Assalamualaikum





Hallo, selamat malam, Agan-Sista. Masih pada melek, kan?Menjelang akhir pekan apa, sih, kegiatan kalian? Em, sepertinya tidak perlu ditanya lagi, deh. Bukannya sekarang sedang dalam masa sulit dan berbahaya untuk keluar rumah?

Tidak hanya di Indonesia. Hampir seluruh dunia sedang merasakan kecemasan dilanda corona virus ini. Menurut berita yang ane baca beberapa jam yang lalu. Amerika Serikat rupanya menduduki peringkat pertama dalam kasus corona virus. Yaitu, sekitar 82 ribu sekian kasus. Melampaui China yang diketahui sebanyak 81.285 kasus.

Sejak pendemi virus corona, aktifitas masyarakat menjadi terganggu. Tidak ada yang bisa melakukan banyak hal di luar rumah. Bahkan sekadar berkumpul dengan teman-teman, atau nongkrong di sebuah caffe. Tidak ada yang pergi ke tempat wisata, ngemall, dan lain sebagainya. Tempat perbelanjaan mulai sepi dan sudah banyak yang tutup.

Tidak hanya berkumpul, mengadakan konser, berbelanja di Mall, dan berbagai acara yang memicu keramaian yang dilarang pemerintah. Bahkan, untuk sekolah dasar, menengah pertama, menengah atas, diliburkan. Bahkan, UN yang seharusnya dilakukan, terpaksa ditiadakan.

Beberapa universitas di Indonesia, kini menjalani kuliah online demi mencegah penyebaran covid-19 yang kian hari banyak memakan korban.

Keputusan yang cukup bijak menurut ane. Karena, wabah corona virus ini bukan sesuatu yang bisa dianggap remeh atau disepelekan. Terlebih, negara kita masih banyak kekurangannya dalam hal tenaga medis, obat, dan alat pengecekkan dan lain sebagainya.

Nah, tahukah, GanSist? Ternyata, kuliah secara online itu dirasa lebih enak oleh sebagian anak muda. Terlebih, bagi para kaum rebahan. Sebagaimana yang terlihat dalam vidio yang akan ane bahas kali ini.

Diketahui, salah seorang mahasiswa yang ikut kuliah online ini bernama Rivaldy. Ia menggunakan kaos oblong, bawahannya sarung. Sambil rebahan dan ngemil, ia menyimak materi yang disampaikan oleh sang dosen. Akan tetapi, saat ditanya perihal materi yang sedari tadi dibahas. Tak satu pun yang menjawab. Sampai-sampai dosennya mengulang pertanyaan tersebut.

Meski begitu, Rivaldy malah asyik ngemil dengan tubuh setengah berbaring. Seolah-olah, ia sedang menonton acara televisi. Kelakuan Rivaldy membuat sang dosen melontarkan teguran dengan berkata,

Enak banget kamu Rivaldy. Kamu sambil makan, ya.

Seketika mahasiswa tersebut bangkit dan memperbaiki posisi duduknya. Wah! Wah! Gila, nih, si Rivaldy! Pacar siapa, ya? Haha

Bay the way, GanSist penasaran, nggak, nih, sama vidionya? Kalau iya, yuk, saksikan bersama-sama. Cekidot!



Bagaimana, GanSist? Kocak atau nggak punya sopan santun, nih, si Rivaldy? Jangan-jangan, dia nggak tahu lagi, kalau gurunya bisa melihat alias menatap jelas gambar wajahnya saat kuliah online berlangsung?

Ane jadi bertanya-tanya juga, nih. Kedua mahasiswa di atas. Sebenarnya mereka menyimak nggak, sih, materi yang disampaikan? Saat dosen bertanya, kok, pada diam seolah bisu dan tuli? Kasian dosennya.

Tetapi, meski mahasiswanya dianggap tidak punya akhlak oleh banyak netizen. Sang dosen ternyata tidak marah-marah apalagi sampai menyumpahi. Beliau malah tampak tertawa dengan kelakuan Rivaldy yang hanya sibuk makan sambil rebahan.

Duh, berasa sedang vidio call dengan teman atau si dia, kan, GanSist? Terbilang sangat santuy. Beruntung, deh, punya dosen sebaik perempuan di atas. Semoga beliau sehat selalu dan terus menjadi dosen yang ikhlas dalam menyampaikan, atau menyalurkan ilmu untuk para mahasiswa-mahasiswinya.

Buat GanSist yang juga mungkin melakukan kuliah onlie, boleh, dong, berbagi kisahnya di bawah kolom komentar. Sepertinya penuh warna dan kekocakkan, ya. Ane jadi penasaran. Hkhk

Okey, GanSist. Sekian thread dari ane. Semoga dapat menghibur di tengah pendemi virus corona yang semakin mengkhawatirkan ini. Jangan terlalu panik, ya. Tetap jaga kesehatan dan berpikir positif. Semoga Allah segera menghilang wabah mematikan ini secepat mungkin. Aamiin.


See you everyone jangan lupa rate and , ya.

Terima kasih sudah mampir dan membaca


Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini


Bima, 28 Maret 2020