phaltyfaltyAvatar border
TS
phaltyfalty
Jokowi ke Terawan: Jangan Semua Pasien Corona Masuk RS

Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (CNN Indonesia/ Feri Agus Setyawan)

Jakarta, CNN Indonesia -- Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatur penempatan pasien yang terpapar virus corona (Covid-19). Jokowi menyatakan jangan semua pasien positif virus corona dirawat di rumah sakit (RS).

"Mengenai manajemen penanganan pasien ini saya minta ke menteri kesehatan agar diatur, jangan semuanya masuk rumah sakit," kata Jokowi dalam rapat terbatas, di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (13/4).

Jokowi mengatakan pasien positif yang memerlukan perawatan intensiflah yang dirawat di RS. Sementara pasien positif yang mengalami gejala ringan dan sedang bisa dirujuk ke RS Darurat Wisma Atlet, Kamayoran atau melakukan isolasi mandiri di rumah.



"Yang ringan yang sedang akan lebih baik kalau dibawa ke Wisma Atlet ini semua harus tahu. Kalau yang tidak perlu perawatan intensif bisa dirawat di rumah dengan isolasi mandiri," ujarnya.



Dalam kesempatan itu, Jokowi kembali mengingatkan pentingnya gotong royong dalam penanganan Covid-19 ini. Ia mengaku sangat senang ketika mendengar warga di Cimahi, Jawa Barat membantu salah satu keluarga yang tengah melakukan isolasi mandiri di lingkungan itu.

"Kalau ada pasien positif yang ada di sebuah kampung betul-betul, bukan malah dikucilkan tapi malah kanan kirinya bisa tolong menolong," katanya.

Mantan Wali Kota Solo dan Gubernur DKI Jakarta itu juga mengingatkan hal-hal teknis lainnya berkaitan dengan penanganan pandemi virus corona ini. Salah satunya yakni soal penggunaan masker dan cuci tangan hingga menjaga jarak antara warga.

"Kemudian isolasi parsial saya kira penting disampaikan sehingga mereka tahu betul yang namanya jaga jarak apa, isolasi parsial apa dan ini bisa mencegah tersebarnya corona ini lebih luas," ujarnya.

Sampai kemarin, data nasional per Minggu (12/4), jumlah pasien positif terinfeksi virus corona secara kumulatif mencapai 4.241 kasus. Dari jumlah itu, 373 orang meninggal dunia, 359 orang dinyatakan sembuh, dan sisanya masih menjalani perawatan.

Sumur

Memang 80% bergejala ringan atau tanpa gejala(OTG), namun yang lebih penting bisa atau tidak yang mengidap covid 19 mendisiplinkan diri tanpa menularkan orang lain, mengingat tingkat penularan virus ini cepat sekali. Jadi isolasi di ruangan bertekanan negatif di faskes memang dibutuhkan, emangnya isolasi diri di rumah tidak menularkan kerabat/keluarga? Mengingat APD dikhususkan untuk petugas medis

RS di jakarta yang hanya kurang lebih 100 rs apakah bisa menampung setidaknya 1% dari populasi masyarakat jakarta yg berjumlah 9.6 juta?cepat atau lambat kan faskes RS akan overload seiring faskes tersebut juga turun kualitasnya karena pertumbuhan kasus kumulatif yang meningkat semakin tajam dari hari ke hari. Pemerintah Indonesia masih kurang siap dalam pandemi ini, meminta test PCR saja musti dihadapi sulitnya birokrasi yang berbelit belit dan keterbatasan alat test.

Isolasi parsial bukan solusi yang baik mengingat virus ini menyebar 2x lebih hebat daripada flu, sehingga self isolation masih berpotensi menginfeksi orang disekitarnya, mengingat kultur masyarakat kita yang menggampangkan/menganggap sepele seperti melakukan disinfeksifikasi tidak maksimal, serta physical distancing yang belum sepenuhnya physical distancing. Sehingga skenario ini bukan tidak mungkin menuju ke herd immunity, karena vaksin yang masih butuh bulanan lagi untuk ditemukan.


.doflamingo.Avatar border
4iinchAvatar border
sebelahblogAvatar border
sebelahblog dan 6 lainnya memberi reputasi
7
1.6K
28
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
670.8KThread40.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.