Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

kksamanahAvatar border
TS
kksamanah
Kajian Islam Dan Kehidupan
Manusia Adalah makhluq yang berpotensi untuk menguasai ilmu pengetahuan. Karena Allah menciptakannya dengan hiasana akal yang berfungsi untuk berfikir. Apabila Aqal fikiran digunakan sebagaimana semestinya, niscahya ia dapat menguasai ilmu pengetahuan. Namun sebaliknya, jika ia tidak gunakan aqalnya maka ilmu yang dikuasai hanya sedikit. Itulah sebabnya di dalam Al-Qur'an dijelaskan menggunakan kata "Berpotensi".

Pada dasarnya manusia tidak mempunyai pengetahuan sama sekali. Allah-lah yang mengajarkan manusia. Manusia semuanya berpotensi mendapat ilmu dari Allah. Akan tetapi tidak semua manusia mampu menggunakan potensi yang ada pada dirinya. Itulah sebabnya di dunia ini tidak semua manusia berhasil menguasai ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan dapat menjadi tolak ukur insaniyyatul insaaniyyah. Karena semakin ia banyak ilmu pengetahuannya, niscahya perbuatannya selalu dihiasi ilmu yang dimilikinya.Sejauh mana manusia itu menguasai ilmu pengetahuan? Maka jawaban yang tepat adalah sering atau tidak ia berinteraksi dengannya.

Al-Qur'an sudah menjelaskan bahwasanya manusia agar bekerja pada amal-amal yang menghasilkan ilmu. Karena keberuntungannya berlipat ganda. Tapi meskipun Penjelasan itu bersumberkan Al-Qur'an, banyak juga yang tidak memperdulikan. Akibatnya ia harus menerima nasibnya, yaitu hidup tanpa berbekal ilmu pengetahuan.

Derajat manusia berbeda dengan makhluq yang lainnya. Ia lebih unggul, karena mempunyai ilmu pengetahuan. Berdasarkan itu, Allah menjadikan manusia sebagai khalifah atau pemimpin di muka bumi ini. Itu tandanya keistimewaan yang diberikan kepada manusia, lbih banyak dari makhluq yang laenya.

Derajat manusia disisi Allah yang paling ideal adalah manusia yang paling tinggi imannya dan ilmu pengetahuannya. Sehingga kemampuan untuk menjadi khalifah tidak diragukan. Masyarakat yang dipimpin berpotensi untuk hidup sejahtera.

Hanya saja meskipun ilmu pengetahuan telah mencerdaskan akal, pikiran, skieel dan lainnya, perlu di perhatikan, bahwa tujuan utamanya adalah untuk meningkatkan keimanan dan keyaqinannya dengan ilmu pengetahuan.
Kualitas keimanan dan keyaqinan yang akan memperkuat ilmu pengetahuan. Kareana keimanan dan keyaqinan menempati posisi yang penting di dalam ilmu pengetahuan.

Ilmu pengetahuan di cari agar kualitas amal ibadah lebih baik, sehingga amal ibadanya dapat memotori kualitas keimanan dan keyaqinan dalam mencari ridha-Nya. Antara ketiga aspek tersbut tidak bisa berdiri sendiri. Sinergi satu sama lain harus bisa. Agar, ikhtiarnya bisa maksimal. Kemudian kehidupannya sangat berpotensi penuh manfaat.

Manusia di dunia ini yang paling baik adalah manusia yang paling banyak memberi kemanfaatan kepad orang lain. Ini sesuai dengan hadits Rosululloh yang berbunyi khoirunnas anfaauhum linnas.



nona212Avatar border
nona212 memberi reputasi
1
1K
0
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Spiritual
SpiritualKASKUS Official
6.3KThread2.4KAnggota
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.