Siang itu aku dan saudaraku sedang menuju tempat kami akan berjualan, kebetulan kami menjual makanan, tepatnya makanan padang.

Hari itu sangat panas dan terik, waktu menunjukkan pukul 12 siang. Ini adalah waktu dari para pekerja untuk beristirahat makan siang.



Saat itu aku dan saudaraku sedang melayani beberapa tamu yang silih berganti berdatangan.

Tiba-tiba saja terdengar suara tabrakan yang cukup kencang dari arah jalan raya tepat didepan tempatku.



Seluruh orang berlarian keluar untuk melihat ada kejadian apa di sana, dan benar saja seorang anak sekitar umur 20 tahun ditabrak oleh sebuah mobil yang baru saja kabur tidak bertanggung jawab.

Beberapa orang mencoba menolong anak tersebut dengan membawanya ke pinggir jalan, dan aku sepontan saja mengambil tindakan dengan berkata “bahwa masuk ke dalam pak”.

Anak tersebut duduk di kursi dalam restoranku, disana aku segera memberinya segelas air dan mencoba untuk menenangkannya.



Namun sangat disayangkan anak tersebut tampaknya sangat terkejut dengan apa yang baru saja menimpanya dan dia berkata bahwa tangannya tidak dapat digerakan.

Karena khawatir akan terjadi hal yang tidak diharapkan nantinya ,segera aku mengeluarkan kendaraanku dan mengantarkannya ke rumah sakit untuk diperiksa.

Kondisi saat itu jalanan cukup ramai, namun untungnya tidak macet sehingga perjalananku tidak terlalu terhambat.

Aku yang secara acak memilih rumah sakit karena desakan dari anak tersebut yang kesakitan membawaku menuju sebuah rumah sakit yang terlihat sudah tidak terawat.

Sangat disayangkan sesampainya disana ternyata rumah sakit tersebut tidak memiliki dokter dan hanya perawat yang ada disana, kami yang diusir dari sana dan disuruh untuk mencari rumah sakit lain.

Selama perjalanan kami terhambat dengan jalanan yang ternyata menjadi macet, dan anak yang tertabrak tersebut terus berkata kesakitan hingga tangannya tidak dapat digerakan.



Dengan bantuan dari google maps aku memilih rumah sakit terdekat yang bisa aku datangi, dan kudapatkan lokasinya tidak terlalu jauh. Hanya sekitar 7 kilometer dari rumah sakit pertama.

Sesampainya disana, aku langsung merujuk korban tersebut kedalam UGD dan mencoba menghubungi keluarga terkait.

Beberapa saat berseling waktu, keluarga dari korban tiba, tepatnya ibunya.

Sang ibu sangat berterimakasih dengan apa yang telah saya lakukan dan berkata bahwa ini anaknya satu-satunya.

Lalu karena keluarganya telah tiba, aku pun mohon izin untuk pulang dan kembali ke toko.

Saat malam tiba, keluarga dari anak korban tersebut datang ke warung dan sekali lagi berterimakasih kepada saya dan menawarkan bantuan jika ada masalah silahkan meminta bantuan kepadanya dan siap membantu apa saja.




Begitulah kisahku dalam membantu sesama, dan jika ada salah kata atau ucap saya mohon maaf karena saya yakin itu hanyalah ketidak sengajaan. Sekali lagi terimakasih.