Pemberdayaan Teknologi Open Source dan Pembuatan Modul Digital Bagi Para Dosen

Beranda

...

Berita dan Politik
Pemberdayaan Teknologi Open Source dan Pembuatan Modul Digital Bagi Para Dosen

anagua

05-03-2020 16:01

Pemberdayaan Teknologi Open Source dan Pembuatan Modul Digital Bagi Para Dosen

Ada cerita saat saya memberikan pelatihan cara mengoperasikan komputer di suatu sekolah.

Saat itu kami sedang belajar mengoperasikan Microsoft Word.

Ada momen ketika seorang guru tidak mau menekan tombol Enter di keyboard.

Lalu, saya bertanya, “Ada apa, Pak?” dan dijawab oleh guru tersebut “Saya gak mau tekan tombol Enter, saya takut meledak.”

Dapat dibayangkan guru-guru yang terbiasa mengajar dengan cara konvensional akan membutuhkan waktu yang lebih lama dalam mengoperasikan komputer.

Namun, guru-guru harus terus belajar agar tetap bisa mengikuti pergerakan dan perkembangan yang terjadi di bidang pendidikan.

Membicarakan pergerakan dan perkembangan yang terjadi pada bidang pendidikan, cara siswa/i dalam belajar juga telah mengalami perubahan, contohnya:

Bener apa bener? Hahaha

Sudah difoto, tapi gak dibaca. Ada yang kayak gitu? Semoga gak ada ya…

Dari ilustrasi gambar di atas kita dapat mengetahui bahwa pada kenyataannya perubahan dalam belajar sudah berubah.

Dari yang biasanya mencatat di buku tulis, sekarang siswa/i dapat mencatat dengan menggunakan laptop.

Jika dulu guru/dosen memberikan bahan bacaan dengan memfotokopi bacaan sampai berlembar-lembar, begitu juga saat ujian.

Sehingga dengan adanya perubahan tersebut, cara mengajar juga harus disesuaikan.

Contohnya, guru/dosen mulai membuat atau mengembangkan modul digital, membuat presentasi secara online, membagikan materi dan tugas tanpa kertas, memantau pekerjaan siswa/i dengan menggunakan spreadsheet online, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, teknologi open source tepat untuk digunakan oleh guru/dosen yang baru memulai untuk membuat pembelajaran digital.

Teknologi open source adalah software yang dapat digunakan oleh banyak orang dan biasanya bersifat gratis.

Salah satu contoh dari teknologi open source adalah produk-produk Gmail, seperti Drive.

Fitur tersebut dapat digunakan untuk menyimpan dokumen-dokumen secara online.

Docs digunakan untuk menulis atau membuat modul secara online.

Kelebihan lain dari Docs adalah guru/dosen dapat menyimpan apa yang telah dikerjakan secara otomatis.

Jadi tidak perlu khawatir untuk kehilangan file.

Selain itu ada Sheets yang dapat digunakan untuk mengolah data, Slides yang berfungsi untuk membuat presentasi online, dan lain-lain.

Kelebihan dari guru/dosen yang menggunakan produk-produk Gmail ini adalah mempermudah pekerjaan mereka.

Guru/dosen untuk membagikan materi pembelajaran sehingga tidak perlu lagi untuk mengeluarkan biaya tambahan, seperti print dan fotokopi.

Untuk murid, mempermudah untuk mendapatkan materi pembelajaran dan dapat diakses dengan menggunakan gadget, seperti laptop, tablet, smartphone, dan lain sebagainya.

Namun, sebelum menggunakan produk gmail, kamu harus membuat akun e-mail dulu ya..

Dan satu lagi, saat guru/dosen ingin membuat modul, mereka dapat berkolaborasi dengan guru/dosen lainnya.

Caranya gampang, dengan klik tombol Share, lalu masukkan e-mail guru/dosen yang ingin diajak untuk bekerja sama.

Selain produk-produk Gmail, guru/dosen juga dapat menggunakan open office.org.

Fungsinya dapat digunakan oleh guru/dosen untuk mengolah kata, presentasi, grafis, database, dan lain-lain.

Open office.org juga bersifat free atau gratis, sehingga setaip individu dapat memanfaatkan software ini untuk keperluannya masing-masing.

Biasanya, open office.org ini digunakan oleh guru/dosen untuk membuat dan mengembangkan modul digital.

Pemberdayaan teknologi open space dalam mengembangkan modul bagi guru/dosen merupakan hal yang penting.

Dengan adanya teknologi open space yang diberikan secara gratis ini, diharapkan guru/dosen dapat termotivasi untuk mengikuti perkembangan pendidikan.

Sehingga pendidikan yang ada di Indonesia dapat mengikuti perkembangan zaman yang ada dan mampu meningkatkan daya saing bangsa.

Sumber: https://mimpisasono.com/pemberdayaan...gi-para-dosen/