budy31574Avatar border
TS
budy31574
Puisi Sedih Bikin Nangis


[Pamit]


Salahkah aku mencintaimu?
Jika memang iya, katakanlah
Jangan membuatku terus melelah
Sedang langkah berada di jalan yang salah

Salahkah aku menyayangimu?
Sampai hati kau tak mengacuhkan keberadaanku
Kau menjauh dengan mulut membisu
Membiarkanku terus menggantung pada tiang sendu

Bukalah mulutmu itu
Dan katakan jika cinta yang kupunya memanglah salah bagimu
Aku juga manusia biasa
Yang membutuhkan kepastian untuk mengkonfirmasikan cinta

Jangan membuatku bertambah mala
Aku sudah cukup sengsara dengan rasa yang menggelut dada
Aku pun bukan jemuran basah
Yang dapat kau jemur di bawah teriknya api asmara

Katakanlah jika caraku untuk mengagumimu salah
Aku dapat merasakan meski kamu tak pernah mengatakannya
Bahasa tubuh ketika kamu menjauh adalah jawaban yang tak mungkin salah
Aku dapat membacanya, bahwa gerak itu adalah pertanda tak suka

Jika cintaku memang salah, maafkanlah
Apabila kamu tak suka, singkirkanlah
Karena aku cukup sadar diri untuk itu
Aku hanyalah benalu yang selalu menyusahkan jalan hidupmu

Maaf, jika selama ini aku tak tahu diri
Itulah kalimat terakhirku sebelum aku benar-benar pergi
Aku pamit
Semoga kepergianku tak lagi membuat jalanmu rumit

"Jangan memaksakan diri untuk membuat dia suka padamu. Pergilah, karena itu adalah jalan utama agar tidak membuatmu bertambah luka"

***

[Janji Palsu]


[I]Pada waktu itu di langit jingga
Ketika temaram senja memudar dimakan masa
Ada sekeping hati yang sedang maratapi nasibnya
Mengadu luka pada ombak semesta
Berharap angin laut dapat menenggelamkan sedihnya

Hanya cadas pantai yang menjadi saksi bisu
Sang senja seakan tak ingin tahu menahu
Ia menghalau rintih dari sekeping kalbu
Membiarkan pria itu tetap dengan lukanya yang membiru

Senja telah pergi dan gelap malam menjadi pengganti
Terang tak ada lagi kecuali jejak cahaya sang mentari
Telah banyak masa yang pria itu lewati
Namun sedihnya belum juga terobati
Baginya kesembuhan bagai mayat dalam peti yang baru bisa didapati ketika tubuh dan hatinya telah mati

Takdir hidup yang sangat menyedihkan
Kebahagiaannya bermusim kesedihan panjang
Tak banyak yang dapat pria itu lakukan
Kecuali hanya menangis dalam kebisuan
Air mata menjadi bukti dari perihnya yang berkepanjangan

Tahukah kamu, kekasih
Pria itu adalah aku yang pernah kamu sakiti
Dan retaknya hati adalah bukti tentang janji yang dulu kamu ucapi
Berkata untuk sehidup semati
Namun hanya kamu yang hidup dan aku mati ditelan pedih

Entah kemana lagi harus kulangkahkan kaki?
Sedang setunggal tubuhku seakan tak bernadi
Aku bagai mayat hidup yang terbungkus kain putih
Tak mempunyai asa untuk bernafas lagi
Kecuali hanya menunggu mati untuk yang kedua kali

"Janji manismu semanis madu. Tapi sayang, ia hanyalah angan semu yang telah lama berlalu"

***
Diubah oleh budy31574 10-04-2020 02:40
4iinchAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
838
5
Thread Digembok
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Poetry
PoetryKASKUS Official
6.1KThread5.7KAnggota
Terlama
Thread Digembok
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.