adryanraymond34Avatar border
TS
adryanraymond34
(17+) Si Penoda


'Korban pemerkosaan, selalu mendapatkan dua kali pemerkosaan. Pertama oleh si penoda. Kedua adalah masyarakat sekitar yang memerkosa secara verbal.'  

Kata-kata itu amat pantas untukmu. Di mana tengah berjuang, tanpa perlindungan. Orang-orang memandang remeh padamu. Menyalahkan kecantikan dan sikapmu. Lalu, bagaimana dengan seorang penoda? Dia dengan penuh kebebasan berbaur dengan masyarakat. 

"Kenapa dia di sini?"

"Lihat dia bawa anak. Jangan-jangan itu anak haram?"

Bisikan dan desusan itu, mempercepat langkah sambil menutup kuping seorang bocah berusia lima tahun. 

"Ma, anak haram itu apa?"

Kamu hanya memasang sebuah senyum tipis. Diusap sejenak air mata yang hendak mengalir.

"Mama menangis?"

"Mama jangan menangis."

"Daffa Candra ada di sini. Pengawal rembulan ada di sini."

Kamu tersenyum. Dipeluknya bocah tak berdosa itu.

"Anak pintar. Makasih sayang." Pipi, kening si bocah dicium lembut.

"Malam ini, kita tidur di sini?" Candra melihat sekitar, rumah ini tampak tak layak huni dan kotor.

"Tidak. Kita akan menginap di hotel. Mama cuma mau ngambil beberapa benda."

"Ini rumah siapa, Ma?" 

"Kakek dan nenek."

"Hm?"

"Mereka sudah di atas sana, Sayang." Kamu usap kepalanya sejenak sebelum akhirnya bersiap mengambil beberapa barang.

"Hei! Perempuan hina! Kenapa kembali kemari!" 

"Ma, mama mau ke mana?" Daffa menahan tanganmu yang hendak keluar rumah.

"Daffa tunggu sini, ya." Sebuah headset dipasangkan pada kuping bocah itu. Kamu pun keluar dengan rasa gentar.

Di sana, bukan sebuah cacian yang didapat. Luka fisik pun membuat tubuhmu sedikit lunglai.

"Beri waktu sebentar. Aku cuma ingin mengambil beberapa barang."

"Dasar sok suci!" Sebuah tempeleng didapat.

Beberapa orang hendak mencabik dan melepas gamis dan jilbab yang dikenakan. Namun, tanganmu berusaha menepis semua.

"Emang dengan begini, bisa membuat tubuh kotormu suci kembali?! Dasar manusia menjijikkan!"

Namun, tanpa kamu sadari ada Daffa yang melihat dan mendengar semuanya. Ia menangis sendiri dan tak bisa bergerak. Ingin menghampiri, tapi kamu pasti akan marah besar. Ia juga tak ingin menjadi anak durhaka yang tidak mengindahkan titahmu.

Melihatmu sudah hendak masuk, setelah ditinggal sendiri. Bocah lucu itu berlari masuk ke dalam. Di pasangnya headset dengan tangis yang belum reda.

"Daffa kenapa?"

"Mama, Daffa takut. Daffa mau pulang."

"Daffa takut apa?"

"Pulang, Ma! Pulang, Ma!"

"Sebentar, ya. Sebentar." Kamu menarik tangannya hingga ke sebuah kamar. Mengambil beberapa berkas dan dimasukkan asal pada sebuah tas. Beberapa bingkai foto dan album juga kamu masukkan.

Saking cepat gerakanmu, Daffa terduduk kelelahan. Akhirnya, meski ada koper dan tas yang kamu bawa. Entah kekuatan dari mana, tubuh bocah itu juga kamu gendong. Pelan langkahmu keluar. Memasuki sebuah taxi yang dipesan secara daring.

"Maaf, Sayang. Maaf." Kamu peluk dan cium wajah Daffa yang tertidur pulas dalam pangkuanmu. Linangan air mata tak mampu terbendung lagi.

Lalu, bagaimana dengan orang yang telah menodaimu? Bagai burung yang bebas. Mengepak sayap ke sana ke mari. Bisa saja hinggam pada bunga ranum yang baru. Namun, tak pernah lagi kamu persoalkan. Bahkan kenyataan itu, malah membuatmu semakin dewasa dan mekar dengan indahnya. Membuat beberapa orang mengangumi dalam diam.

'Jangan lelah. Jangan menghilang. Tetaplah berada dalam langit yang sama. Agar kamu masih terjangkau mata. Akan dicari cara membuatmu bahagia. - Si Penoda.'

===

"Cerita ini hanya fiksi belaka. Jika ada kesamaan, itu hanya sebuah kebetulan ." Penulis kere yang butuh uang untuk bertahan hidup. emoticon-Wink
emoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Haiemoticon-Hai
Diubah oleh adryanraymond34 03-04-2020 18:25
nurulnadlifaAvatar border
NadarNadzAvatar border
nona212Avatar border
nona212 dan 13 lainnya memberi reputasi
14
1.9K
4
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the HeartKASKUS Official
31.5KThread42KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.