Penulis dalam hal ini bukan untuk memberikan sebuah ceramah atau menerangkan apa itu Pandemi Covid-19. Tetapi penulis mencoba mengajak kepada kita semua di Bulan yang suci ini untuk mengingat kepada falsafah bangsa indonesia tentang gotong royong dalam menghadapi permasalahan akibat Covid-19 ini.

Di abad 21 ini dunia digegerkan dengan sebuah Virus yang berhasil membunuh ribuan manusia, menstop perputaran ekonomi, dan segala kegiatan manusia. virus ini disebut dengan Covid-19 atau Coronavirus yang ditemukan ditahun 2019. Corona Virus yang berawal ditemukan di Wuhan salah kota yang ada di china, sekarang merambah ke seluruh pelosok dunia termasuk Indonesia tercinta ini. Virus ini telah menggempar Dunia dimana angka kematian karena Virus Covid-19 ini mencapai angka 153.000 orang (www.cnnindonesia.com). Di Indonesia pada tanggal 25 April 2020 korban yang terkena Virus ini mencapai 8.607 yang positiv, 720 wafat, dan 1.042 sembuh (www.cnnindonesia.com). Dengan semakin maraknya penyebaran virus covid-19 ini dibeberap kota yang ada di Indonesia mengeluarkan sebuah kebijakan PSBB, PSBB yaitu Pembatasan Sosial Berskala Besar misalnya Jakarta, Makassar, beberapa kota besar yang ada di Jawa Barat dan beberap wilayah yang ada di Indonesia. Dengan diberlakukannya PSBB ini maka seluruh kegiatan yang mendatangkan orang banyak itu diberhentikan semacam kegiatan kebudayaan dan kegiatan yang lainnya itu diberhentikan sementara sampai situasi memungkinkan.

Selain memakan banyak korban virus ini juga berhasil melumpuhkan berbagai kegiatan perekonomian dan hanya beberapa kegiatan ekonomi strategis yang masih berjalan, sehingga menyebabkan banyak orang kelaparan dan tak tau arah bagaimana cara meyambung hidup. Bahkan dibeberapa daerah banyak orang yang tidur trotoar jalanan, karena tak mampu membayar kontrakan untuk makanpun berharap dari uluran tangan orang lain. pemerintah baru-baru ini melarang mudik bagi yang diperantauan atau tempat mereka bekerja, hal itu dimana pemerintah mencoba untuk memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19 ini. tapi dengan beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan oleh pemerintah mengenai PSBB, atau Larangan mudik itu menjadikan sebuah dilema untuk masyarakat diperantauan. dikarenakan, segala roda perekonomian berkurang, dan beberapa pekerja tidak dapat kerja karena dengan adanya virus Covid-19 ini. karena tidak semua warga negara Indonesia itu cukup perekonomiannya tapi masih banyak warga negara yang untuk makanp hari itu berdasarkan usaha yang dia lakukan pada hari itu semacam pedagang kaki lima dan buruh-buruh yang lainnya. 

pandemi ini kita hadapi ketika kita memasuki bulan Ramadhan salah satu bulan suci yang ada dalam kalender Islam, di bulan ramadhan ini umat Islam diperintahkan untuk berpuasa beserta beberapa ritual yang sering dilakukan oleh umat muslim. Di bulan suci Ramadhan ini juga dimana umat Islam harus lebih aktip dalam mendekatkan diri kepada Allah SWT, dengan beribadah, bersedekah, dan saling mengasihi kepada sesama manusia dengan mengharap akan Ridho-Nya.

Dengan situasi pandemi yang telah menyerang ke berbagai penjuru dunia Yuval Noah Harari seorang sejarawan menyarankan kepada kita untuk mencari sebuah penyelesaian karena Pandemi ini dengan adanya solidaritas Nasional atau Global, dimana berbagai negara untuk saling bahu membahu dalam menyelesaikan permasalahan yang telah mengancam kehidupan umat manusia. Jauh-jauh hari sebelum Yuval Noah Harari berkata bangsa kita memiliki sebuah Philosopy tersendiri yaitu Gotong Royong. Gotong Royong ialah suatu paham yang telah mengakar pada bangsa kita, dimana semua orang saling bantu membantu dengan manusia yang lainnya dalam menyelesaikan segala permasalahan atau kegiatan yang ada. Soekarno pernah mengartikan gotong royong pada sidang BPUPKI yang terdapat pada "Himpunan Risalah Sidang-sidang" yaitu "Gotong royong adalah paham yang dinamis, lebih dinamis dari kekeluargaan saudara-saudara! kekeluargaan ada paham yang statis, tetapi gotong royong menggambarkan satu usaha, satu amal, satu pekerjaan, yang dinamakan anggota yang terhormat soekarjo: satu kajo, satu gawe. marilah kita menyelesaikan karjo, gawe, pekerjaan, amal ini bersama-sama! gotong royong adalah pembanting tulang bersama, pemerasan keringat bersama, perjuangan bantu membantu bersama. Amal semua buat kepentingan semua, keringat semua buat kebahagiaan semua. Holopis-kuntul-baris buat kepentingan bersama! itu lah gotong royong", sebetulnya masyarakat Indonesia sudah terbiasa dengan gotong royong dengan semangat kekeluargan tanpa pandang suku, agama ataupun ras, gotong royong memiliki sebuah prinsip. Prinsip gotong royong menurut Soekarno dalam sidang BPUPKI ialah "Prinsip gotong royong diantara yang kaya dan yang tidak kaya, antara Islam dan yang Kristen, antara yang Indonesia tulen dan peranakan yang menjadi bangsa Indonesia".

kesengsaraan yang dihadapi umat manusia saat ini karena adanya virus Covid-19, memerlukan sebuah gotong royong kita semua dalam menyelesaikan permaslahan ini, yang mempunyai lebih dalam perekonomian mari kita bantu saudara kita yang kelaparan, saudara kita yang tidak punya sandang, pangan ataupun papan. pemberian kecil yang kita berikan itu sangat berharga untuk mereka. Apalagi sekarang kita sedang ada dibulan suci Ramadhan sebagaimana Al-Qur'an memerintahkan kepada kita untuk saling memelihara antar manusia "...Barang siapa memelihara kehidupan seorang manusia, maka seolah-olah dia telah memelihara kehidpan seluruh umat manusia...(QS Al-maidah ayat 32). Marilah kita bergotong royong dalam menyelesaikan permasalahan saat ini, dengan Izin Allah permasalahan yang kita hadapi akan mudah diselesaikan. sebagaimana Rasul memerintahkan kepada kita "carilah keridhaan ku melalui orang-orang lemah diantara kalian. karena sesungguhnya kalian diberi rezeky dan ditolong dengan sebab orang-orang lemah diantara kalian".