Namanya Mpus. Baru 3 bulan tinggal di rumah ane. Sebelum datang ke mari, ane menemukannya di tempat sampah yang ada di pasar tradisional di dekat rumah. Karena tidak tega, akhirnya kubawa saja. Hitung-hitung tambah aktivitas kalau sedang tidak ada kegiatan.

Omong-omong, ini adalah foto waktu kali pertama Si Mpus datang ke rumah. Dengan percaya diri dia menjajah di sebuah kotak sepatu kosong. Puringsejenak, kemudian tertidur pulas.


Si Mpus

Sebelum Mpus, ane memelihara seekor kucing jantan yang ane beri nama Gembel. Ketika tulisan ini dibuat, Gembel sudah berusia 15 bulan dengan berat badan nyaris 5 kilo! Hm, untuk ukuran kucing domestik, dia gembrot.


Si Gembel

Karena jam kerja yang cukup menyita banyak waktu, ane cukup menyadari bahwa dua ‘anak’ ini jarang sekali bermain dengan ane. Jika dipikir-pikir mereka hanya dekat saat pagi sebelum berangkat kerja dan malam saat keduanya menyambutku pulang.

Nah, sejak diberlakukannya WFH beberapa pekan terakhir, ane mulai punya waktu untuk dua makhluk penuh bulu ini. Dan ternyata banyak hal yang baru ane tahu dari Mpus dan Gembel.

Dua kucing ini punya karakteristik yang berbeda, walau sama-sama jantan dan mirip.

Si Gembel yang lebih tua lebih senang main dan pulang kalau lapar. Setelah diberi makan, yang dia lakukan adalah rebahan all day long. Kek gini, nih…



Malas. Iya, malas. Saking malasnya, kalau tidak digendong atau diganggu, dia akan tetap di tempat yang sama sepanjang hari. Bahkan di atas laptop ane.

Puas rebahan, dia akan kembali jalan-jalan. Pulang lagi kalau lapar. Begitu terus siklusnya.



Sedangkan Si Mpus berbanding terbalik dengan kakaknya. Jika Gembel hobi rebahan, maka Mpus hobi bergerak. Energinya seperti tak ada habisnya. Apapun yang ada di hadapan Mpus akan dijadikan mainan.

Pernah suatu hari, gara-gara sedang sibuk mengerjakan laporan, ane mengabaikan ajakan Mpus untuk main. Dan kalian tahu? Dia menyibukkan diri dengan mengejar lalat! Sungguh tak masuk di nalar. Atau barangkali akibat terlalu gabut.


Bahkan sendok plastik pun diajak gaduh

Hobi si Mpus adalah berjemur. Dia rupanya senang sekali saat ane ajak berjemur. Dia langsung rebahan di tengah jalan seolah dia pemiliknya.



Selain itu, dua makhluk berbulu ini ternyata punya tempat bersantuy ria di rumah.



Gembel


Di motor


Di atas pintu


Di jendela kamar

Mpus


Pohon


Pot



Untuk makanan, ane memberi ikan cue dan dry food. Selang-seling gitu. Misalnya pagi ikan cue, maka selama siang ane beri dry food, lalu makan ikan lagi malamnya. Puji Tuhan keduanya sehat. Vaksin juga sudah. Bulu tidak rontok, tidak kutuan meski jarang mandi. Karena percayalah, mending ane dengerin bacotan tetangga ketimbang mandiin dua makhluk berbulu ini. Sumpah!

Kalau ditanya apakah mereka tidak bertengkar, jelas keduanya pernah. Terlebih Gembel yang tampak shock dengan kedatangan Mpus. Gembel yang lebih tua langsung galak dan tidak bersahabat.

Melihat itu, ane tidak langsung mendekatkan keduanya. Pertama-tama ane letakkan Si Mpus di dalam kandang selama hampir seminggu. Selain agar tidak diserang sodaranya, ini juga membuat Mpus terbiasa dengan 'bau' rumah.

Setelah 1 minggu, ane coba buka kandang. Kebetulan Gembel ada di tempat. Beda dari sebelumnya, kali itu dia sudah mulai menerima dengan tidak bertingkah seperti kucing liar. Beberapa hari kemudian keduanya sudah bermain bersama, walau pada akhirnya si kecil yang harus mengalah.



Jika bukan gara-gara WFH, ane tidak akan pernah ‘ngeh’ Mpus dan Gembel punya posisi tidur favorit.



Meski tidak nyaman dengan kondisi sekarang yang serba mengkhawatirkan, setidaknya ane bahagia bisa bermain dengan kedua ‘anak’ yang ane rawat dengan baik ini. Semoga mereka panjang umur, makin gemuk, dan sehat selalu.


#DiRumahAja

Artikel oleh MukamuKaos
Sumber dari segala sumber : pribadi