Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

GudylAvatar border
TS
Gudyl
Lahan Angker Mencari Tuannya

Semua Nama tokoh ane buat dengan nama samaran. 


Seorang develover perumahan sedang mencari lahan kecil untuk dijadikan cluster. Sebut saja mas Jeri. Seharian ia mencari lahan dikota bekasi namun nihil, saat malam pukul 20:30 ia menemukan lahan kosong dikawasan Jatiasih dengan akses sangat strategis.

"wah penasaran nih sama kondisinya"lalu ane menyoroti lahan tersebut dikelilingi oleh bambu kuning yang rimbun, lalu ane sorot kedalam lahan dengan senter yang seharusnya bisa tembus jarak 100 meter, namun saat itu lampu senter nya jadi redup, gak lama senternya mati. "ada yang gak beres" kata mas Jeri sembari bulu kuduknya merinding dan degup jantungnya deg-degan ga karuan.

pada saat itu mas Jeri hendak pulang, tetapi menemukan kang nasgor yang sedang mangkal 20 meter dari lahan kosong tersebut. Sebab kondisi perut yang agak laper jadi beli lah sepiring nasgor sembari menggali informasi soal lahan kosong itu.  


Ilustrasi 

Saat duduk didekat gerobak, ada warga yang hendak beli nasgor juga "wah kesempatan nih"lalu Jeri bertanya ke seorang warga yang hendak memberikan piring. Sebut saja Pak Dede

"Misi pak, Saya Jeri dari Jakarta, Maaf mengganggu. Saya sedang cari lahan untuk ngembangin cluster kecil dan tertarik dengan lahan itu (nunjuk ke lahan gelap", kira-kira bapak tau siapa pemiliknya??" ucap Jeri dengan perlahan.

  

"Pak Haji Idris, beliau pemilik lahan itu, nanti saya bisa pertemukan mas Jeri dengan pa Haji. Jadi gini tanah itu sudah ada ratusan orang yang beli, tapi akhirnya dijual kembali dan percayalah gak ada satu pun yang bisa ngebangunnya, soalnya disana ada kerajaan gaib yang gak bisa Jeri lihat untuk diusir penghuninya. Bisa diusir sih kecuali oleh orang yang hatinya bersih, dan lisannya terjaga, tapi gak ada manusia yang seperti itu, bahkan kyai, jadi percuma"Kata pak Dede dengan tatapan serius.

Ucapan pak Dede bikin gue putus asa, masa iya lahan kosong ini gak bisa gue olah "Merinding sih, tapi demi bisnis ane gak peduli sama hal negituan pak"kata  mas Jeri, sebab sebelumnya ada kok cerita kek gini, namun semuanya berakhir baik. 

Keesokan harinya mas Jeri menemui pemilik tanah, dan langsung membelinya, karena pak haji menjual lahan itu dengan setengah dari harga pasar, karena saking bersemangatnya ia pun langsung menyelesaikan setifikasi tanah di BPN Kota Bekasi.

Saat itu mas Jeri mengikuti ego nya untuk membeli lahan itu dengan setengah harga, bahkan pak haji pun berani menjual murah, karena memang tidak ada yang mampu membangun apapun disana.

Dihari esoknya Jeri bertemu pak RT buat minta izin untuk meratakan lahan dengan buldozer, namun pak RT berkata demikian dengan senyuman penuh arti."Mending coba tebang salah satu pohon, pakai gergaji mesin. Hebat kalau adek bisa, kalau satu pohon sudah ditebang, silahkan potong pohon lainnya" Kata beliau dengan tersenyum.

