Lulus kuliah dan mendapatkan gelae sarjana, tentu menjadi hal yang sangat ditunggu dan membanggakan.
Bukan hanya untuk diri sendiri, namun juga untuk semua orang terdekat yang sedari awal telah mendukung dan memberikan support terbaiknya.
Tentu perjalanan kuliah sampai masa wisuda, ini bukan lah masa-masa yang mudah.
Banyak sekali lika-liku kehidupan yang membuat seseorang tersebut hampir menyerah dan akhirnya menemukan kedewasaan karena berhasil keluar dari masalah yang sedang dihadapi.

Bagi para mahasiswa yang terlahir dan berlatar belakang orang mampu, tentu mereka tidak terlalu banyak mengalami kendala di masalah pembayaran uang kuliah. Berbeda dengan mereka yang berasal dari keluarga tidak mampu, namun mempunyai tekad besar untuk kuliah dan menjadi seorang sarjana.
Harapan mereka setelah gelar sarjana didapatkan, mereka dapat merubah masa depannya lebih menjadi lebih baik dan membanggakan orang-orang tersayang. Termasuk kedua orang tua!

Perjuangan mahasiswa yang mempunyai tekad besar dengan modal seadanya (ekonomi), tentu lebih berat. Mereka harus rela bekerja dan berusaha lebih keras, agar kuliahnya tidak berhenti di tengah jalan.
Cara mereka berjuang pun bermacam-macam, ada yang dengan mengejar beasiswa, ada juga yang bekerja paruh waktu.
Mereka tidak terlalu memikirkan badan capek, yang penting bisa kuliah dan lulus. Meski pun harus membagi waktu antara kuliah dan bekerja!

Kuliah sambil bekerja untuk membiayai segala kebutuhan, itu bukan hal yang mudah.
Hanya sebagian orang saja yang mampu lolos dari masa seperti itu.
Agan dan Sista yang pernah melakukan hal itu, harus bangga. Sebab para mahasiswa lain kuliah dengan biaya dari orang tua, sedangkan Agan membiayai kuliah dengan jerih payah usaha sendiri.

Tidak perlu malu, karena apa?
Setelah lulus kuliah, belum tentu nasib baik beriringan. Banyak sarjana-sarjana yang menganggur, karena belum mendapatkan pekerjaan.
Buat mereka yang membiayai kuliah dengan usaha sendiri, tentu mereka tidak kaget, jika sementara waktu setelah lulus dan menunggu mendalatkan pekerjaan yang layak, mereka harus bekerja seperti waktu masih kuliah.

Seorang mahasiswa ISI (Institut Seni Indonesia, Yogyakarta) dengan bangga menghadiri acara wisuda dengan menggoes becak dari Asrama Mahasiswa Todilalang Yogyakarta, ke kampus IS yang berjarak sekitar 5,9KM.

Tentu aksinya ini menarik perhatian banyak orang yang ada di jalanan ke kampus ISI tersebut, sebab kejadian ini sangat unik dan jarang sekali terjadi saat masa-masa wisuda seperti ini.

Belum diketahui siapa nama dari Mahasiswa ISI ini, menurut kabar yang beredar, mahasiswa ini adalah mahasiswa ISI yang berasal dari Polewalu Mandar, Sulawesi Barat.
Merantau ke Yogyakarta untuk kuliah dan bekerja. Lebih tepatnya bekerja untuk membiayai kuliah!

Bukan malu atau minder, datang dengan mengayuh becak pada acara istimewa.
Dia bangga, karena dengan usaha kerasnya bekerja untuk membiayai kuliah, dia bisa mencapai titik tertinggi yaitu wisuda.

Dengan menaiki becak, membawa beberapa buket bunga dan menggeret kaleng di belakang becak. Membuat suasana jalan ramai dan banyak orang fokus kepada mahasiswa ini!
Bahkan tidak sedikit dari pengguna jalan yang ikut turun dan mengabadikan kejadian ini dengan memvideokan mahasiswa becak ini!

Senyum kebahagiaan nampak melekat di wajah sang mahasiswa, meski dia dikerumuni banyak orang namun dia tetap percaya diri dan menebar senyim bahagianya.

Seperti apa kejadiannya?
Lihat di bawah ini!

Video yang sangat mengharukan, di masa banyak anak-anak putus sekolah karena pergaulan ternyata masih ada pemuda pejuang kehidupan yang berusaha merubah kehidupannya menjadi lebih baik dan dihargai oleh banyak orang.

Mungkin sosok mahasiswa ini bisa menjadi inspirasi bagi kita, yang saat ini masih bermalas-malasan untuk berjuang merubah kehidupan.

Terlalu berpangku tangan dan mengharapkan Tuhan mendatangkan kebahagiaan tiba-tiba tanpa usaha.
Meski pun itu mustahil, karena tidak ada kebahagiaan tanpa sebuah perjuangan.

Mudah-mudahan mahasiswa ini bisa menjadi contoh untuk para generasi muda, dan kita semua.
Tidak perlu malu saat ini bekerja keras dan disepelekan, kita tidak tahu keadaan masa depan. Satu, dua, atau tiga tahun lagi mungkin kebahagiaan dan kesuksesan itu akan datang membayar lunas kisah perjuangan kita!

Oke, terima kasih buat yang sudah singgah membaca.
Jangan lupa, berikan pendapat Agan dan Sista dengan ikut berkomentar di bawah!

GIF