- Beranda
- The Lounge
Idonesia hanya butuh membalikkan telapak tangan untuk menyediakan RS darurat korona
...
TS
pradikan89
Idonesia hanya butuh membalikkan telapak tangan untuk menyediakan RS darurat korona
Wisma Atlet Kemayoran Foto: Grandyos Zafna
Jakarta -
Pemerintah lewat juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman mengatakan pekan depan ada sekitar 2.400 kamar tidur di Wisma Atlet Kemayoran yang disiapkan sebagai rumah sakit darurat dan ruang isolasi bagi pasien positif Corona (COVID-19). Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mempertanyakan kesiapan tenaga kesehatan dan relawan di lokasi tersebut.
Ketua Umum PPNI Harif Fadillah mengungkapkan saat ini banyak rumah sakit yang mengaku stok persediaan alat pelindung diri (APD) dalam keadaan menipis. Hal itu juga kata Harif harus disiapkan pemerintah ketika membuka rumah sakit darurat.
"Terus tadi Pak Fadjroel bilang 2.400 kamar disiapkan di Wisma Atlet. Nah 2.400 itu berarti kalau kita bandingkan itu sama dengan isolasi, jadi 2.400 dikali tiga (perawat) karena tiga shift. Biasanya malahan 4, satu buat jaga-jaga. Jadi 4 kali 2.400, bisa kita siapkan itu?," kata Harif dalam acara Polemik: COVID-19 Ujian Kebersamaan Kita, Sabtu (21/3/2020).
Harif mengatakan kesiapan relawan juga harus diperhatikan pemerintah ketika akan membuka rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Corona. Menurutnya, tidak semua relawan bisa diterjunkan dalam menangani pasien yang positif virus tersebut.
"Dan itu relawan bukan yang biasa ya. Harus relawan yang memiliki kompetensi yang kemudian bisa memahami perilaku Covid sehingga dia bisa melaksanakan dengan baik," jelas Harif.
"Jadi relawan nanti harus mendapatkan tambahan informasi maupun short course ya. Itu sangat penting, jadi tidak serta merta langsung terjun," sambungnya.
Lebih lanjut, Harif juga sedikit menyoroti terkait persediaan alat pelindung diri (APD) yang kian menipis di beberapa rumah sakit. Di tengah beban kerja para tenaga kesehatan yang terus meningkat, kata Harif, ketersediaan APD tersebut menjadi sangat vital.
"Kemarin kami baru dapat surat dari Dirut RSPI Sulianti untuk minta bantuan tenaga keperawatan. Itu bermakna bahwa di sana kekurangan. Sebenarnya bila APD itu kita yakini ada (stoknya terjaga), perawat tidak terlalu khawatir untuk melaksanakan proses perawatan. Karena prosedur dia setelah melayani pasien kan dia nanti APD-nya dibuang lalu ada tempat mandi khusus. Jadi ketika dia keluar dan balik ke rumah dapat merasa aman," pungkasnya.
sumber
https://m.detik.com/news/berita/d-49...siapan-relawan
Jakarta -
Pemerintah lewat juru bicara Presiden Jokowi, Fadjroel Rachman mengatakan pekan depan ada sekitar 2.400 kamar tidur di Wisma Atlet Kemayoran yang disiapkan sebagai rumah sakit darurat dan ruang isolasi bagi pasien positif Corona (COVID-19). Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) mempertanyakan kesiapan tenaga kesehatan dan relawan di lokasi tersebut.
Ketua Umum PPNI Harif Fadillah mengungkapkan saat ini banyak rumah sakit yang mengaku stok persediaan alat pelindung diri (APD) dalam keadaan menipis. Hal itu juga kata Harif harus disiapkan pemerintah ketika membuka rumah sakit darurat.
"Terus tadi Pak Fadjroel bilang 2.400 kamar disiapkan di Wisma Atlet. Nah 2.400 itu berarti kalau kita bandingkan itu sama dengan isolasi, jadi 2.400 dikali tiga (perawat) karena tiga shift. Biasanya malahan 4, satu buat jaga-jaga. Jadi 4 kali 2.400, bisa kita siapkan itu?," kata Harif dalam acara Polemik: COVID-19 Ujian Kebersamaan Kita, Sabtu (21/3/2020).
Harif mengatakan kesiapan relawan juga harus diperhatikan pemerintah ketika akan membuka rumah sakit darurat untuk penanganan pasien Corona. Menurutnya, tidak semua relawan bisa diterjunkan dalam menangani pasien yang positif virus tersebut.
"Dan itu relawan bukan yang biasa ya. Harus relawan yang memiliki kompetensi yang kemudian bisa memahami perilaku Covid sehingga dia bisa melaksanakan dengan baik," jelas Harif.
"Jadi relawan nanti harus mendapatkan tambahan informasi maupun short course ya. Itu sangat penting, jadi tidak serta merta langsung terjun," sambungnya.
Lebih lanjut, Harif juga sedikit menyoroti terkait persediaan alat pelindung diri (APD) yang kian menipis di beberapa rumah sakit. Di tengah beban kerja para tenaga kesehatan yang terus meningkat, kata Harif, ketersediaan APD tersebut menjadi sangat vital.
"Kemarin kami baru dapat surat dari Dirut RSPI Sulianti untuk minta bantuan tenaga keperawatan. Itu bermakna bahwa di sana kekurangan. Sebenarnya bila APD itu kita yakini ada (stoknya terjaga), perawat tidak terlalu khawatir untuk melaksanakan proses perawatan. Karena prosedur dia setelah melayani pasien kan dia nanti APD-nya dibuang lalu ada tempat mandi khusus. Jadi ketika dia keluar dan balik ke rumah dapat merasa aman," pungkasnya.
sumber
https://m.detik.com/news/berita/d-49...siapan-relawan
Diubah oleh pradikan89 21-03-2020 09:23
infinitesoul dan 3 lainnya memberi reputasi
4
795
1
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
923.4KThread•84.5KAnggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya