Catur, sebuah cabang olahraga yang mengutamakan pikiran melebihi apapun. mungkin banyak yang bertanya tanya dimana letak olahraganya dan jawabannya adalah otak. Catur merupakan olahraga otak yang rumit dan mampu membuat stress. Peraturannya mungkin sederhana namun semakin kau mendalaminya kau akan mengerti bahwa permainan ini bergantung sepenuhnya pada strategi.



Di dalam catur sendiri ada yang disebut GM atau grand master yang merupakan gelar tertinggi dalam dunia percaturan yang diakui federasi catur internasional atau Fide. Gelar ini sulit di dapat namun jumlah Grand Master itu sendiri sudah cukup banyak di dunia catur internasional. Gelar ini pun berlaku seumur hidup.

Namun berbeda dengan Indonesia. Meski merupakan negara yang besar namun jumlah grand master Indonesia amatlah sedikit dan seiring waktu berjalan para GM tersebut ada yang meninggal tanpa memiliki penggantinya.

Indonesia pun mengalami krisis GM karna sudah bertahun tahun tak ada pecatur Indonesia yang meraih gelar tersebut.

Namun pada tahun 2017 di turnamen catur internasional yang diselenggarakan di Serbia seorang anak Indonesia berhasil menyabet gelar grand master. Terlebih orang tersebut adalah seorang wanita.



Dewi Ardhiani Anastasia Citra nama lengkapnya. Wanita yang lahir tahun 1994 ini berhasil menjadi Grand Master terbaru yang dimiliki Indonesia setelah lama tak ada yang meraih gelar tersebut.

Terhitung Dewi adalah pecatur ke sepuluh yang berhasil menjadi GM di Indonesia yang mana daftarnya didominasi oleh laki laki.

Di usianya yang ke dua puluh tiga saat itu dia sudah berhasil mengharumkan nama Indonesia di dunia catur dan duta besar RI juga bangga dengan pencapaian dewi. Dia menganggap bahwa prestasi tersebut menunjukkan bahwa masih banyak potensi di Indonesia dalam dunia catur.

Catur sendiri adalah permainan yang amat rumit. Saya sendiri tak bisa menaikkan skor saya di chess.com lebih dari 1400 an. Karna itulah saya tau menjadi GM adalah sesuatu yang amat sangat berbeda dan tak semua orang bisa melakukannya. Butuh kerja keras san ketekunan untuk menjadi seperti Dewi. Meski umurnya terhitung masih muda namun dia berjuang mengharumkan nama bangsa dengan caranya sendiri. Sosoknya sungguh sangat menginspirasi para pecatur di negeri ini agar tak pernah menyerah meski rintangan yang amat sulit.

Catur sama sekali tak melibatkan keberuntungan dan murni bergantung pada kemampuan. Karna itukah jangan menyerah meski jalan begitu sulit. Tak ada alasan masih muda atau semacamnya karna Dewi sudah membuktikan bahwa dia bisa. Kalau dia bisa mengapa kita tidak?

Sekian dari saya mari bertemu di tulisan saya yang lainnya.