Pada 2 Maret silam, Indonesia mencatat kasus virus corona pertama. Hingga saat itu, penderita positif virus corona terus bertambah. Alhasil, pejabat publik hingga para influencer bersama-sama menganjurkan agar kita, warga Indonesia, mengisolasi diri atau di rumah saja.

Langkah tersebut pun diikuti kampus saya yang sejak 17 Maret kemarin mulai meniadakan kegiatan di kampus dan mengalihkan perkuliahan ke sistem daring. Akhirnya, dengan anjuran agar tak beraktivitas di luar rumah dan kegiatan di kampus ditiadakan. Selama dua minggu terakhir saya ‘terkurung’ di rumah.

Bosan? Tentu saja! Namun di sisi lain, saya mempunyai lebih banyak waktu luang. Masalah, kegiatan apa yang bisa saya lakukan untuk mengisi waktu luang itu? Tentu, di era serba daring seperti sekarang ini, banyak sekali kegiatan yang bisa kita dilakukan di rumah. Namun, apakah kegiatan-kegiatan itu membuat kita tetap produktif?

Melalui segala dilema tersebut, akhirnya saya memilih menghabiskan waktu #dirumahaja dengan membaca buku yang sudah menumpuk!



Ya, kebetulan memang setiap bulan saya rajin membeli 1-3 buku baru. Sayangnya, produktifitas saya membeli buku tak berbanding lurus dengan produktifitas saya membaca buku-buku tersebut. Hasilnya? Setiap bulan buku yang belum terbaca terus menumpuk.

Untungnya, wabah pandemi virus corona sekarang ini memberikan saya waktu luang lebih. Jadinya, dua minggu terakhir saya bisa menyelesaikan membaca dua buku dari Yuval Noah Harari, Sapiens dan 21 Lessons.



Selama pandemi ini, saya menargetkan menyelesaikan setidaknya 1 buku selama 1 minggu. Dengan estimasi (untuk buku nonfiksi) 1 hari membaca setidaknya 50 halaman, dua minggu terakhir saya bisa menyelesaikan membaca Sapiens (500+ halaman) dan 21 Lessons (350+ halaman).

Masuk di minggu ketiga ini, saya baru saja mulai membaca buku Bumi yang Tak Dapat Dihuni oleh David Wallace-Wells. Targetnya, di akhir pekan saya telah menyelesaikan buku ini.



Selama masa isolasi diri ini, setidaknya saya menghabiskan waktu sekitar 1 sampai 3 jam dalam sehari untuk membaca. Selebihnya? Saya habiskan dengan berselancar di internet, menonton film dan serial, serta terkadang menulis.

Bagi sebagian orang, menghabiskan waktu dengan membaca buku tampaknya tak terlalu menarik.  Namun, saya punya tips agar kegiatan membaca buku selama masa pendemi ini lebih menarik:

1. Coba tetapkan target. Saya menetapkan target setidaknya membaca 1 buku selama 1 minggu. Tentu, Agan-Sista bisa menetapkan target yang lebih banyak. Dengan begitu, kita akan merasa lebih tertantang dan lebih terpacu untuk membaca.

2. Challenge dengan teman. Agan-Sista bisa mengajak teman yang suka membaca untuk membuat challenge seperti membaca satu buku yang sama dalam waktu tertentu. Jika ada yang tak selesai, dia wajib menerima hukuman. Jika semuanya selesai, kalian bisa berdikusi bersama mengenai buku yang baru kalian baca.

Oke, itu dia kegiatan saya selama #dirumahaja. Mungkin Agan-Sista juga bisa mengikutinya. Jika tidak, yang penting #mumpungdirumah Agan-Sista harus tetap produktif dan jaga kesehatan!