Hallo brother and sister kaskuserss, kumaha sadayana damang?
Perkenalkan saya Satrio biasa dipanggil io (ten), orang yang tidak takut terhadap apapun kecuali orang tua (terutama ibu) dan Allah swt.

Kisah saya dimulai pada saat itu bisa dibilang peristiwa ini dalam satu malam berturut-turut kalau dalam game sehari-hari yang saya mainkan sihh double kill (terjebak dua kali).

Pertama, pada malam hari tepat sempat kulihat saat itu pukul 19.30 saya bersama 9 teman kampung bermain popolisian (kejar-kejaran yang dibagi menjadi 2 kelompok satu kelompok bersembunyi dan satu kelompok lagi mencari). Nah, saya kebagian sebagai maling, saya dan satu temanku mencari tempat persembunyian yang tepat tanpa disadari mataku tertuju ke sebuah rumah kosong yang terlihat usang dan dirasa "b" saja (biasa saja tidak ada kesan seremnya). Kemudian saya dan teman saya setuju untuk bersembunyi ditempat tersebut hingga satu kelompok tersebut menyatakan untuk menyerah, setelah beberapa jam setelah permainan dimulai kulihat jam sudah menunjukkan pukul 21.30 saya mendengar suara beberapa teman saya sudah ada yang tertangkap (terbesit dalam pikiranku. Oalah, ternyata saya cukup ahli juga ya menjadi maling hingga tidak ada yang mengetahui diriku dan temanku) hingga setelah sekian lama saya dan teman saya bersembunyi cukup lama hampir 2 jam lebih sambil ditemani dengan vampir cilik (nyamuk) yang haus akan darah suciku, wkwkwkwkwk...

Dari kejauhan saya mendengar ada yang mengatakan "Yo, kita kelompok polisi menyerah udah sekarang keluar kamu" akhirnya saya dan teman saya pun keluar, tetapi teman saya meminta digandeng tangannya gelap katanya takut ditinggalin (tiba-tiba pikiranku sedikit kacau dan mulai agak berkeringat ketika kurasakan genggaman tangan temanku yang dingin seperti mayat). Lalu, yang awalnya saya tidak takut akan apapun, pada akhirnya saya berlari sekeras mungkin meninggalkan rumah tersebut sembari menggenggam tangan temanku (Lagi-lagi saya berpikir ringan sekali teman saya, padahalkan badannya lebih besar dari saya, but yoweslah yang penting kabooor dulu) dan sampailah saya ditempat perkumpulan awal dengan teman-teman saya sambil bersorak "Yes... kita menang". Temanku yang lainnya membalas "Kita? Bukannya tadi kamu lari sendiri yo". Saya pun heran dengan mengatakan "Buta semua lo ya, ini saya bersama angu (nama samaran) sambil mengangkat tangan yang saling menggenggam".

Setelah genggaman tersebut terangkat mereka semua heboh... ketakutan seperti orang melihat hantu dan benar saja ku lirik genggaman tanganku dan hanya terlihat tangannya saja yang menggenggam dengan begitu kuat (disitu saya berusaha melepaskan genggaman tersebut dengan berbagai kata ayat suci Al- Qur'an terucap).

Setelah genggaman tersebut terlepas kami semua berpencar dan saya lari dengan sangat kencang menuju rumah saya (disaat kalap itu kami melupakan satu teman kami yang bersembunyi) disebuah gang sebelum sampai rumah saya nasib sial lainnya menunggu yaitu seekor anjing pemburu yang terlepas rantainya. Ketika melihat saya anjing itupun berlari menuju arah saya dengan ambisi bahwa saya adalah mangsanya dan sayapun berlari dengan melewati jalan yang lebih jauh. Hingga pada final kisah, saya sampai dirumah langsung ambil wudhu, sikat gigi, dan tidur. Sampai besok paginya kamipun saling cerita dan saya penasaran dengan teman saya, kemudian kamipun menuju rumah kosong tersebut (karena udah siang berani😀😁) dan sesuai dugaan temanku ini ternyata tergeletak pingsan hingga saking khawatir salah satu temanku memanggil tokoh agama untuk membangunkan temanku yamg pingsan tersebut. Setelah itu dia menceritakan keadaan dia selama pingsan tersebut bla... bla... bla...

Semenjak kejadian tersebutlah saya jadi tidak berani untuk keluar malam, karena takut double kill yamg kedua kalinya, lurr...

Pesan: Jangan terlalu sering main ketempat gelap bahaya, boss. Nyawa cuman punya satu

Sumber: kisah sendiri bukan dari orang lain.