Perubahan Sosial pada Hari Ramadan di Tengah Pandemi Covid-19

Tinggal beberapa hari lagi bulan suci ramadhan akan dilaksanakan tahun ini tetapi akan banyak mengalami perubahan warnadalam melaksanakan kegiatan puasa ramadhan yang mana perubahan tersebut di akibatkan oleh wabah virus corona yang terjadi dari awal bulan lalu di negara Cina dan belum selesai hingga sekarang tentunya perubahan tersebut sangat berpengaruh pada kegiatan sehari-hari masyarakat.
Apalagi sebentar lagi akan menyambut bulan suci ramadhan yang sudah sangat di nanti-nanti oleh semua umat muslim di seluruh dunia serta dalam pelaksanaannya yang sebelumnya di lakukan secara meriah dan penuh suka cita dari sebelum puasa sampai berakhinya puasa yang mana akhir puncak puasa yaitu Idhul fitri tentunya kebiasaan yang sudah dilakukan akan mengalami perubahan yang sangatlah terlihat seperti kepanikan yang dirasakan di mana-mana serta adanya jarak berdekatan dan berbicara yang mana orang-orang takut terinveksi oleh virus corona ini yang gejalanya hampir mirip dengan flu biasa.
Pada anjuran dan penetapan pemerintah yang mana memberlakukan sosial disctancing guna menekan penyebaran virus corona atau COVID 19 yang mana penyebaran"covid 19 ini gampang terinfeksi kepada orang lain melalui pernafasan dan melalui sentuhan badan"

Tentunya semua kegiatan yang berhubungan dengan orang banyak akan di tiadakan sementara waktu sampai batas yang belum di tentukan. Hal ini membuat perayanan seperti acara menyambut bulan suci Ramadan seperti dugderan di kota semarang tidak dilaksanakan sepeti tahun-tahun kemarin serta kegiatan lain yang diselenggaran selama bulan suci Ramadhan yang di sebutkan oleh menteri agama dalam semenag nomor 6 tahun 2020 tentang panduan ibadah ramadhan dan idul Fitri 1syawal 1441 H  ditengah pandemi

Tips Berjemur yang Efektif untuk Tingkatkan Imunitas Tubuh

Tentunya surat edaran tersebut akan banyak menimbulkan perubahan sosial di masyarakat yang mana masyarakat sendiri harus mematuhinya dan melakukan semua kegiatan di rumah masing-masing. 
Dalam hal ini saya akan sedikit membahas kegiatan-kegiatan yang dilakukan di bulan suci ramadhan seprti sholat tarawih yang mana dilakukan sendiri oleh keluarga di rumah.
Padahal biasanya dilakukan di mushola terdekat serta acara buka bersama yang digunakan sebagai acara kumpul alumni sekolah guna mengenang dan mengingat masa lalu yang pernah di alami bersama-sama atau buka bersama yang dilakukan oleh organisasi-organisasi masyarakat guna mempererat tali silaturahmi dan persaudaraan serta membagikan takjil di jalanan kepada orang-orang yang lewat,semua itu di tentunya tidak bisa dilakukan pada ramadhan tahun ini.
Surat edaran kementrian agama yang membahas tentang semua kegiatan di bulan suci ramadhan yang baru di keluarkan tentunya sudah ada surat edaran yang di keluarkan terlebih dulu oleh MUI (majelis ulama indonesia) yang mana memberikan fatwa penggantian sholat lima waktu yaitu sholat subuh,duhur,asar,maghrib dan isyak yang biasanya berjamaah di ganti dengan sholat sendiri di rumah,
serta pelaksanaan shloatjumat berjamaah diganti dengan ibadah sholatduhur di rumah masing-masing selama bulan maret.Terkait fatwah MUI yang meniadakan sholat jumat selama bulan maret,yang mana di prediksi penyebaran virus corona berakhir pada bulan awal april ternyata tidak sesuai dugaan dan di perpanjang dalam semenag yang di keluarkan oleh kementrian agama terkait aktifitas besar pada bulan suci ramadan.
Meski begitu tentunya semua kebijakan itu akan sangat di rasakan oleh masyarakat yang mana tahun-tahun sebelumnya menjalankan ibadah sholat serta ibadah puasa tanpa rasa khawatir sedikit pun tentunya akan menimbulkan perubahan sosial secara luas dalam pola pikir masyarakat yang masih khawatir akan persebaran virus corona meskipun sudah ada beberapa orang yang mengidap penyakit tersebut dan sudah dinyatakan sembuh. 
Tentunya tak akan langsung di terima begitu saja dalam masyarakat apalagi dalam acara halal bi halal tentunya akan sangat berbeda yang mana kegiatan tersebut acara berjabat salam dan mengucapakanminta maaf atas kesalahan yang di buat baik itu di sengaja atau pun tidak disengaja hal tersebut juga membuat hubungan antar keluarga yang berbeda tempat tinggal tidak akan melakukan hal tersebut.