Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

anna1812Avatar border
TS
anna1812
Cinta di Ujung Batas
Cinta di Ujung Batas

Entah dari mana harus kumulai kisah ini. Sebab terlalu banyak kenangan yang tertoreh. Dia, sosok yang pertama kali mengenalkanku akan arti cinta, ketulusan, sekaligus rasa kecewa.

Aku mengenalnya tanpa sengaja, saat masih duduk di bangku SMK belasan tahun lalu, melalui sambungan telepon. Konyol memang. Perkenalan itu terjadi saat aku ditugaskan menjaga wartel sekolah dan iseng menekan nomor sembarangan untuk mengusir jenuh. Tanpa diduga, panggilan yang kulakukan tersambung. Suara cowok di seberang, begitu mengagetkan dan membuat tanganku bergetar.

Hari selanjutnya kulalui dengan ceria sejak kehadirannya. Meskipun kami tidak pernah bertemu, tapi ada debar tak biasa yang diam-diam menelusup dalam dada tiap suara itu menyapa. Pun rangkaian kata yang dia tulis pada secarik kertas berisi untaian aksara tanpa makna, tapi menghadirkan getar halus yang entah kumaknai serupa apa.



Dua tahun berlalu, rasa itu kian mengakar di dalam sini meskipun aku tak mengenal rupa dan sosoknya. Hingga suatu hari dia mencari keberadaanku.

"Anna, kamu ...." Itu kata yang pertama kali dia ucap saat pertama kali bertemu. Ya, kami akhirnya memutuskan untuk saling bertatap muka, setelah dua tahun lebih saling berbagi cerita lewat media telepon dan surat.

Sosok tinggi putih itu kini ada di hadapanku, dengan senyum merekah di bibir yang sedikit kecokelatan.

"I-iya, Mas. Ini aku yang cerewet itu." Sedikit gugup aku menyahut ucapannya.

Dia lima tahun lebih tua dariku. Pembawaannya yang dewasa, membuatku tambah jatuh cinta. Ah, benarkah aku telah jatuh cinta padanya? Pada sosok yang mirip salah satu aktor Indonesia itu?

Sejak pertemuan itu, kami makin akrab. Dia bahkan tak segan menceritakan kisah keluarganya. Ibunya, adik-adiknya. Surat bersampul burung merpati, bahkan datang tanpa jeda, menemani malam-malamku sebagai pengantar menjelajah alam mimpi. Sesederhana itu.

Namun, saat sosoknya mengisi seluruh ruang hati, tiba-tiba dia meluluhlantakkan semuanya. Dia pergi tanpa pesan, membawa sebagian jiwa ini. Cinta yang kuyakini indah, ternyata hanya membawa rasa sakit dan kecewa. Beruntung, meskipun jiwa ini rapuh, tapi tak menyurutkan semangatku menghadapi ujian nasional yang saat itu tinggal menghitung hari.



Kucoba merajut hari walau sebenarnya ada kekosongan di rongga jiwa. Perlahan aku bangkit dari keterpurukan. Jujur sangat sulit, sebab ini adalah pengalaman pertama mengenal cinta. Layu sebelum berkembang. Mungkin itulah istilah yang cocok untuk kisah cintaku.

***

"Anna bukan, ya?" Seseorang mengagetkanku ketika sedang antre membayar tagihan listrik di PLN. Zaman dulu, membayar tagihan listrik hanya bisa dilakukan di PLN atau KUD yang ditunjuk.

"I-iya. Ma-mas Satrio?" Aku nyaris tak percaya dengan apa yang terlihat di hadapan.

Dia, sosok yang ingin kulupakan, yang membuatku jatuh cinta dan patah hati secara bersamaan, kini menjulang di hadapan. Membuka tabir luka yang telah kututup rapat tujuh tahun silam.

Percakapan mengalir begitu saja, bahkan aku lupa jika sosoknyalah yang telah membuat hatiku berderak patah.

"Aku kangen, Na. Kapan bisa ketemu Anna lagi?" Deretan kata muncul setelah kubuka layar hp. Saat bertemu secara tak sengaja tempo hari, dia memang meminta nomor ponselku.

Di situ, dia ungkap semua perasaannya dulu. Dia begitu menyayangiku, katanya. Dia tak ingin membuatku khawatir ketika dirinya pergi mengadu nasib ke luar negeri, tanpa pamit padaku, katanya. Dia selalu berdoa agar bisa dipertemukan denganku lagi, katanya. Hati wanita mana yang tak nyeri membaca semua pengakuannya yang ... terlambat?

Setelah puas menjabarkan perasaan tanpa jeda, dia mengakhiri pesannya dengan kalimat, 'aku hanya bisa berdoa semoga Anna bahagia, ya',setelah kuceritakan bahwa diri ini sudah ada yang memiliki dan telah ada momongan, buah dari pernikahan beberapa tahun lalu.



Aku menangis saat itu. Cintaku ternyata tidak bertepuk sebelah tangan, tapi segalanya datang terlambat dan itu ... itu lebih sakit dari apa pun. Memang benar, tak selamanya cinta itu harus saling memiliki.

Semoga kamu juga bahagia, Mas.

Selesai
Diubah oleh anna1812 21-04-2020 17:00
ukhtyfit81Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 69 lainnya memberi reputasi
70
1.4K
71
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread43KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.