Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

presisi.coAvatar border
TS
presisi.co
Tolak Diisolasi, Rumah PDP Corona Klaster Ijtima Gowa Dipasangi Garis Polisi
Tolak Diisolasi, Rumah PDP Corona Klaster Ijtima Gowa Dipasangi Garis Polisi

Samarinda, Presisi.co – Warga Samarinda dibikin heboh dengan kabar seorang pasien dalam pengawasan (PDP) Coronavirus Disease 2019 (Covid-19) yang menolak diisolasi di rumah sakit.

Pasien laki-laki berinisial N (52) adalah PDP Covid-19 dari Klaster Ijtima Gowa. Pasien yang bermukim di Jalan Pemuda ini, diketahui mengamuk, memecahkan kaca jendela dan mengancam petugas medis yang merawatnya di RSUD AWS pada Jumat (10/4/2020) kemarin.

Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Samarinda Ismed Kosasih menyebut bahwa PDP corona yang mengamuk ini, semula sempat dirawat di RSUD AWS sejak Rabu 8 April lalu.

“Sudah dirawat di RS. Pasien tidak kabur tapi menolak untuk dirawat. Hari ini aku turun langsung,” kata Ismed, Sabtu (11/4/2020).

Sejak pasien dibawa kembali ke kediamannya oleh tim dinkes bersama BPBD dan aparat keamanan. Kawasan rumah PDP Corona ini dipastikan Ismed sudah di beri garis polisi sebagai tanda bagi warga sekitar.

“Jika sudah seperti ini harus kami buka. Jadi masyarakat bisa mengantisipasi.” pungkasnya.

Akan hal tersebut, Ismed menyebut akan melakukan upaya preventif agar pasien kembali menuruti proses karantina di rumah sakit.

“Jika tidak kooperatif, ada langkah tegas yang kami siapkan,” tegasnya.

Ia menambahkan, saat ini pihaknya terus berupaya mencegah terjadinya transmisi lokal Covid-19 di Samarinda seperti yang saat ini terjadi di Kota Balikpapan dan beberapa daerah lainnya.

“Padahal, Samarinda saat ini, dikepung oleh daerah yang terjadi transmisi lokal,” kata Ismed.

Diketahui, Dinkes Samarinda bahkan telah menerbitkan surat edaran untuk melakukan rekrutmen tenaga relawan di fasilitas karantina.

“Kami berupaya untuk mendelay terjadinya transmisi lokal. Bukannya tidak akan terjadi, tapi pada saat situasi itu terjadi, kami yang di rumah sakit ini sudah siap,” pungkasnya.   

Diketahui bahwa pasien yang sudah dinyatakan positif melalui Rapid test tersebut mengamuk sejak Jumat pagi.

Dikonfirmasi melalui aplikasi pesan instan, dokter Osa Rafshodia membenarkan kejadian tersebut. Dr Osa, sapaanya, mengatakan di wilayah pasien tersebut akan diberlakukan karantina wilayah.

"Iya benar (klaster Gowa) diberlakukan karantina wilayah selama 30 hari, dipulangkan tim dinkes bersama BPBD dan kepolisian," jelas dr Osa kepada awak media dalam salah satu group chat aplikasi pesan instan.

Dr Osa juga mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan menerapkan karantina rumah kepada yang bersangkutan. Pasien tersebut diketahui dikarantina pada Rabu (8/4/2020).

"Dinyatakan hasil rapid test positif, dan diisolasi di RSUD AWS," terang dr Osa.

Dr Osa menjelaskan pasien tersebut menolak untuk dirawat. Disinggung mengenai apakah seorang pasien memiliki hak untuk menolak diisolasi di Faskes (Fasilitas Kesehatan) atau di rumah sakit, dr Osa menjawab hal tersebut bukan masalah hak atau kewajiban.

"Tapi patuh atau tidak pada himbauan pemerintah dalam upaya penanggulangan Covid-19," tegasnya.



Sumber Berita

https://presisi.co/read/2020/04/11/7...ransmisi-lokal

https://presisi.co/read/2020/04/10/7...-petugas-medis
sebelahblogAvatar border
BurskiAvatar border
tien212700Avatar border
tien212700 dan 9 lainnya memberi reputasi
8
2.9K
38
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan PolitikKASKUS Official
672.1KThread41.8KAnggota
Urutkan
Terlama
GuestAvatar border
Komentar yang asik ya
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.