Kaskus

Story

Pengaturan

Mode Malambeta
Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Reynaphi08Avatar border
TS
Reynaphi08
Si Gadis Cupu Itu Istriku
Aku teringat pada sebuah kalimat dari temanku yang bilang kalau sering berantem itu pasti suatu saat bakalan berjodoh. Aku selau menampik semua itu, bagiku itu hanyalah sebuah kata-kata biasa. Semua berawal dari seorang gadis cupu yang aneh.

Prak…

“Gimana sih!! Kalo jalan yang bener dikit!” itulah kalimat pertama yang ku lontarkan kepada seorang gadis cupu penghuni kelasku. Dia berbeda dari semua teman-temanku, bukan hanya dari fisik tapi dari cara dia bergaul pun amat berbeda.

Hampir semua orang tak mau bergaul dengannya karena dia terlalu menutup dirinya. Awalnya aku hanya ikut-ikutan orang saja untuk membenci dia, eh tapi ternyata rasa benci itu muncul dengan sendirinya, saat tak sengaja bertemu dia dimanapun itu.

Anehnya, semakin aku membenci dia dan mengharapkan tidak akan pernah bertemu dia di jalan, aku selalu bertemu dia bahkan sering bertabrakan.

Entah mengapa saat aku melihatnya untuk yang kesekian kali, aku merasa sesuatu yang berbeda. Namun, rasa gengsi itu selalu menggelayut di dalam benakku. Kali ini aku tak sengaja menatap wajahnya,

“Maaf” ucapnya dengan lirih. Saat
mataku tertuju melihatnya, ia tersenyum ke arahku. Aku mengalihkan pandanganku. Hatiku berkecamuk untuh pergi menjauh, aku pergi meninggalkannya dengan perasaan yang bingung.

Siang itu, selepas pulang sekolah.
“Abid…” terdengar suara seseorang wanita dari kejauhan. Aku mencari suara itu dan bodohnya aku ternyata itu suara gadis cupu itu. aku berniat untuk memarahinya,

“Kamu kenapa sih!! Selalu ganggu aku, aku tuh malu sama temen-temen aku. Ga usah deket aku lagi! kamu jangan ganggu aku lagi, paham!!!” aku pergi dari hadapannya. Dia terlihat masih tersenyum setelah aku memakinya.
Keesokan harinya…

Kring….

“Eh, bro. lu tau gak, cewek cupu itu masuk rumah sakit.” Ucap temanku sambil tertawa.
“Hah!! Kok lu tau sih ban??” tanya ku dengan serius.
Semuanya tertawa.
“Lu suka dia, bid??? Hahahahaha” ejek temanku.
Aku mencoba membela diri.
“Ih, siapa juga suka sama tuh cewek. Aneh gitu.” Jawabku.

Entah mengapa saat itu aku benar-benar panik.
“Jangan-jangan, Abid suka lagi sama si cupu itu. Hahaha.” Mereka terus mengejekku.

Aku menarik kerah baju Bani. Aku berkelahi dengannya. Tanganku terluka oleh perkelahian itu. Akhirnya aku mendapat surat panggilan orang tua. Aku begitu kecewa, kenapa aku begitu panik tadi, aku begitu membenci dia. Si cupu pembawa sial.

Semua berjalan seperti biasa, semakin hari aku semakin membencinya.
Saat masa perpisahan, gadis cupu itu tak terlihat di gedung wisuda. Padahal, namnya sudah dipanggil berkali-kali.
Hari perpisahan tiba, aku begitu bahagia akhirnya lulus dari sekolah ini. Aku ingin cepat bekerja dan membantu orang tuaku.

Ayah memintaku untuk kuliah dulu, biar aku menjadi anak yang sukses. Namun, aku menolaknya karena aku ingin langsung bekerja. Awalnya, aku bingung harus kerja apa dan dimana. Teringat, aku ingin ikut pamanku bekerja di kantornya walau hanya sebatas pegawai, aku mau.

2 bulan kemudian,

Hari pertama bekerja, aku begitu semangat. Saat memasuki ruang para pegawai, ada seorang wanita yang mendekatku,
“Hai, Abid.” Ucapnya dengan lembut.
Aku menoleh kea rah belakang,
Aku mencoba mengingat siapa wanita itu,
“Aku Lia, apa kamu masih ingat?” ucapnya sambil menjulurkan tangannya.
Aku begitu terpana melihat Lia yang dulunya begitu ku benci,
“Hah? Kamu Lia??” tanyaku dengan ragu.
“Iya, aku Lia, si gadis cupu itu.”

Aku tersenyum. “Kenapa kamu masih mau bertemu aku? Padahal aku begitu jahat padamu.” Ucapku sambil mengalihkan mataku.
Lia berjalan ke arahku,
“Aku tau, Bid. Kamu gak benci kan sama aku. Aku tahu siapa yang benar-benar membenciku dan yang kutahu, kamu tidak, ya bukan?”
Aku menghela nafas panjang,
Aku menatapnya, “Maafkan aku, Lia. Kamu benar, aku tidak membencimu. Hanya saja, pikiran burukku tentangmu selalu menghasutku untuk membencimu. Jujur, Lia. Aku menyukaimu, entah kenapa waktu itu aku malu kepada teman-temanku saat aku ingin mendekatimu.” Jawabku dengan malu.

“Biar saja masa lalu itu jadi kenangan yang indah walaupun sedikit pahit. Oh iya, ini buku harianku saat dulu, semua buku ini berisi tentangmu, dan apa kau masih ingat saat kau tak sengaja menabrak ku? Itu lucu. Aku suka wajh marahmu yang sebenarnya hatimu tak marah.” Lia tertawa kecil.

Aku mengambil buku itu dan membacanya bersama Lia. Kami tertawa bersama mengingat masa lalu yang begitu aneh.

Satu tahun berlalu, saat aku sudah menjadi pegawai tetap, aku memberanikan diri untuk melaju ke hubungan yang serius dengan Lia.
Hari yang dinanti pun tiba, pagi ini Lia begitu cantik dengan dress putih membalut tubuh kecilnya. Lia yang dulunya ku anggap gadis cupu, kini bak bidadari yang dikirim tuhan untuk menghiasi hariku. Ternyata kata-kata dari temanku tentang sering berantem pasti berjodoh itu nyata dan aku mengalaminya.
beqichotAvatar border
putrateratai.7Avatar border
putrateratai.7 dan beqichot memberi reputasi
2
517
1
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
KASKUS Official
32KThread45KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.