Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

linalusianaAvatar border
TS
linalusiana
Cinta Sekadar Menyapa





Cinta yang Kandas



"Dia itu suka gonta-ganti pacar. Terlalu dewasa, dan hati-hati kamu sama dia!" Begitu kata mereka, setelah tahu aku menjalin hubungan dengan lelaki yang lebih tua dariku. Mungkin perbedaan umur kami sekitar 15 tahunan, atau mungkin lebih lagi. Karena aku tak pernah menanyakan hal itu padanya.

Tapi, aku tak sedikitpun menggubris omongan orang yang menjelekkannya. Ketika aku memulai, berarti aku telah siap dengan segala kekurangan dan kelebihannya. Urusan berjodoh ataupun tidak, itu urusan nanti yang akan menjadi rahasia sang pencipta. Karena mencintai, sepaket pula dengan suka maupun luka.

Beberapa mantannya yang kukenal tetap saja terus merecokiku tentang kejahatan kekasihku. Beberapa dari mereka terang-terangan mengatakan aku telah merebutnya dari pacar yang lain. Astaga!

"Jangan dengarkan omongan mereka, kalau kamu tidak merasa hal itu benar." Dia menghiburku tanpa pembelaan diri.

Begitulah dirinya. Tidak romantis, ucapannya malah terkesan sinis. Sangat berkebalikan dengan yang para mantannya katakan. Dia itu ... lelaki yang tidak banyak omong, bersikap biasa layaknya seorang teman, sangat sopan dan menghargaiku. Walau terkesan bersikap acuh, tapi aku tahu dia sangat mencintaiku. Mungkin dia tidak tahu saja caranya bersikap manis dan humoris.

Jatuh cinta untuk ukuran seorang remaja yang memang pada masanya begitu menyenangkan, dia di mataku begitu sempurna. Selalu menjadi teman curhat maupun debat.

Selain umur yang berbeda cukup jauh, tempat tinggal kamipun memiliki jarak tempuh yang lumayan menguras tenaga. Karena, kampung kami tak memilik akses jalan. Hanya ada jalan setapak melewati hutan belantara sebagai akses.

Waktu itupun, di kampungku belum ada tower jaringan ponsel. Jadi, kalau mau berkomunikasi, aku akan mengajak kakak iparku pergi ke tebing dataran yang lebih tinggi untuk mendapatkan sinyal jaringan. Yang kalau ditempuh naik motor sekitar 20 menitan, dan kalau berjalan kaki bisa satu jam. Terbayang kan, betapa penuh perjuangannya hanya untuk sekadar berkirim pesan dan menelpon?

"Ke sini, ya. Aku nunggu, Bang." Tanpa harus kuminta berkali-kali, dia akan menyanggupi menghampiri. Seakan jarak bukan rintangan yang berarti, seakan kondisi jalan yang buruk bukan masalah besar baginya.

Aku yang menunggu setiap menit waktu yang berlalu dengan debaran di dada yang tak terkira, ingin lekas bersua lantas menyuarakan rindu yang telah lama membelenggu.

Dia datang juga, dengan senyum sedikit sinis khas dirinya, yang sialnya begitu menawan.

Ah ... namanya juga jatuh cinta. Jalan darat berasa naik pesawat.

Dia manis dengan caranya sendiri. Perhatian. Kalau habis bepergian selalu membawakan buah tangan untukku. Dan rela membelikan pesananku yang aneh-aneh. Aneh dalan kategori seperti bedak, hand&body haha.

Banyak hari, minggu dan bulan yang telah berlalu. Romansa indah kami harus kandas di tengah jalan. Tidak ada pertengkaran, tidak ada masalah. Mungkin, akulah di sini yang bersalah. Apalagi, ada satu kesalahanpahaman diantara keluarganya dan keluargaku.
Aku dengan tega meninggalkannya, mencipta luka di hatinya.

Tapi, biar sajalah aku yang tahu hatiku seperti apa sebenarnya. Menanggung rasa bersalah bertahun-tahun itu tidaklah mudah. Hubungan kami usai, namun ceritanya tidak pernah selesai. Tanpa kejelasan dan alasan.




Tunggu aku di ujung senja
Sebelum gulita menjemput paksa
Aku akan menjelma
Mendekapmu hingga mati rasa
Karena ... aku tak yakin akan berjumpa
Setelah matahari tiada

Kutak bisa melihat bayang semu wajahmu
Sekalipun rindu hadir menggebu
Terlampau sulit untuk menyatu
Karena ... kamu dan aku tak lagi mampu

Serupa senja
Kau hadir hanya dalam kedipan mata
Memberi kesan, pesan dan kenangan
Yang akan kujadikan pelajaran
Untuk hari ke depan

Dan semesta ...
Tak bisa menyatukan kita
Tak apa
Telah ada jodoh lain yang menanti kita

Merajut asa yang tak seberapa
Setidaknya kita pernah bersama
Mencicip bahagia berdua
Sebelum kutinggalkan pada akhirnya



❤️❤️❤️




Quote:


Semua orang punya masa lalu, sekalipun itu manis dan pahit. Mengenang bukan berarti ingin kembali. Karena kita telah menemukan bahagia masing-masing. Tak ada yang harus disesalkan lagi.

Teruntukmu yang pernah hadir di hidupku, terimakasih dan maaf. Tanpa mengenalmu, aku tak pernah tahu berbagai rasa bahagia. Cintamu tak pernah salah, dirimu tak berubah. Akulah pelakunya.

Kamu berhak marah, kamu berhak membenciku.







Sumber gambar : Google
Cerita : Kisah Lama Terkenang Kembali(pribadi)
darmawati040Avatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 31 lainnya memberi reputasi
32
777
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.6KThread42.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.