iwakbandeng55Avatar border
TS
iwakbandeng55
Aku, Dia & Mereka Yang Pernah (Di)Singgah(i (18+)
Selamat malam Agan & Sista Kaskuser..
Panggil aja ane Ronin. Dan ini adalah cerita ane.
Cerita ini tidak 100% fiksi, tapi juga bukan seluruhnya kenyataan.
Satu hal yang benar-benar nyata adalah: saat ini ane hidup bersama seorang bidadari cantik dan akan menua bersamanya. Ane juga lagi nunggu kedatangan seorang buah hati (kepengen ane sih ntar nambah lagi jadi dua orang) emoticon-Stick Out Tongue

Note: Buat kalian yg nunggu bagian 18+, harap bersabar soalnya ceritanya masih panjang. emoticon-Ngakak

PROLOG -Cinta Simpanse

"Udah, si Ronin biarin aja ikutan jadi anak bawang.." teriak salah seorang temen gue di lapangan olahraga sekolah kami.

Anak bawang. Itu gue. Bocah gendut yg larinya lambat & tidak pintar berolahraga. Yang selalu diberi "dispensasi" karena dianggap "Anak Bawang". Tapi entah kenapa gue ga keberatan dipanggil seperti itu.

"Taaakkk.." suara kayu pemukul kasti beradu dengan bola tenis warna hijau.
Suara itu membuat gue refleks berlari dari Base 3 menuju ke Home tempat awal memukul.

"Ambil bolanya cepetan.. Itu si Ronin mau balik ke markas" sayup-sayup terdengar salah seorang temen gue berteriak diantara ramainya teriakan teman-teman yang lain. Mendengar itu tiba-tiba kaki gue bergerak lebih cepat, secepat rusa yang melarikan diri dari kejaran seekor cheetah (Oke, ga secepat itu juga sih..maklum lah, secepat-cepatnya gue berlari tetep aja lambat bagi temen gue yang lain)


"Sedikit lagi sampai" pikirku dalam hati. Sedetik kemudian...GELAP.

"Ini dimana ya..koq gigi depan sakit banget ya" gue ngomong sendiri sambil belum mencoba mata.

"Ron, sudah sadar? Kamu di UKS." Terdengar suara Pak Yan, guru olahraga yang mukanya kayak mafia Hongkong.

Setelah mata gue terbuka sempurna, gue liat beliau lalu bilang "Eh pak, saya kenapa disini? Perasaan tadi saya lagi main kasti.."

"Iya. Tadi kamu kepeleset keset di Home" jawab beliau dengan muka datar.

Walopun gue msh bocah, tp gue sadar kepeleset keset itu memalukan (kalau bahasa anak sekarang sih: Gak keren).

Lu mungkin bertanya-tanya kenapa ada keset di lapangan olahraga. Jadi begini..berhubung gue tinggal di kota kecil & sekolahan gue adalah sekolahan biasa, Home & tiap Base di permainan kasti itu pakenya keset. Gak ada tuh yang namanya pake bantalan putih kayak yang di permainan baseball jepang di tv. Dan tadi itu gue kepeleset keset karena di bawah kesetnya banyak pasir, jadi pas gue nginjek tuh keset malah licin dan terdorong ke belakang sama kaki gue. Hal itu sukses menyebabkan gue nyungsep muka duluan di atas plasteran semen lapangan olahraga. Kalau lu mau ngebayangin adegan jatuhnya, mungkin kayak adegan jatuh si Nobita.

Oke. Cukup. Kembali ke gue yang terduduk di kasur ruang UKS.

"Tadi itu kamu kepeleset trus muka kamu nyungsep ke tanah" Pak Yanto kembali bercerita. Kali ini beliau berbicara sambil sedikit tersenyum. Senyum ngeledek, tapi dengan muka yang tetep sangar.

"Tanah?? Pak lapangan olahraga itu bawahnya bukan tanah tapi semen" gue ngomel dalam hati.

"Udah sekarang kamu istirahat dulu aja disini, nih minum dulu teh manis hangatnya.. Cyn, kamu disini dulu ya nemenin Ronin." kata Beliau sambil berlalu menuju pintu keluar

"Cyn? Cynthia? Cewek paling cantik di sekolah gue?" seketika itu gue langsung memalingkan kepala ke sudut ruang UKS.

Di sudut itu gue liat dia, seorang Cynthia. Gadis manis berkulit kuning langsat dengan rambut hitam sampai ke bawah pantat (beneran ini sih..rambut dia panjang banget) ngeliatin gue lalu bangkit berdiri dari kursi & nyamperin gue.

"Gigi kamu jadi grepes tuh.." kata dia sambil senyum ngeledek. (Grepes: hilang/potong sebagian kecilnya)

Kalimat dia bikin rasa sakit di gigi depan gue balik lagi. Antara rasa sakit & rasa malu jadi satu, gatau deh yang mana yang lebih parah.

Gue lalu berdiri dari posisi duduk dan langsung menuju cermin yang ada di deket situ sambil nyengir ngeliat gigi gue di cermin itu.

"Sialan..udah jelek, tambah jelek deh gue jadinya.." gue mengumpat lagi dalam hati.

"Bapuuuk..kamu gapapa?" terdengar suara yang sangat gue kenal. Suara si Ninda, cewek dengan badan montok yang sebangku sama gue & juga yang sepertinya bakal dijodohin sama gue karena orangtua kami dekat banget.

"Gapapa koq..cuma agak cenut-cenut aja gigi depan." jawab gue ke Ninda.

"Syukur deh kalau gapapa. Cyn, temenin ke kantin yuk..si Ronin kan ga kenapa-kenapa ini.." ujarnya sambil menggandeng tangan Cynthia & menariknya ke pintu keluar.

"Aku ke kantin dulu ya sama Ninda.." kata Cynthia sambil tersenyum ke arah gue. Senyum termanis yang masih gue inget sampai sekarang.

Melihat senyumnya, gatau kenapa rasanya gigi gue langsung gak sakit lagi. Setelah mereka menghilang di balik pintu, baru deh "bius lokal"nya abis dan sakit di gigi gue kerasa sampe ke ubun-ubun.

"Ah kampret gigi gue sakit banget..lagian ngapain sih dia pake ngajak si Cynthia segala, kan dia lagi nemenin gue.." lagi-lagi gue ngomel dalam hati sambil megangin bibir yang gue baru sadar ternyata bibir gue udah mulai bengkak kayak orang abis ditonjok.

Prolog Cinta Simpanse ini cukup sampai disini dulu ya..soalnya ini cuma cinta simpanse, cuma sekedar rasa naksir bocah2 yang masih belum tau apa-apa soal arti cinta & segala kerumitannya.
Diubah oleh iwakbandeng55 09-04-2020 02:06
tomie210586Avatar border
OkkyVanessaMAvatar border
HerisyahrianAvatar border
Herisyahrian dan 5 lainnya memberi reputasi
4
9.1K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread41.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.