fredlamperougeAvatar border
TS
fredlamperouge
5 Tips Merawat Anak Tanpa Mengandalkan Gadget
Di zaman serba teknologi seperti ini, penggunaan gadget sudah menjalar ke cara mendidik anak. Banyak orang tua memberikan izin gadget dengan berbagai alasan, antara lain sebagai obat rewelnya, supaya mau makan, atau hiburan anak selagi orang tua melakukan pekerjaan rumah tangga.
 
Psikolog dari Universitas Indonesia, Rose Mini Agoes Salim mengatakan gadget seharusnya tidak perlu diberikan kepada anak. "Pada batita, balita, bahkan, anak sekolah dasar tidak perlu lama-lama bermain gadget,” kata Rose Mini Agoes Salim.
Menurut dia, gadget di usia batita dan balita bukan cara mendidik anak karena minimnya  pemberian stimulasi. Mulai dari stimulasi kognitif, motorik halus, motorik kasar, sensorik, psikologi sosial, dan lainnya.

Bila orang tua ingin mengedukasi tentang warna dan bentuk kepada batita dan balita, Rose Mini menyarankan berkreasilah dengan peralatan yang ada di rumah. Misalnya kotak tempat makan, taplak meja, atau tanaman dan bunga di teras. Ajak anak bicara agar terstimulasi kognitif, bahasa, dan kemampuan psikologi sosialnya. itulah cara mendidik anak yang lebih tepat.

Rose Mini mengingatkan, ketika anak menonton video maka hanya satu kegiatan yang dilakukan. Sementara ketika diajak bicara oleh orang tua, anak belajar mempelajari ekspresi, membangun ikatan bersama, dan belajar bahasa ibu.
“Jangan salahkan anak jadi sulit berkomunikasi dan terbuka ketika besar nanti, kalau saat kecil tidak pernah diajak bicara," kata Rose Mini. "Anak itu berkaca kepada orang tuanya saat belajar. Mengasuh anak itu keharusan bagi orang tua, jangan pake gaya disambi. Maka orang tua harus kreatif dan terlibat dua-duanya, ayah dan ibu." Itulah tips parenting anak darinya.

Dampak kecanduan gadget
Membiarkan anak bermain gadget tanpa aturan, bisa membuatnya jadi kecanduan. Beragam permainan dan hal-hal seru seperti video Youtube bisa membuat anak ketagihan. Dampak buruknya adalah anak yang kecanduan gadget cenderung menarik diri dari lingkungan dan lebih sibuk dengan gadgetnya. Saat orang tua meminta untuk berhenti, mereka akan menolak, marah, dan mengamuk. Disinilah pentingnya aplikasi pendidikan anak usia dini

Bahkan, dampak candu gadget juga berpengaruh pada kesehatannya. Karena saat memainkan gadget, anak tidak akan peduli dengan jarak pandang, postur tubuh, dan juga pengaturan cahaya. Sehingga bisa menurunkan kesehatan mata, menyebabkan nyeri pada tubuh, bahkan membuat anak jadi tidak aktif. Oleh karena itu, ayah bunda perlu mencari tahu soal aplikasi pendidikan anak usia dini.

Padahal anak-anak seharusnya aktif bergerak, menjelajahi lingkungan, berinteraksi dengan teman seumurannya. Jika terus berlanjut, kemampuan anak untuk bersosialisasi bisa tergganggu. Jadi, kecanduan gadget dapat memengaruhi kesehatan fisik dan juga jiwa anak.

Ciri-ciri anak kecanduan gadget
Ada beberapa ciri-ciri atau tanda bahwa anak sudah mengalami kecanduan menurut aplikasi pendidikan anak usia dini. Jika sudah seperti itu, maka orang tua harus mengambil tindakan yang serius. Dari berbagai tips parenting anak, ciri-cirinya antara lain sebagai berikut

Penggunaan gadget secara terus-menerus yang diiringi berkurangnya minat untuk bersosialisasi

Selalu meminta diberikan smartphone atau gadget. Jika tidak diberi, maka anak akan mengamuk

Tidak mau beraktivitas di luar rumah. Kalaupun sedang di luar, justru bersikeras meminta pulang agar bisa bermain game atau menonton YouTube di rumah.

Menolak melakukan rutinitas sehari-hari dan lebih memilih sibuk dengan gadget. Disuruh tidur atau mandi pun tidak mau, apa lagi membantu orang tua.

Tips mengatasi anak kecanduan gadget
Siapa yang menyebabkan anak kecanduan gadget? Sudah pasti yang paling disalahkan di sini adalah orang tua. Karena dari sinilah andil atau peran orang tua dalam memperkenalkan gadget kepada anak.
The American Academy of Pediatrics (2013) dan Canadian Paediatric Society (2010) menerbitkan pedoman screen time seperti berikut ini:
Anak-anak di bawah usia 2 tahun sebaiknya tidak dibiarkan bermain gadgetsendirian, termasuk TV, smartphone dan tablet.
Anak-anak usia 2 sampai 4 tahun: kurang dari satu jam sehari.
Usia 5 tahun ke atas: sebaiknya tidak lebih dari dua jam sehari untuk penggunaan rekreasional (di luar kebutuhan belajar).
Tapi setiap orang tua tentu bisa mengetahui yang terbaik untuk anaknya. Untuk membantu memudahkan orang tua mengontrol dan membatasi penggunaan anak, ada aplikasi yang bisa dicoba yaitu Google Family Link. Nanti akan kami buatkan artikel tips parenting anak secara terpisah agar bisa memberi panduan lebih mudah


0
225
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Buat Latihan Posting
Buat Latihan PostingKASKUS Official
35.6KThread1.7KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.