Pak RT sempat mencegah Jeri untuk membeli lahan tersebut, tapi karena Jeri siap menanggung resikonya, jadi apa boleh buat."Pak ditengah lahan itu ada gubuk, boleh saya minta bapak buat mengantar saya melihat sumur dan kuburan itu." Jeri membujuk pak RT agar mau mengantar nya melihat kondisi didalam sumur angker itu.

namun anehnya, pak RT gak mau dan menyuruh Jeri untuk kesana sendiri. Usut punya usut, Pak RT ternyata sudah pernah menantang penghuni lahan itu dan salah satu keluarganya meninggal secara misterius tanpa ditemukan jasadnya. "waduh, mampus ini"Kata Jeri merinding. Tapi karena lahan itu sudah menjadi miliknya, ia penasaran dengan isi rumus dipinggir rumah kosong didalam lahan tersebut.

Sore itu, Jeri jalan disamping lahan, namun seperti ada yang menariknya untuk mendekati rumah kosong itu, menengok kearah samping sumur, Jeri melihat seperti ada orang yang sedang berdiri didekat sumur, saat ia mendekati. Tttrraassskk..  Terdengar suara seperti pecahan kaca dari dalam rumah, dan suara minta tolong didalam sumur itu. lima langkah masuk ke rumah kosong, ada rambut panjang dari langit-langit rumah itu, Jeri menarik rambut itu lalu muncul semerbak wangi melati. "duh sial aku"Jeri pun bergegas balik arah dengan berlari dan mengurungkan niat untuk menjelajahi tempat itu esok hari.

Esoknya Jeri bersama mang Asep seorang tukang bangunan dan bawa gragaji mesin untuk mencoba menebang salah satu pohon. Sebelum menebang Jeri mengatakan "Hati-hati mang, pohonnya berpenghuni", tapi mang Asep bilang kalau dia cuma takutnya sama tuhan. Di sore hari ia mulai menebang namun "wah gimana ini pak, sudah saya coba tapi tiba-tiba mesin mati padahal bensin masih penuh"  kata mang Asep 

"Dicoba lagi saja pak"  Ucap Jeri dibelakang pak asep. Sesaat rantai gergaji menyentuh batang pohon mangga, tak terduga, malah gergajinya yang terpotong jadi dua bagian, yang satunya mental ke arah tangan mang Asep dan hampir putus!. dan gergaji dekat mesinnya jatuh hampir mengenai kaki. 

"TOLOOOONGG"Teriak Jeri dengan histeris

Seumur-umur Mang Asep motong pohon hampir meregut nyawanya. Dalam kepanikan itu sontak teriakan Jeri membuat warga setempat berdatangan, dan Jeri mengangkat mang Asep ditemani warga masuk ke dalam mobil dan membawanya ke rumah sakit terdekat. Kepanikan yang teramat sangat mengerikan, jok mobil bersimbah darah dan banyak tetesan yang menempel di dalam hingga body mobil.

Anehnya, gergaji itu langsung mental dan rusak parah, tetapi batang pohon mangga tidak mengelupas sedikitpun bahkan tidak ada bekas goresan gergaji. Benar-benar diluar logika.

Beberapa hari kemudian, Jeri mendatangi rumah pa RT lalu menceritakan kejadian yang menimpa mang Asep. Singkatnya pak RT memberi saran "Mas nanti bawa sesajen ke lahan itu, kalau memang mas masih penasaran dengan penghuni disana" Ucap pak RT itu

Jeri sangat ragu untuk melakukan hal mistis ini, tapi karena ia sudah mengeluarkan uang untuk membeli lahan itu jadi ia mengikuti petunjuk dari pak RT. Saat malam jumat Jeri mendatangi tempat tersebut dengan membawa sesajen yang sudah dipersiapkan.

saat ia memasuki tempat itu, sesuatu menepuk pundaknya. "mas" Dengan keringat dingin Jeri membalikan badan karena yang ia temui adalah mang Agus atau penjual nasi goreng yang saat ia temui pertama kali ditempat itu. "tenang mas, saya manusia kok gak usah takut" Ucap mang nasgor, tetapi saat itu yang Jeri rasakan adalah, tangan mang nasgor dingin banget dan terlihat pucat. tapi Jeri tetap positif thinking karena memang mungkin sama-sama ketakutan.

