Rapunzel.iciousAvatar border
TS
Rapunzel.icious
Memanggil yang Lewat untuk Sebulan


Hallo Agan Sista, semoga sehat selalu. Gimana kabar WFH-nya? Atau, GanSist termasuk salah satu dari bagian yang tidak WFH? Gue termasuk orang yang WFH terhitung dari tanggal 16 Maret 2020. Enek? Not yet. Bosan? Lumayan. Namun, keadaan apapun yang gue rasakan, tetap harus gue syukuri. Karena masih ada orang yang bahkan untuk menerapkan pembatasan sosial aja tidak bisa.

Semua penghuni di rumah sama-sama terkena aturan WFH. Selain terlihat sibuk sendiri, kami juga lebih banyak membaca informasi mengenai pandemik ini. Hasilnya, berasa sudah ada di level magister jurusan Covid-19. Sisi negatifnya, rasa paranoid mulai menyerang. Salah satu rasa khawatir yang muncul adalah ketika melihat masih banyak orang yang berdagang keliling, berjualan dagangan yang minim pembeli, dan tanpa memakai masker.

Hal itu lah yang mungkin membuat Papa mengajak untuk berbelanja. Awalnya, gue pikir Papa mau menimbun sembako. Soalnya, Papa belanja cukup banyak. Ada beras, minyak, sarden, kornet, mie instan, gula pasir, teh, kopi, masker kain, dan apa lagi gue lupa ya Lord. Yang membuat gue menghapus pikiran negatif perihal menimbun adalah ketika Papa juga membeli keresek dan amplop.

Ternyata benar, sesampainya di rumah, Papa meminta para penghuni rumah untuk membuat bungkusan. Saat itu, gue cuma bantu iket keresek aja. Hal kecil yang benar-benar tidak membuat gue merasa membantu.

Sampai akhirnya gue tanya lah ke Papa,”Mau dibagiin ke mana? Kan nggak boleh bikin kerumunan. Papa jawab,”Nunggu yang lewat.”

Gue tidak memperpanjang pembahasan meskipun jujur, masih kurang paham dengan maksud: nunggu yang lewat. Ternyata, setiap ada tukang dagang yang lewat depan rumah, Papa memanggil dan memberikan bingkisan sederhana itu. Beberapa yang gue tahu, mereka adalah tukang cuanki, sol sepatu, tukang balon, ibu-ibu yang jual lauk matang, tukang kerupuk, tukang bubur kacang, tukang servis jam, ART tetangga yang tidak menginap (karena rumahnya deket, paham lah ya), dan entah siapa lagi. Hingga akhirnya bingkisan itu habis dan keburu ada event Kaskur Kreator.

Dokumentasi yang gue ambil cuma segini, GanSis.
Spoiler for bingkisan sisa karena salah itungan isian paket :


Sempat ketahuan Mama sih, katanya untuk apa difoto lagian udah sisa beras, mie, minyak, dan masker aja. Gue jawab,”Untuk di-shareke seluruh dunia.” (oke ini lebay emoticon-Hammer )

Terkadang, kalau gue lagi santei dan pas Papa atau Mama ngasih ke orang, gue lihat dari balkon ekspresi orang-orang tersebut. Ada yang memberi doa panjang, ada yang nangis (ini bapak-bapak padahal), ada yang cuek (bisa jadi dia shock), dan ada yang menawarkan balon (yang akhirnya Papa bilang kalau di rumah nggak ada anak kecil). Bukan bermaksud merendahkan, tetapi pedagang kecil seperti itu pasti lebih kekurangan konsumen. Belum lagi, harga bahan pokok di beberapa tempat (termasuk tempat gue) naik. Waktu minggu pertama WFH, harga beras satu karung lebih murah hingga puluhan ribu dibandingkan harga di minggu selanjutnya. Dengan pemasukan minim dan harga yang melonjak, pasti lah akan membuat hidup tercekik.

Sempat gue curi dengar obrolan Papa dan Mama. Mereka bilang, “Tidak banyak orang yang punya simpanan. Tidak banyak juga orang yang punya barang untuk dijual.”

Iya juga sih. Boro-boro nabung, boro-boro jual emas, penghasilan sehari-hari juga bisa jadi sekadar tutup lubang gali lubang.

Gue tahu sih, yang ortu lakuin hanyalah bagian kecil saja dan tidak membantu banyak. Namun, harapan gue adalah hal itu bisa membuat setidaknya beberapa orang merasa tenang selama 1-2 bulan ke depan. Gue juga malu sih karena tidak banyak berkontribusi. Salah satu yang terpikir hanyalah memberi 1 strip vitamin C kepada kurir barang yang mengirimkan pesanan online gue (iya gaes, diem di rumah jadi lebih sering jajan online emoticon-Cape d... (S) ). Gue tahu, mereka mampu kok membeli vitamin, tapi kan stok di apotek maupun toko sangat terbatas bahkan kosong.

Semoga hal ini bisa menginspirasi GanSist sekalian. Memberi tidak perlu berkerumun. Memberi tidak harus kepada orang yang kita kenal. Memberi bukan hanya kepada orang yang jasanya kita pakai. Memberi lah kepada siapapun yang terlihat membutuhkan berdasarkan pada penilaian logika. Karena, rezeki kita yang sebenarnya adalah hal-hal yang bisa kita berikan kepada orang lain, bukan harta yang kita timbun.

Stay safe, Everyone. Keep your distance.

Spoiler for berbagi cendol manis dingin~:


Dokumentasi pribadi.
Diubah oleh Rapunzel.icious 21-04-2020 07:30
infinitesoulAvatar border
sebelahblogAvatar border
thumb142Avatar border
thumb142 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
539
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
922.9KThread82.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.