Assalamualaikum Agan Sista. Selamat pagi, siang, sore serta malam untuk kita semua. Jumpa lagi di thread ane AjiQueen. Udah lama ane ngga nulis di kreator, eh sekalinya nulis mau curhat aja tentang kisah cinta ane yang bisa di bilang menyesakkan dada.



Kisah ini telah terjadi beberapa bulan yang lalu. Kurang lebih sekitar sepuluh bulan dari sekarang.

Awalnya hubungan kami berjalan dengan lancar. Kami menjalani hubungan tanpa sepengetahuan siapapun. Hanya kami berdua saja yang mengetahui. Awal mula aku melihatnya yaitu tepat saat dia datang menghampiri teman sekelasku, tepatnya teman satu meja denganku. Ku kira mereka pacaran, tetapi ternyata tidak! Mereka hanyalah sebatas teman satu daerah.

Aku saat itu sedang mondok di sebuah pesantren yang berada di sebuah desa kecil yang letaknya di tengah-tengah sawah. Hijau nan asri. Itulah yang bisa ku deskripsikan tentang lingkungan sekitar pondokku saat itu.

Kembali ke awal cerita. Setelah aku mengetahui bahwa mereka hanyalah sebatas teman satu daerah, tak ada perasaan lain yang berada dalam hatiku. Mungkin hanya sebuah penyesalan karena sebuah pernyataan salah tentang mereka. Dan aku juga saat itu telah su'udzonkepada mereka, karena ku anggap mereka berdua menjalin sebuah hubungan.

Jujur saja, aku mengagumi dia sebelum aku mengenal dia. Bagaimana mungkin?

Awalnya kami berada di dalam sebuah lingkup organisasi yang bernama OSIM ( Organisasi Siswa Intra Madrasah ). Saat itu tengah membahas tentang baju seragam khusus untuk organisasi kami. Tak ada yang bersuara. Hening!

Namun dengan beraninya dia menyuarakan pendapatnya di tengah keheningan yang melanda ruang itu. Dan sejak saat itulah aku mulai kagum terhadapnya. Walaupun aku belum tau siapakah dia sebenarnya.

Beberapa bulan kemudian yaitu ada sahabatku yang bercerita bahwa dia tengah menyukai seorang kakak kelas. Aku tidak tau siapakah dia. Namun setelah aku mengetahui siapa dia, ternyata dia adalah kakak kelas yang pernah aku kagumi pertama kali di sekolah itu!

Ceritanya panjang! Aku bahkan sempat di musuhi oleh sahabatku sendiri lantaran kakak kelas yang di sukainya ternyata menyukai aku. Biaa di bilang, ceritaku ini adalah cerita cinta segitiga. Namun bahagianya terletak antara aku dan kakak kelas kami.

Ajirun. Itulah namanya!

Namun kisah cinta kami hanya mampu berjalan selama satu tahun dua bulan. Kisah cinta kami terhalang oleh restu dari ibuku sendiri. Rasanya aku sungguh ingin menitihkan air mata, namun apa daya jika aku sendiripun tak mampu mencegahnya?

Ibuku tak merestui karena jarak rumah kami yang terlampau jauh. Yaitu antara Jombang, Jawa Timur dengan Kempek, Jawa Barat. Jauh bukan? Itu alasan pertama. Alasan kedua yaitu karena ibuku tidak mengetahui silsilah serta asal usul keluarganya. Kalian jangan berfikiran buruk dulu tentang keluargaku!

Keluargaku tidak pernah sekalipun memandang seseorang melalui harta, camkan itu! Ibuku hanya ingin yang terbaik untukku. Ibuku hanya ingin aku mendapatkan seseorang yang mampu mengantarkanku menuju ke Jannah-Nya bersama dengan keluargaku, keluarganya, serta anak turun kami kelak.

Namun apa yang ku dapat saat aku bilang orang tuaku tak setuju? Dia bilang dia pasrah atas kisah cinta kami. Tak ada usaha yang ingin dia keluarkan. Dan yang lebih menyakitkan lagi untukku, sebelum ibuku mengatakan hal itu, sikapnya mulai berubah kepadaku. Sikapnya yang dulu hangat, selallu membuatku tertawa, berubah 180°. Dia menjadi dingin, cuek, dan seperti enggan di sentuh olehku.

Aku sungguh kalut! Batinku terguncang di waktu yang belum tepat. Di tambah lagi ada berita bahwa Ibu Nyaiku akan menjadikanku menantunya. Bisa kalian bayangkan bagaimana perasaanku saat itu?

Dan sebagai akhir, entah akhir ataupun awal kisah kami. Kami haruslah berpisah. Tapi tunggu dulu. Kami tidak pernah sekalipun berpacaran. Kami hanya saling mengungkapkan perasaan dan kemudian dekat tanpa adanya suatu hubungan yang pasti.

Dan seperti itulah kisah cintaku yang mengenaskan bagiku. Semoga kalian bisa selalu hidup bahagia bersama dengan pasangan kalian. Pasangan yang saling mencintai satu sama lain.


Itu adalah foto pertama dan terakhir kami.

Sumber : opini pribadi, cerita pribadi