Kucing ini memang adalah kucing kampung, namun dirinya pernah menjadi maskot dalam perkumpulan yang aku buat dulu.

Awalnya aku dan temanku sedang nongkrong di depan toko yang kumiliki, tak terasa waktu sudah berlalu sangat lama hingga menunjukan pukul 2 pagi.

Saat itu kami mengkonsumsi secangkir kopi sambil ditemani sebuah makanan ringan yang terbuat dari singkong, saat sedang asik mengobrol tiba-tiba aku mendengar suara anak kucing yang entah berada dimana. Aku mencoba mencari-cari suara tersebut namun tidak dapat aku menemukan wujudnya yang berada dimana.

Hingga akhirnya aku yang tidak peduli lagi akan suara kucing tersebut dan melanjutkan pembicaraan kami hingga tidak tahu lagi sudah berapa banyak kalimat yang kami ucapkan pagi itu.

Saat sedang asik ngobrol tiba-tiba saja ada seekor anak kucing masuk ke dalam bungkusan makanan ringanku, aku yang sontak terkejut dan juga bercampur senang dengan keadaan yang terjadi tersebut tertawa dan mengelus-ngelus anak kucing tersebut.

Anak kucing tersebut menjadi sangat akrab denganku, dan dia sangat suka dengan makanan ringan yang terbuat dari singkong tersebut, dan aku pun memberikan semua sisa dari makanan ringanku. Nampaknya dia sangat kelaparan.

Setelah waktu menunjukan fajar yang akan terbit, akupun pergi, dan tidak lupa aku berpamitan dengan kucing ini dan meninggalkannya, pasti ibunya sudah menunggu kucing ini untuk pulang, karena selama aku masih berada disana kucing tersebut terus berada disana dan tidak mau pergi.

Keesokan harinya saat aku hendak buka toko, tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan kucing tersebut yang sudah berada di belakangku dan mengikuti aku hingga kedalam toko, dan pikirku ‘nampaknya kamu betah ya sama aku’ dengan begitu aku pun memeliharahanya, dan kuberikan nama “Singkong”

Selang beberapa hari teman-temanku berdatangan ke tempatku untuk sekedar curhat atau melakukan hal-hal lain. Mereka terkejut dengan keberadaan singkong, bagaimana tidak kucing ini sangat aktif dan mudah sekali bergaul dengan siapa saja yang baru ditemuinya.

Dengan bakat supel yang dimilikinya kini dirinya menjadi kucing yang semakin sehat, temanku yang menyukainya sampai membawakan makanan kucing berkualitas untuknya bahkan ada yang sengaja datang hanya untuk bermain dengan singkong. Nampaknya kini dia sudah menjadi seorang bintang.

Satu ketika aku tidak dapat menemukan singkong, padahal biasanya saat aku akan makan singkong pasti langsung berada dibawah kakiku untuk menunggu jatah makanannya, namun hingga makananku habis dia tidak kunjung tiba. Aku berfikir nampaknya dirinya yang sudah mulai tumbuh dewasa sedang berkelana mencari pasangan, dan ditambah dirinya yang merupakan kucing kampung itu pasti memiliki naluri untuk berada di alam liar.

Saat malam sudah saatnya aku menutup toko, tiba-tiba saja aku dikejutkan dengan kemunculan dirinya yang bagaimana tidak membuat aku tertawa, ternyata dirinya sedari tadi tidak nampak karena sedang memburu seekor tikus yang sangat besar. Dengan mulutnya yang membawa seekor tikus besar di mulutnya dan sudah tidak bergerak itu diletakkan didepanku. “Haha, terimakasih singkong”.

Setelah membuang mayat tikus tersebut kakiku langsung dikelilingi oleh singkong, nampaknya dirinya sangat lapar. Segera aku ambilkan makanan untuknya, dan benar saja dirinya sangat kelaparandan makan dengan lahap. Kucing ini memang suka memberi kejutan pikirku.

Hari-hariku kulalui dengan singkong dan entah sudah berapa lama aku bermain dengannya, dirinya semakin terkenal diantara teman-temanku, dan hidupnya yang semakin berjaya bagaikan artis ibukota yang memiliki banyak sekali yang menyukainya dibanding diriku nampaknya haha.

Suatu ketika tetanggaku yang tidak tahu apa-apa mengalungi singkong dengan sebuah kalung yang dibuatnya sendiri, hal tersebut aku ketahui saat singkong datang kepadaku untuk meminta makan namun tetanggaku nampak sedang seperti mencari-cari sesuatu, dengan melihat kalung yang singkong pakai dan tetanggaku yang seperti kehilangan sesuatu membuat aku berfikir jelas bahwa dirinya sedang mencari singkong ini.

Aku pun menggendong singkong keluar dan mengarahkannya kepada tetanggaku, disana kulihat tetanggaku yang sangat senang saat menemukan singkong.

Aku tersenyum melihat pemandangan tersebut dan membiarkan semuanya tanpa mempertanyakannya lagi.

Beberapa hari kemudian tetanggaku berpamitan denganku karena harus pindah toko, dan disana aku melirik sedikit ke singkong yang sedang asik bermain dengan boneka yang dimilikinya.

Kami berpamitan dan hingga sekarang aku dan seluruh penggemar singkong tidak pernah bertemu dengan singkong lagi.

Terimakasih singkong, karena sudah pernah mengisi hari-hariku dan seluruh teman-temanku.