Haaloooo gaan!! Welkom back wit me!

Siapa sangka sih gan, pelopor industri kecantikan herbal nasional ini dulunya gadis yang sama sekali TAK PERNAH menyentuh kosmetik?

Ya, Ibu Martha Tilaar, 74 Tahun, adalah sosok kunci dibalik popularitas resep tradisional untuk kosmetik modern. Beliau adalah pendiri Martha Tilaar Group, yang terdiri atas 10 anak perusahaan dan menciptakan produk - produk yang menjangkau pasar Internasional di Amerika Serikat, Perancis, Korea Selatan, Russia, Polandia, dan Kawasan Asia - Pasifik.



Perempuan kelahiran Kebumen, 4 September 1937, ini semasa remajanya kerap sekali ditegur ibunya karena penampilannya tidak feminim. Setelah lulus dari Jurusan Sejarah IKIP Jakarta pada 1962, Ibu Martha sempat mengajar. Pada periode inilah mata rantai pertamanya dengan dunia kecantikan tercipta, dipaksa oleh sang ibu, untuk mengikuti sebuah les kecantikan agar Martha tampil lebih mengesankan di depan murid - muridnya. Sejak itu muncul minatnya untuk 'menambang' pengetahuan tentang kecantikan.

Pada 1963, beliau menikah dengan Henry Tilaar, tokoh pendidikan dan kemudian menjadi guru besar di UNJ. Suaminya tersebut membawanya ke Amerika Serikat setahun kemudian setelah mendapatkan beasiswa program Master. Sambil menemani suaminya studi, martha berkesempatan mendalami ilmu kecantikan di Academy of Beauty Culture, Bloomington, Indiana.begitu lulus, Martha segera gatal untuk berpraktik. Beliaupun mengadakan jasa kecantikan menggunakan edaran brosur untuk berpromosi dan mendatangi rumah-rumah semua kenalannya untuk mendandani para perempuan. Hal itu ia lakukan sambil menjadi tenaga penjual Avon, tiap hari ia mengetuk pintu-pintu di asrama untuk menjajakan dagangannya.



Sekembalinya pasangan itu ke Indonesia, Martha tak menunggu lama untuk membuka salon. Pada 1974, ia menghimpun dukungan keluarga, yang masing -masing menyumbang antara 10%-30% dari modalnya, dan mendirikan Martha Salon, menumpang di Garasi seluas 4x6 meter di rumah orangtuanya di Menteng. Usaha itu, berbeda dengan salon pada umumnya, era 1970-an dilengkapi dengan furnitur dari bambu dengan biasanya yang relatif murah agar pelanggan merasa nyaman. Disitunia sekaligus membuat sendiri bahan-bahan yang dipakainya dalam melayani pelanggan. Nama Sariayu Martha Tilaarpun tercipta untuk merk dagang produk-produk tersebut.



Melalui promosi dari mulut ke mulut, dan brosur yang dititipkan pada loper koran, usaha salon Martha membuahlan hasil bagus, hingga kesempatan membuka salon kedua datang ketika seorang teman ayahnya menitipkan rumahnya dan bisa dipakai untuk berbisnis. Dari sana, Salon Martha terus tumbuh, mengintegrasikan layanan kecantikan dengan Produksi Kosmetik Herbal. Pada 1977, Sariayu diluncurkan secara resmi, dibawah payung perusahaan PT Martina Berto, lalu tahun 1981 pabrik pertama didirikan di kawasan Pulogadung. Perlahan-lahan perusahaan tersebut mampu mengakuisisi beberapa perusahaan lainnya, seperti: PT Cempaka Belkosindo Indah dan PT Estrella Lab.

Memasuki dekade 1990-an, Martha sempat ditolak saat hendak menyewa gerai di pusat-pusat perbelanjaan. Produknya dianggap tidak berkelas karena berupa kosmetik dari bahan-bahan tradisional. Bukannya patah semangat, Ibu Martha ini justru terdorong untuk membuka gerai sendiri, Puri Ayu Martha Tilaar, di Kuningan pada tahun 1995, yang kini berpinak-pinak dan tersebar di enam provinsi: Pulau Jawa, Sumatra, dan Kalimantan. Pada 1996, PT Martina Berto mennadi perusahaan Asia Tenggara pertama yang mendapatkan penghargaan ISO 9001dari Amerika Serikat.



Keberhasilan Martha antara lain terletak pada latar belakang riset yang kuat. Dengan metode teknologi yang modern yang ada di Martha Tilaar Innovation Center, diawaki oleh 37 orang peneliti, bahan-bahan tradisional diolah dan dibuktikan kualitasnya sebagai kosmetik bermutu. Divisi itu didukung dengan pembangunan Kampung Djamoe di Cikarang diatas lahan 10 Hektar, 600 jenis tanaman obat di Indonesia dibudidayakan. Kini selain Sariaayu, Martha Tilaar Groupjuga memproduksi merk Caring, Belia, Rudy Hadisuwono Cosmetics, Biokos, Professional Artist Cosmetics (PAC) , Arimatic, Jamu Garden, dan Dewi Sri Spa. Pada 2011, omzet Martha Tilaar Group mencapai 600 Milliar per tahun.



Martha Tilaar, peraih gelar ASIA PACIFIC WOMEN ENTERPRENEUR OF THE YEAR 2008, mengingat awal perjalanannya dulu , "Saya pulang dari Amerika dengan gelar beauticiandan menyimpan cita-cita ingin mempercantik perempuan Indonesia dan Dunia"

Sungguh luar biasa perjuanganmu, Ibu Martha!