Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

sniper2777Avatar border
TS
sniper2777
Kisah PDP COVID-19 Kehausan di Rumah Sakit Jaksel Hingga Meninggal
Jakarta, IDN Times - David Mulya kehilangan sang ayah pada 30 Maret 2020, ayahnya adalah Pasien Dalam Pengawasan (PDP) yang dirawat di rumah sakit kawasan Jakarta Selatan.

Lewat media sosialnya, David menceritakan bagaimana sang ayah kurang mendapatkan perhatian lebih dari pihak rumah sakit, ketika dirawat di sana. Dia bingung saat harus menghubungi rumah sakit untuk menanyakan kondisi sang ayah saat dirawat.

"Ayah saya sampai WA (WhatsApp) minta air dan juga minta bantu infusnya, karena infus yang lepas," kata David melalui unggahan di media sosialnya.

1. Menghubungi pihak rumah sakit dan mengirimkan sopir untuk memberikan air minum kepada sang ayah

Mendengar kabar sang ayah kehausan di rumah sakit, David segera menghubungi pihak rumah sakit untuk memastikan bahwa sang ayah bisa diberikan air minum dan dipasangkan kembali infusnya.

Sampai-sampai David menyuruh sopirnya pergi ke rumah sakit, untuk mengingatkan pihak rumah sakit dan membawakan air minum untuk sang ayah.

"Saya minta bantuannya segera, tolong kasih tahu saya siapa yang harus saya berbicara mengenai kondisi ayah saya," ujar dia.

2. Sang Ayah mengeluh kehausan, meminta uap, hingga perbaikan infus

Ayah David mempunyai tiga keluhan di luar keluhan gejala virus corona seperti demam, batuk dan sesak napas, yakni haus, meminta uap untuk membantu sesak napasnya dan meminta infus diperbaiki.

David menyayangkan pihak rumah sakit yang seharusnya bisa menangani keluhan sang ayah yang cukup sederhana.

"Keluhan yang di WA ke grup keluarga saya, karena dia tidak bisa memanggil suster di sana," kata David.

3. Sang ayah akhirnya meninggal dunia setelah dirawat beberapa hari

David menyebutkan selama ayahnya masuk rumah sakit, kabar dan kondisi sang ayah sama sekali tidak diinformasikan. Dia juga tidak mendapat informasi obat apa yang diberikan dari pihak rumah sakit serta bagaimana keadaan ayahnya selama di rumah sakit.

Ayah David mengirimkan chat di grup keluarga pada tengah malam, soal keluhannya. Tetapi sang ayah baru tertangani setelah tiga jam menunggu. Barulah pihak rumah sakit mengabarkan bahwa kondisi sang ayah semakin menurun, dan pihak rumah sakit meminta izin untuk memasang ventilator.

"Kurang dari setengah jam kami dikabarkan ayah sudah tidak sadar dan sudah dipanggil Tuhan," cerita dia.

4. Keluarga juga perlu mendapatkan informasi mengenai pasien yang dirawat

Kini, David telah menerima takdir sang ayah dan berharap semua orang dapat mengambil pelajaran dari kisahnya. Ia juga berterima kasih kepada rumah sakit yang sudah merawat ayahnya selama beberapa hari.

"Beliau pasti juga berterima kasih, karena dia sudah menyiapkan uang, teks, di sebelah kasur yang saya percaya ingin diberikan kepada yang merawatnya," kata dia.

David tidak memiliki niat menjatuhkan siapa pun. Dia hanya ingin kisah yang dialami sang ayah perlu dibagikan kepada semua orang, agar bisa menjadi pelajaran semua pihak, khususnya pemerintah, keluarga pasien COVID-19, pihak rumah sakit yang menangani pasien virus corona, hingga pihak terkait lainnya.

https://www.idntimes.com/news/indone...ga-meninggal/4




Diubah oleh KS06 19-04-2020 02:56
.doflamingo.Avatar border
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 10 lainnya memberi reputasi
11
1.6K
22
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672KThread41.7KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.