Menjadi netral mungkin cara yang paling aman yang dilakukan oleh sebagian orang. Bahkan Indonesia pernah menjadi bagian Non-Blok untuk menghentikan perang yang masih berlanjut diantara negara-negara besar. Ane sendiri beberapa kali memilih untuk netral dalam pemilihan presiden dan gubernur. Alasannya simpel, karena ga ada satupun yang ane percaya. 

Disisi lain ane juga mengagumi sosok Sophia Latjuba. Salah satu selebritis tanah air yang sudah berumur namun masih terlihat cantik dan mempesona. Salah satu filmnya, Tetangga Masa Gitu, merupakan film yang paling favorit bagi ane. Hampir setiap hari ane sempatkan untuk melihat dirinya bergaya di layar kaca. Selain gayanya yang imut, ane juga terhibur oleh tingkah lakunya selayaknya wanita dewasa.

Ada satu kejadian yang awalnya membuat ane males mantengin Sophia Latjuba. Lantaran dirinya memilih bergabung ke salah satu kubu politik. Ane yang netral dan males untuk berurusan politik merasa bahwa tante ini udah ga layak untuk ane pantengin lagi. Karena nantinya pasti postingan di media sosialnya berbau politik selayaknya selebritis lainnya.

Hingga akhirnya ane mengetahui alasan Sophia Latjuba memilih mendukung salah satu kubu. Yaitu karena dia ga mau jadi orang yang netral. Dan itu sangat bertentangan dengan ane. Akan tetapi alasan dibalik dirinya enggan untuk menjadi netral adalah karena dengan netral dia merasa tidak berkembang. Selayaknya mobil yang berada di posisi netral, mobil tersebut tidak akan maju atau mundur. Maka begitulah kira-kira yang terjadi pada negri ini bila kita memilih netral, maka negri ini tidak akan maju atau mundur. 

Dari alasan itu mulailah ane berpikir untuk berpindah dari posisi netral menjadi posisi maju. Ane juga ga mau jadi orang yang hanya diam ditempat terus menerus. Namun bukan berarti ane keluar dari netral dan ane berfokus pada seorang kandidat/calon. Selayaknya mobil manual, kita bisa memilih gigi yang kita inginkan, gigi 1 hingga gigi 5. Seperti itulah ane sekarang, ane memang sudah tidak netral lagi namun ane masih memilih gigi itu sendiri. 

Mungkin satu suara dari ane tidak terlalu berpengaruh. Namun dengan satu suara itu berarti ane juga memiliki andil dalam kemajuan negri ini. Dan dari situpula, ane memberi prinsip pada diri ane untuk jadi orang yang terus maju dan tidak netral.

Mungkin apa yang disampaikan Sophia Latjuba terdengar simpel dan sederhana. Namun efeknya sangat terasa bagi ane. Dan ane benar menyukai masa dimana ane berprinsip untuk terus maju, ane jadi lebih suka baca berita, baca buku dan mempelajari hal-hal baru yang menurut ane harus di pelajari.