Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

Bgssusanto88Avatar border
TS
Bgssusanto88
R.M.P Sosrokartono kakak dari R.A Kartini
R.M.P SOSROKARTONO adalah kakak dari tokoh nasiaonal RA. KARTINI.
Dikenal dalam kejeniusannya juga dalam keahlian dalam berbahasa.


R.M.P. Sosrokartono atau Raden Mas Panji Sosrokartono (lahir di Pelemkerep, Mayong, Jepara, 10 April 1877 – meninggal di Bandung, Indonesia, 8 Februari 1952 pada umur 74 tahun). Sebagai putra dari R.M. Ario Sosrodiningrat,R.M.P Sosrokartono adalah kakak kandung R.A. Kartini, yang memberi inspirasi R.A. Kartini untuk menjadi tokoh emansipasi wanita.
Sejak kecil telah menunjukkan kepandaiannya, setelah tamat dari Europesche Lagere School di Jepara, R.M Sosrokartono meneruskan pendidikannya ke H.B.S. di Semarang.Selanjutnya pada tahun 1898, R.M.P Sosrokartono meneruskan sekolahnya ke negeri Belanda, dengan masuk di Sekolah Teknik Tinggi Leiden. Namun demikian, karena merasa tidak cocok, ia pun pindah ke Jurusan Bahasa dan Kesusastraan Timur sehingga lulus dengan menggenggam gelar Doctorandus in de Oostersche Talen dari Perguruan Tinggi Leiden. Beliau merupakan mahasiswa Indonesia pertama yang meneruskan pendidikan ke negeri Belanda, yang kemudian disusul oleh putera-putera Indonesia lainnya.

Menurut ahli Psychiatrie dan Hypnose, R.M Sosrokartono memiliki personal magnetism yang kuat dan ia tak menyadari hal ini. Kemampuan tersebut membuat keberadaannya mampu membantu kehidupan orang lain secara fisik dan psikis. R.M Sosrokartono sempat hendak mendalami dan mempelajari ilmu sains tentang kemampuannya itu, namun kuliah yang ia dapat tak sesuai harapan.

Beliau adalah sosok jenius yang pernah jadi wartawan Perang Dunia I. Beliau amat dihargai di Eropa, beliau juga sempat menjadi kepala juru bahasa di Liga Bangsa-Bangsa serta atase kebudayaan untuk Kedubes Perancis di Den Haag. Pemikiran R.M.P Sosrokartono sangat maju, bervisi jauh ke depan. Ia menguasai lebih dari 35 bahasa. Saking cerdasnya, orang-orang Eropa menjulukinya Si Jenius dari Timur. Namun, saat pulang ke tanah air, segala kelebihan beliau yang diakui dunia seolah tak terpakai. Pemerintah kolonial Hindia Belanda amat mencurigainya, cap komunis pun dituduhkan terhadap sang pangeran.

Banyak petinggi pemerintah kolonial Hindia Belanda yang membencinya, atau mewaspadainya, karena jelas, pria ini bukan orang sembarangan. Beberapa kali R.M.P Sosrokartono ditawari pekerjaan di pemerintahan, namun selalu ditolaknya. R.M Sosrokartono ingin bekerja untuk memajukan rakyat tanpa harus meminta belas kasihan pejabat kolonial. Penolakan demi penolakan tersebut membuat pemerintah Hindia Belanda heran dan curiga. Sebagai tindakan antisipasi, beliau dituduh sebagai komunis agar geraknya terbatas. Akibatnya, R.M Sosrokartono kian sulit memperoleh pekerjaan. “Itu merupakan bentuk fitnah yang sangat keji yang saya rasakan, namun tidak berdaya terhadapnya,” tulis R.M Sosrokartono dalam suratnya kepada Nyonya Abendanon. Nyonya yang dimaksud adalah istri Jacques Henrij Abendanon, mantan Menteri Kebudayaan, Agama, dan Kerajinan Hindia Belanda. Keluarga Abendanon ini memang berhubungan baik dengan keluarga R.M Sosrokartono, termasuk dengan adik perempuannya yang telah wafat pada 1904, R.A. Kartini.
R.M Sosrokartono melanjutkan keluhannya: “Tapi kepada Anda, nyonya yang mulia, saya bersumpah atas kubur ayah saya dan Kartini, bahwa saya sama sekali tak pernah menganut paham komunis, dulu tidak, sekarang pun tidak.” “Tidak ada yang lebih saya inginkan daripada bekerja untuk pendidikan mental sesama bangsa saya, dalam artian yang telah dimaksudkan oleh Kartini,” imbuh R.M Sosrokartono.

Ki Hajar Dewantara kemudian menawari R.M.P Sosrokartono untuk mengajar di Taman Siswa. Namun, hanya beberapa tahun saja ia menjalankan pengabdiannya itu. Hidupnya semakin dipersulit oleh jejaring kolonial dan ia tidak ingin orang-orang yang tidak bersalah ikut terkena getahnya. Hidup R.M Sosrokartono kian runyam karena berurusan dengan Snouck Hurgronje. Ia disebut-sebut terlibat utang besar kepada petinggi pemerintah kolonial yang menjadi otak penaklukan Aceh itu. Pengaruh Hurgronje amat kuat yang membuat R.M Sosrokartono nyaris tidak mampu berbuat apa-apa.
Tekanan batin yang datang bertubi-tubi membuat R.M Sosrokartono jatuh sakit hingga mengalami kelumpuhan sejak 1942, tepat ketika penjajahan Belanda berakhir dan digantikan oleh Jepang. Dalam kondisi tak berdaya, sang pangeran melewatkan peristiwa demi peristiwa penting yang terjadi di tanah airnya. Namun, dikutip dari buku Wajah Bandung Tempo Doeloe (1984) karya Haryoto Kunto, R.M Sosrokartono pernah dikunjungi utusan Ir. Sukarno untuk menanyakan tentang peluang Indonesia merdeka. Kepada utusan Ir. Sukarno itu, R.M Sosrokartono mengatakan bahwa Indonesia pasti merdeka, dan itulah yang kemudian terjadi. R.M Sosrokartono kemudian dipercaya sebagai ahli ilmu kebatinan dan spiritual, orang yang mampu mengetahui sesuatu sebelum diberitahu.


Sumber: https://tirto.id/dgco.
tien212700Avatar border
lev.arikAvatar border
bagas.susanAvatar border
bagas.susan dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2K
5
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sejarah & Xenology
Sejarah & XenologyKASKUS Official
6.5KThread10.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.