- Beranda
- The Lounge
Misteri 'Kotoran Kuno' Yang Mengungkap Banyak Informasi Menarik Ribuan Tahun Lalu
...
TS
arielashop
Misteri 'Kotoran Kuno' Yang Mengungkap Banyak Informasi Menarik Ribuan Tahun Lalu
Misteri 'Kotoran Kuno' Yang Mengungkap Banyak Informasi Menarik Ribuan Tahun Lalu
Kotoran kuno atau bisa juga disebut 'Tokai' jadul ternyata bisa memberi informasi kepada para ilmuwan tentang segala macam hal.
Ilmu pengetahuan modern saat ini menggunakan segala macam metode untuk belajar tentang masa lalu kita yang jauh di masa lalu,
bahkan nih karena kecanggihan alat yang ada saat ini bahkan Informasi yang berguna tersebut bisa didapatkan dari sumber yang paling aneh dan agak menggelikan seperti coprolite.
Nah, gansis ada yang tau ngga nih apaan itu Coprolite?
ya, coprolite ini adalah istilah untuk kotoran fosil. Meskipun agak aneh juga sih meneliti fosil kotoran seperti itu, tapi faktanya penelitian ini bisa memberi tahu peneliti tentang bagaimana dia hidup dan apa yang mereka makan pada masa ribuan tahun yang lalu.
Tapi kekurangan dalam penelitian kotoran fosil seperti ini adalah sulitnya untuk menemukan siapa sosok yang memiliki kotoran tersebut, karena ya tentu saja kotorannya tidak bisa menjelaskan siapa yang mengeluarkannya
Majalah Smithsonian baru saja melaporkan sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal PeerJ yang memiliki kemampuan menjawab misteri tersebut. Sebuah tim peneliti telah mengembangkan sebuah program yang mereka sebut corpoID yang menggunakan teknologi canggih AI untuk membedakan antara coprolite yang berasal dari manusia dan yang berasal hewan buas, tentu saja menggunakan potongan-potongan DNA.
Seperti yang ane tulis diawal, coprolite memang dapat memberi tahu banyak hal kepada sang peneliti tentang cara diet dan kesehatan makhluk yang meninggalkannya, bahkan tak hanya itu, penelitian inipun berpotensi dapat memberi tahu mereka lebih banyak lagi informasi menarik jika masih ada cukup DNA dalam sampel. Namun, jika mereka berasal di area di mana manusia dan hewan-hewan buas hidup berdampingan, itu akan menjadi jauh lebih sulit.
Meski begitu, masih ada perbedaan yang jelas antara kotorannya, sebagian besar ditentukan oleh perbedaan mikroba yang ada di usus mereka. Karena mikroba tersebut bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya, mereka memungkinkan untuk membantu mencari tahu sumber dari fosil coprolite.
Para ilmuwan di balik penelitian ini adalah tim dari Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia, yang dipimpin oleh Maxime Borry untuk menganalisis dan mengidentifikasi DNA dalam fosil kotoran dan kemudian membandingkannya dengan sampel dari manusia dan hewan-hewan buas atau anjing. Setelah AI di ujicoba secara memadai, tim mengujinya dengan menganalisis 20 sampel berbeda yang asal-usulnya diketahui atau diduga kuat. Tujuh dari sampel tersebut hanya berisi sedimen.
Ya walaupun penelitian tentang fosil kotoran ini masih memiliki banyak kendala, tapi jika terus dikembangkan dan disempurnakan dipastikan akan memiliki potensi untuk memberikan peneliti banyak informasi baru tentang orang-orang kuno dan peliharaan mereka.
Nah, gimana gan? kebayang ngga tuh suatu saat ribuan tahun yang akan datang, kotoran agan diteliti ilmuwan?
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis : ARIELASHOP
Refensi : Sumber
Picture : Google
-arielashop 2020-
Kotoran kuno atau bisa juga disebut 'Tokai' jadul ternyata bisa memberi informasi kepada para ilmuwan tentang segala macam hal.
Ilmu pengetahuan modern saat ini menggunakan segala macam metode untuk belajar tentang masa lalu kita yang jauh di masa lalu,
bahkan nih karena kecanggihan alat yang ada saat ini bahkan Informasi yang berguna tersebut bisa didapatkan dari sumber yang paling aneh dan agak menggelikan seperti coprolite.
Nah, gansis ada yang tau ngga nih apaan itu Coprolite?
ya, coprolite ini adalah istilah untuk kotoran fosil. Meskipun agak aneh juga sih meneliti fosil kotoran seperti itu, tapi faktanya penelitian ini bisa memberi tahu peneliti tentang bagaimana dia hidup dan apa yang mereka makan pada masa ribuan tahun yang lalu.
Tapi kekurangan dalam penelitian kotoran fosil seperti ini adalah sulitnya untuk menemukan siapa sosok yang memiliki kotoran tersebut, karena ya tentu saja kotorannya tidak bisa menjelaskan siapa yang mengeluarkannya
Majalah Smithsonian baru saja melaporkan sebuah penelitian baru yang diterbitkan dalam jurnal PeerJ yang memiliki kemampuan menjawab misteri tersebut. Sebuah tim peneliti telah mengembangkan sebuah program yang mereka sebut corpoID yang menggunakan teknologi canggih AI untuk membedakan antara coprolite yang berasal dari manusia dan yang berasal hewan buas, tentu saja menggunakan potongan-potongan DNA.
Seperti yang ane tulis diawal, coprolite memang dapat memberi tahu banyak hal kepada sang peneliti tentang cara diet dan kesehatan makhluk yang meninggalkannya, bahkan tak hanya itu, penelitian inipun berpotensi dapat memberi tahu mereka lebih banyak lagi informasi menarik jika masih ada cukup DNA dalam sampel. Namun, jika mereka berasal di area di mana manusia dan hewan-hewan buas hidup berdampingan, itu akan menjadi jauh lebih sulit.
Meski begitu, masih ada perbedaan yang jelas antara kotorannya, sebagian besar ditentukan oleh perbedaan mikroba yang ada di usus mereka. Karena mikroba tersebut bervariasi dari satu spesies ke spesies lainnya, mereka memungkinkan untuk membantu mencari tahu sumber dari fosil coprolite.
Para ilmuwan di balik penelitian ini adalah tim dari Institut Max Planck untuk Ilmu Sejarah Manusia, yang dipimpin oleh Maxime Borry untuk menganalisis dan mengidentifikasi DNA dalam fosil kotoran dan kemudian membandingkannya dengan sampel dari manusia dan hewan-hewan buas atau anjing. Setelah AI di ujicoba secara memadai, tim mengujinya dengan menganalisis 20 sampel berbeda yang asal-usulnya diketahui atau diduga kuat. Tujuh dari sampel tersebut hanya berisi sedimen.
Ya walaupun penelitian tentang fosil kotoran ini masih memiliki banyak kendala, tapi jika terus dikembangkan dan disempurnakan dipastikan akan memiliki potensi untuk memberikan peneliti banyak informasi baru tentang orang-orang kuno dan peliharaan mereka.
Nah, gimana gan? kebayang ngga tuh suatu saat ribuan tahun yang akan datang, kotoran agan diteliti ilmuwan?
--------------------------------------------------------------------------------------------------
Penulis : ARIELASHOP
Refensi : Sumber
Picture : Google
-arielashop 2020-
Diubah oleh arielashop 27-04-2020 08:09
nona212 dan 32 lainnya memberi reputasi
31
948
14
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.4KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya