangga yang nggak pernah aku lihat didesa ini. Tampak anak itu berkulit putih sepertinya dia orang kota yang sedang tinggal di desa tanpa basa-basi aku langsung menghampiri dan bertanya, 

“aku andi, kamu baru tinggal disini yah?. Setahu aku nenek ami dirumah ini nggak punya anak cewek.”
“Salam kenal aku fitri.”
“Aku cucunya nenek ami, aku tinggal dikota aku lagi diajak liburan disini(kampung) sama mamah.”
“Jadi mamah aku itu anaknya nenek.” Ucap tegasnya.
“Hmm gitu yah.. salam kenal yah fitri.”

Fitri yang umurnya satu tahun dibawah aku setiap pulang sekolah selalu bermain dengan aku selama dia liburan di desa. Singkat cerita satu bulan berlalu saat kita sedang bermain dia berkata,

“Andi...bsok aku ga bisa main sama kamu lagi, nanti malam aku balik ke kota” 
“Yah gapapa fit...nanti kalo liburan depan kamu pulang kita bisa main lagi.”

Tujuh tahun berlalu seperti janjinya setiap liburan dia pulang dan selalu bermain dengan aku serta anak tetangga lainnya. Hal tersebut menumbuhkan rasa sayang aku ke dia dan belum ada keberanian untuk aku menyampaikannya. Satu malam sebelum fitri balik ke kota aku mengajak dia ngobrol berdua. 

“Fit...kalo kamu nanti balik ke kota, kamu baik-baik yah disana.” Ucap rasa khawatirku.
 “Yah andi kamu juga yah,” Ungkap fitri sambil tersenyum.

Itu adalah malam terakhir aku bicara langsung sama dia. Setelah lulus aku juga pindah ke kota untuk melanjutkan sekolah SMA disana. Kota itu adalah kota dimana fitri juga tinggal disana aku selalu mengingat kisah manis dulu saat berain bersama dan seiring berlalu setiap liburan sekolah aku pulang ke desa. Aku slalu menanyakan kabar fitri kepada neneknya saat liburan apakah dia pulang atau tidak.

Ada cerita cinta dia yang aku lihat di laman facebook-nya yang membuat aku takut sekaligus khawatir. Apakah dia akan selamanya bersama cowok yang di facebook itu  ataukah aku masih ada kesempatan

Terakhir cerita cintanya dengan cowok yang masih satu sekolah yang menurutku dia tampan. Aku coba menarik nafas panjang dan masih berfikir positif dan berharap itu hanya sementara

Setelah kita sama-sama lulus SMA, kita menjalani hidup dengan berbagai kesibukan masing-masing dia dengan pacar dan pekerjaannya dan akupun sibuk juga dengan pekerjaanku


sumber : awsimages.detik.net.id

Setiap hari raya Idhul fitri dia selalu pulang ke desa dan ngobrol dengan aku dan berboncengan motor berdua kemanapun selama aku masih bisa bersama dia layaknya orang berpacaran tapi tanpa status apapun melainkan hanya teman saja.

Sekembalinya dia dari desa aku pun mulai merasa jauh dari dia dan kita memutuskan untuk saling tidak melakukan kontak. Setiap tahun berlalu aku selalu mengulangi dan mengulangi lagi hal demikian sampai pada akhirnya aku sadar, aku korban dan rela berkorban untuk hal yang tidak pasti. Dan aku memutuskan untuk mulai menjaga jarak dengan dia, karna dia sudah memiliki pacar dikota.

Pada malam itu aku sesekali chat dia melalui media sosial dan berkata,

“Fitri...aku ingin kamu jauhin aku, kamu kan udah ada dia hargai dia walaupun dia nggak tahu kedekatan kita.”
“udahlah...selama dia nggak tahu, yak kita jalanin aja dulu” Ucapnya  dengan nada kesal.
“ya sudah aku kasih waktu kamu seratus hari dari sekarang buat pilih dia apa aku...kalo nggak ada jawaban aku anggap kamu pilih dia.”

Fitri pun tidak menjawab bahkan sampai lewat dari seratus hari pun dia tidak bisa menjawab pertanyaan itu. Setahun berlalu dan kita sama-sama pulang ke desa dan bertemu. Akupun langsung mengajak dia janjian bertemu didepan rumah aku.

Malam pun datang fitri pun tiba dengan mengenakan kacamata minus dan mengenakan dress coklat serta kaki yang mengenakan sandal jepit dengan hiasan bulu-bulu hitam. Dalam hatiku terucap, “Ini akan menjadi terakhir kalinya aku melihat dia semanis malam ini.”

Setibanya dia aku meminta dia duduk didepan teras rumah aku dan saling berbincang mengenai hari-hari yang sudah di alami beberapa tahun kebelakang. Setelah dirasa waktu sudah tepat aku langsung berbicara lebih serius aku pun tanpa basa-basi langsung berkata,

“Fitri aku boleh minta tolong nggak?... aku cuman minta satu dan ini untuk yang terakhi kali.”
“Yah kenapa ndi?.”
“Aku mau kamu jauhin aku, kamu fokus aja sama cowok kamu."
“Aku nggak mau” Ucapnya dengan nada tegas.
“kamun harus mau dan ngga bisa nolak, aku sudah kasih kesempatan untuk kamu pilih aku atau dia, tapi kamu ngga ada jawaban apapun”
“Aku gamau dan tetep gamau...”ucapnya sambil menangis lirih.
“Fit...jangan menangis lagi. Kumohon ….” Aku dengan nada memohon.

Sungguh aku sama sekali ngga tega atas ucapan yang sudah aku sampaikan ke dia, namun naluriku sebagai cowok untuk setia selalu bergejolak dan seperti selalu menunjuk aku orang yang salah saat dekat dengan dia.

Melihat air matanya berlinang di balik kacamata itu, aku sungguh tidak tahu harus bagaimana lagi karna hanya itu yang bisa aku lakukan. Aku menahan seluruh kesedihan dibalik kata-kata yang sudah aku ucapkan tersebut

Dan tiga tahun berlalu tepatnya dia berumur 25 tahun dan aku mendengar kabar bahwa dia sudah dilamar oleh cowok yang terakhir kali aku lihat di laman facebooknya,
aku sangat bersyukur dia sudah ada calon yang akan menjaga dia, dimana orangtuanya sudah waktunya memberikan tanggung jawab terakhirnya yakni menikahi dengan laki-laki baik yang akan mengimami dia kelak.


Quote:



Sumber artikel : orisinil buatan pribadi


Terimakasih telah membaca artikel ini


Diubah oleh akhromv3 29-04-2020 15:38
yuki26Avatar border
yuki26 memberi reputasi
1
422
1
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.