Ada kalanya seseorang akan berada di fase yang tidak ingin terganggu dan diganggu. Bahkan sosok
seseorang yang biasanya memiliki tingkat keperdulian yang sangat tinggi, yang begitu sangat perduli menjadi turun drastis, kemudian menjadi orang paling tidak perduli sedunia. Bahkan hanya untuk sebuah hal kecil saja, sedikit pun tidak ingin terganggu dan diganggu.

Semua hal-hal yang mengenai kehidupan kedepannya menjadi begitu tidak penting bahkan rasa keperdulian sudah tidak lagi menjadi prioritas utama. Berubah sesuai kehendaknya tanpa ingin terusik karenanya.

Beberapa faktor yang membuat seseorang menjadi sosok yang tidak pedulian, adalah berikut ini:

1. Karena sebuah kesalahpahaman.

Sebuah niat baik seharusnya membuahkan hasil yang lebih baik. Namun jika sebuah niat baik menjadi kesalahpahaman yang berujung-ujung kepada pertengkaran atau perdebatan panjang, maka siapapun sosok baik itu akan menjadi pribadi yang tidak perduli. Dikarenakan sosok kebaikannya merasa tidak memberikan tingkat kenyamanan yang benar-benar nyaman, atau kebaikan itu tidak dihargai sama sekali.



Jadi jangan pernah menyalahkan sosok pribadi ini, jika pada akhirnya menjadi seseorang yang lebih tidak perduli dan merasa bodo amat. Apalagi seperti ada jarak tanda peringatan, "mendekatiku artinya mati." Di sini seolah-olah dia tidak ingin terusik dan diusik.

2. Cape berbuat baik.

Jika seseorang sudah banyak melakukan kebaikan, namun semua kebaikannya tidak dihargai samasekali, apalagi mendapatkan apresiasi baik, maka sosok itu akan menjadi tidak perduli dan masa bodo dengan Lingkungan sekitarnya.

Apalagi jika sosok itu sudah cape-cape begadang, tapi hasilnya hanya diletakan diatas meja tanpa dilirik sedikitpun.



Sudah capek-capek masak gak dimakan, sudah capek-capek kasih saran gak di ambil apalagi didengerin. Apalagi jika mulut sampai berbusa untuk curhat, tapi malah ditinggal tidur.

Bagaimana rasanya?



3. Tidak dianggap sedikitpun.

Sosok itu ada dan sangat dibutuhkan, namun diacuhkan serupa tak ada. Bahkan hanya diinginkan jika hanya untuk kepentingan pribadinya saja setelahnya dia kembali diacuhkan ditempatnya semula tanpa diberikan perhargaan atas dedikasi yang sudah dikerjakannya.

Memang terkadang manusia itu menggolong-golongkan kasta, pendidikan, ekonomi dan jabatan tertinggi dan terendah sampai tidak melihat secuil kebaikan yang membawa sebuah keuntungan meroket, atau melambung tinggi.

Namun tidak sekalipun mendapat apresiasi denga wujud harga yang paling berharga. Bahkan malah dianggap sepele mendekati ketidakberhargaan.

Hal inilah yang membuat sosok keperdulian menjadi lebih tidak perduli. Bahkan masa bodo dan tidak memikirkan dampak yang akan terjadi berikutnya. Hanya mengikuti apa saja yang diinginkannya tanpa terganggu dan ingin diganggu.



4. Memang sifat aslinya cuek.

Sifat pembawaan sedari bayi yang sudah cuek biasanya tidak bisa dirubah rubah. Walaupun sudah disarankan untuk lebih perduli, namun jika sudah menggunakan kata sifat, maka hal ini sudah bukanlah hal yang harus dirubah rubah.

Karena bukankah manusia itu diciptakan oleh Allah dari bentuk dan rupanya yang beraneka ragam bukan?

5. Hasutan orang lain.

Beberapa oknum yang tidak menyukai sosok ini pada akhirnya menghasut banyak orang orang untuk menjauhinya, bahkan dikucilkan. Hal ini dikarenakan sebuah perbedaan itu lebih diutamakan dalam sebuah lahan dan tidak bisa dicampurkan. Walaupun sosoknya ada dan lebih berguna dari siapapun juga. Namun tetap tidak dipandang. Diacungkan bahkan tidak diharapkan untuk ada.