Semangat ‘muncak’ sudah menggebu dari pertama melihat kalender 2020, tahun 2020 ini sudah dianggap tahun yang memanjakan kaum penikmat alam. Long weekend, eh.. libur kejepit lebih tepatnya, ada di hampir setiap bulan. Reminder beserta gunung-gunung tujuannya udah dipasang di kalender handphone, itinerary udah disusun. Hingga akhirnya pandemi Corona menyerang Indonesia. Kebijakan pemerintah menutup tempat-tempat liburan, termasuk gunung-gunung.

Kecewa, pasti kita kecewa. Namun apa boleh buat, di situasi seperti ini bukan langkah bijak juga jika melakukan liburan. Kangen, sudah pasti lah ya. Sejuk, panas dan dingin udara di ketinggian itu nikmat banget, hijau daun pohon dan tumbuhan enek banget dipandang, di atas awan, edelweis, sagara anak, ranu kumbolo, tidur di tenda, embun yang jadi es, obrolan jelang tidur, itu sangat-sangat bikin kangen.



Gimana supaya kerinduan ini bisa cepat terobati?
Menurut gue, diem di rumah/tempat linggal masing-masing untuk sementara, selama pandemi masih menyerang negara kita ini adalah langkah yang bisa mempercepat kita kembali ke ketinggian, karena dengan begitu, penyebaran virus corona akan lebih cepat terputus atau dihentikan. Ada pepatah yang bilang, “Seorang petualang tahu persis kapan harus jalan dan kapan harus istirahat”.

Tapi kan bete juga kalau di rumah terus. Nah, kalau gue pribadi, biar gak bete dan sedikit mengobati kerinduan sama ketinggian, sama alam, gue nonton film dokumenter pendakian juga film tentang kehidupan flora dan fauna. Dari film itu, gue bisa melihat dan sedikit merasakan suasana alam, suasana gunung, belajar juga dari pengalaman-pengalaman mereka, dari aktivitas mereka. 



Ini salah dua film dokumenter yang kemarin gue tonton dan gue suka:


1. Touching the void



Film yang disutradarai Kevin MacDonald dan dirilis pada 2003 ini disebut sebagai salah satu film dokumenter Inggris tersukses. Cerita mengangkat kisah pendaki Inggris Joe Simpson dan Simon Yates menaklukkan gunung Siula Grande (6.344 m) di Inggris pada 1985.

Dengan berbagai rintangan saat menaklukan gunung yang belum pernah didaki, Joe dan Simon berhasil mencapai puncak dalam waktu yang relatif singkat. Namun mimpi buruk terjadi ketika mereka turun.

Joe mengalami insiden fatal dan hampir terjatuh dalam posisi yang menyulitkan Simon. Joe mengalami patah tulang kaki, dan cukup jauh berada di bawah Simon dengan tali yang terikat pada tubuh mereka.

Posisi Simon di atas yang menahan beban tubuh Joe, tidak memungkinkan untuk bergerak ke bawah. Hingga dia harus mengambil keputusan besar, memotong tali yang menjadi gantungan hidup Simon. Cerita selanjutnya mengisahkan upaya bertahan hidup paling dramatis.


2. Our Planet



Melalui film dokumenter ini kita akan tahu pentinggnya menjaga kelestarian alam, indahnya kehidupan flora dan fauna, indahnya simbiosis mutualisme berlangsung secara alamiah. Gue sangat takjub dengan ciptaan Tuhan, kuasa tuhan sangat besar dan sangat indah.

Di salah satu episode Our Planet ini ada yang ngomongin soal keberadaan hutan tropis di Sumatera, Indonesia, yang jumlahnya semakin berkurang. Hal tersebut tentu memengaruhi keberadaan makhluk hidup di dalamnya, seperti orang utan.

Film seri Our Planet ada delapan episode dan dapat di tonton di Netflix, film ini merupakan hasil kolaborasi antara Silverback Production dan World Wildlife Fund (WWF). 

Terima kasih udah baca thread ini, salam pucuk, salam alam lestari!

Kalau ada rekomendasi film lain, yang bisa sedikit mengobati kerinduan pada alam, pada ketinggian silakan reply di thread ini ya, Gan.