Tiba-tiba terdengar suara ketawa lirih, dengan suara ketawa yang saling saut-sautan "Hii-hiii-hii"  "Hii-hiii-hii"  "Hii-hiii-hii" lalu mang nasgor mengatakan "sudahi saja niat masnya, karena mereka gak akan pernah pergi dari tempat ini, Tetapi kalau mas masih penasaran saya bisa bukakan mata batin mas Jeri."

Saat mata batin terbuka.. "ANJEERR ITU APAAN"Teriak Jeri. Lalu mang nasgor melempar sesajen yang dibawa Jeri, Ternyata apa kamu lihat, Bangkai ayam itu langsung dikerubuni oleh para penghuni disana. Banyak sekali penghuni tempat itu dari wajah yang cantik hingga hancur. sesaat itu mang Agus menormalkan kembali keadaan mata batinnya Jeri. 

Lalu Agus menarik tangan jeri dengan sangat kuat dan berlari sekencangnya, kerumah warga setempat seorang ustad Joko di dekat situ. Sesampai di rumah ustad, ia langsung mengajak masuk dan pintu rumah itu ditutup dengan dikasi tempelan lafaz alquran. "Agusnya mana pa ustad?"

"lupain Agus" Kata pak ustad. pak ustad seperti sedang berbicara ke arah pintu, tapi yang Jeri lihat tidak ada apa-apa. Lalu pak ustad bercerita tentang kejadian ini dengan sangat detail, seolah dia tau apa yang sudah Jeri lakukan. Menurut info dari pak ustad Agus sudah meninggal, karna diguna-guna orang.

"Agus sempat cerita melalui mimpinya pak ustad bahwa ada orang yang mau beli lahan itu dan orangnya baik, gak neko-neko, namanya mas Jeri. Saya sempat doakan mas Jeri agar bisa membongkat tempat itu, karena tempat itu auranya sangat pekat."  terang pak ustad Joko.

saat adzan subuh terdengar, lalu ia shalat berjamaah dan mas Jeri disuruh membuang seluruh pakaiannya dan harus segera dibakar. diberikanlah baju koko beserta sarung untuk dipakai. Setelah shalat pak ustad menyarankan agar lahan itu dijual kembali. karena lahan itu sedang menunggu pemilik yang aslinya yang bisa membebaskan jiwa-jiwa orang-orang didalamnya, dan itu bukan sembarangan lahan dan siapa orangnya yang akan memiliki tempat itu sudah disiapkan oleh tuhan, tapi bukan mas, Jadi jual saja. Itu saran dari pak ustad Joko.

Mas Jeri pun menuruti saran beliau, dan ia menjual lahan itu. karena memang sangat tidak bisa diapa-apakan, karena kalau nekat yang ditanggung adalah korban. Mas Jeri tidak ingin ada korban lagi setelah menimpa mang Asep, orang yang selalu jadi tukang bangunan diproyek pengembangannya mas Jeri.

Jadi begitulah cerita dari lahan kosong yang tidak ingin dipindahkan atau digusur, jadi tempat itu tetaplah jadi tempat yang semestinya. karena sudah ada penghuni yang menunggu dan menjaga tempat itu dan penghuninya tak kasar mata. Cerita ini didapat dari orang sekitar yang memang sudah tau banyak kejadian ketika ada orang yang ingin membeli lahan itu.

Spoiler for spoiler:

Sumber Referensi

Cerita dari warga setempat, karna ane asli dari Bekasi dan kejadian tersebut memang nyata adanya. dan lahan itu masih tetep jadi lahan kosong, tidak ada yg berani membangun apapun diatas tanah itu.
Diubah oleh Gudyl 26-03-2020 08:07
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.8K
13
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.1KThread83.4KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.