Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

ahmad.suAvatar border
TS
ahmad.su
Aku Memang Dari Keluarga Miskin, Tapi Bukan Berarti Aku Tak Mampu Berusaha.

Cinta adalah urusan hati, bukan kah seharusnya tidak perlu melibatkan materi? Tapi kenapa tanpa materi cinta seolah tidak bisa dimiliki?

Setiap orang mempunyai kisah cinta yang berbeda, dan tentu tidak semua kisah cinta berakhir dengan bahagia, seperti kisah cinta pertama ane ini. Ane tidak bisa bersatu dengan cinta pertama ane, alasanya sangat klasik karna kedua orang tua kita mempunyai jarak status sosial yang sangat jauh.

Banyak sekali orang tua yang menganggap cinta itu bisa direkayasa, untuk bisa membangun kehidupan rumah tangga bahagia tidak akan cukup jika hanya bermodalkan cinta. Berumah tangga itu butuh uang, bukan cinta! Jadi tidak perlu menikahi seseorang yang kamu cintai atau yang mencintaimu, yang terpenting adalah menikahi seseorang yang mempunyai materi cukup, karena banyak orang tua berpedoman bahwa cinta akan tumbuh setelah terbiasa.

Jika cinta bisa tumbuh karena terbiasa, tidak mungkin ada perceraian!
Ingin sekali ane meneriakan kalimat ini pada orang tua Risa saat itu. Ane dulu memiliki cinta pertama saat umur 19 tahun, namanya Risa. Risa adalah gadis cantik dan masih satu desa dengan ane. Kami mulai berpacaran saat Risa masih menjadi seorang mahasiswi di salah satu kampus negeri kota Yogyakarta. Risa memang berasal dari keluarga kaya, Ayahnya menjadi salah satu Anggota Dewan di daerah kami, sedangkan ibunya adalah seorang Kepala SD, keduanya sudah bertitle Haji dan sangat dihormati dilingkungan desa ane.

Sedangkan ane berasal dari keluarga buruh petani biasa, Ayah dan ibu ane sama-sama buruh petani, tak ayal ane hanya bisa sekolah sampai jenjang SMK saja. Untuk bisa bersekolah sampai SMK saja sudah anugerah sekali. Setiap 3 bulan sekali keluarga ane mendapatkan bantuan sembako dari keluarga Risa, karena keluarga Risa memang sangat dermawan setiap 3 bulan selalu membagikan sembako warga desa yang kurang mampu termasuk keluarga ane.


Sebenarnya dulu ane juga tidak menyangka Risa bisa suka sama ane, padahal ane hanyalah seorang penjaga Toko service HP yang sebulannya hanya punya penghasilan Rp. 1.200.000, cuma kalo diliat dari tampang, wajah ane ya bisa dbilang sedikit ganteng, mungkin ini penyebab Risa bisa suka sama ane hahaha. 

Kalo bukan Risa yang duluan ngedeketin ane, kita ga bakalan jadian. Ane pribadi gamungkin lah punya keberanian buat ngedeketin dia, apalagi walaupun kita satu desa, dari TK sampai SMK ane belum pernah satu sekolahan sama dia. Udah ketebak sih yaa, level sekolahan dia sama sekolah ane udah pasti beda. Cuma hampir setiap hari ane ketemu dia di masjid, jujur ane dulu sewaktu SMK emang sering banget sengaja ke masjid cuma buat bisa ngeliat Risa. Bahkan ane pernah selama 1 bulan puasa full ikut tadarusan di masjid sampai jam 10 malem biar bisa agak lama ngeliat si Risa, padahal rumah ane lumayan jauh dari Masjid dan pulangnya ane suka lari-lari dijalan karena ga berani pulang sendirian lewat deket kuburan hahaha. Kalo inget jaman itu bener-bener bucin banget ane.

Kebayang kan gimana senengnya ane pas Risa nembak ane duluan? secara ane udah suka banget sama dia dari jaman SMK. Tapi sayangnya kita pacaran cuma 9 bulan ga nyampe setahun. Karna orang tuanya tau Risa pacaran sama ane dan disuruh mutusin ane. Padahal dulu selama 9 bulan pacaran sama Risa, karena dulu dia kuliah di Yogyakarta dan pulang kerumah 1 bulan sekali bahkan kadang 2 bulan baru pulang, jadi kita pacaran LDR, jalan bareng aja baru pernah 6 kali. Nyesel sih, padahal ane bener-bener sayang sama Risa tapi kenapa ane ga bisa pertahanin dia lebih lama lagi.

Tapi yang paling ane sesalkan adalah kenapa dulu ane hanya diam seribu bahasa ketika kedua orang tua Risa ngundang ane kerumahnya hanya untuk menunjukan perbedaan status sosial diantara kita berdua. Sumpah kalo inget kejadian itu sakit hati banget, tapi emang semua perkataan ibu dan Ayah Risa bener, secara materi dan secara status sosial ane emang sama sekali ga sepadan untuk Risa. Ane sadar dan ane tau betul itu.

Setidaknya dulu seharusnya ane sedikit memperjuangkan harga diri ane, memang ane berasal dari keluarga miskin, tapi ane masih punya tangan dan kaki lengkap, ane punya kesehatan prima, ane punya tenaga, ane miskin tapi bukan berarti tidak mampu untuk  berusaha membahagiakan Risa. Jika ane mempunyai takdir untuk berjodoh dengan Risa, ane rela kerja banting tulang mati-matian demi kebahagiaan Risa. Tapi apalah daya, nasi telah menjadi bubur. Walaupun ane tidak bisa bersatu dengan Risa, ane tetap mendoakan dia semoga kebahagiaan selalu bersamanya, semoga dia mendapatkan pasangan yang bisa menjaga, menyayangi dia setulus hati.

Dengan kandasnya hubungan kami, bukan berarti ane berenti berusaha, justru ini seperti pukulan buat ane, sekarang alhamdulilah kehidupan ane sudah jauh lebih baik, ane sudah mempunyai toko sayur sendiri, ane sudah mempunyai mobil angkutan, padahal ane ingin sekali membanggakan ini di depan orang tua Risa, walaupun ini masih jauh dari apa yang Ayah Risa inginkan, setidaknya ane ingin menunjukan bahwa selama ini ane berusaha menjadi seseorang yang lebih baik.

Masalah apakah ane nantinya akan berjodoh dengan Risa atau tidak, hanya Alloh yang tau, ane hanya bisa berdoa supaya Alloh memberikan yang terbaik untuk ane dan juga untuk Risa.


sumber: kisah pribadi

Diubah oleh ahmad.su 25-04-2020 12:18
0
609
3
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.