Derajat tinggi atau terhormat adalah kedudukan yang didambakan setiap insan di dunia ini. saya yakin tidak ada manusia yang mempunyai keinginan mendapat kedudukan derajat rendah. karena pada dasarnya manusia diciptakan itu dihiasi dengan keinginan untuk mencapai kebaikan. Maka dari itu, mendapat derajat tinggi atau menjadi orang yang terhormat adalah keinginan setiap manusia di dunia ini. Namun sayang sekali tidak semua orang bisa mencapai keinginannya itu. Karena mencapai derajat tinggi itu tidak semudah membalikkan telapak tangan. Jadi yang mampu mencapai keinginannya itu mereka yang mampu menguasai dan mengaplikasikan dirinya ke jalan menuju derajat itu.

Derajat tinggi atau hidup di hormati sebenarnya sangat mudah untuk dicapai. Siapapun pasti bisa mencapainya, asalkan dia mau berusaha. Karena derajat tinggi merupakan hasil proses. Artinya derajat tinggi itu sebuah hasil dari usaha seseorang yang menginginkannya. Oleh karena itu, derajat tinggi tidak mungkin datang dengan sendirinya. Nah, dari situlah kita bisa memahami bahwa hidup kita ini harus mempunyai tujuan yang pasti. “Kemana kita akan memposisikan diri kita?, dimana kita akan menempatkan diri kita ini?, bagaimana kita menjalani hidup kita ini?, dan untuk apa kita hidup di dunia ini?” kita harus tauh. Agar hidup kita ter’arah dan tetap dalam kondisi yang memudahkan langkah kita dalam menjalani kehidupan ini.

Baiklah sekarang sudah saatnya kita tanamkan TUJUAN HIDUP dalam diri kita. Nah agar kita tidak terombang ambing oleh keadaan yang mungkin menghadang perjalanan kita dalam mencapai TUJUAN HIDUP kita, maka perlu kita dasari dengan Ilmu. Pada kesempatan kali ini akan saya sampaikan sedikit ilmu tentang “cara memperoleh derajat tinggi atau kehormatan”. Baik terhormat di sisi Allah swt, maupun di sisi manusia.

Menurut “Syaikh Sayyid Ahmad Al-Hasimi” pengarang Kitab Muchtaarul Ahadits. Beliau menyampaikan salah satu hadits yang berbunyi:

“Carilah oleh kalian derajat yang tinggi di sisi Allah yaitu hendaknya kamu bersikap penyantun terhadap orang yang tidak mengetahui tentang diri kamu, dan hendaknya kamu member kepada orang yang tidak pernah member kepadamu”. ( Riwayat ‘Addi melalui Ibu Umar r.a ).

Dari hadits di atas dapat kita pahami bahwa “derajat tinggi” dapat kita capai dengan dua cara. Cara yang pertama yaitu kita harus senantiasa bersikap sabar terhadap orang yang belum mengetahui kita; dan cara yang kedua yaitu kita harus memberi orang yang tidak mau memberi kepada kita.

Itulah dua cara yang bisa mengantarkan kita ke derajat yang tinggi. Apabila kedua sikap itu senantiasa kita tanamkan dan kita aplikasikan dalam kehidupan kita, niscaya kita akan dihormati dan disegani atau kata lain kita akan menduduki derajat tinggi. Baik di sisi Allah swt, maupun sesame manusia. Karena kedua sikap itu merupakan sikap terpuji.