Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Tara Basro: Representasi Perempuan Yang Ingin Mencintai Dirinya Sendiri

tulisajaganAvatar border
TS
tulisajagan
Tara Basro: Representasi Perempuan Yang Ingin Mencintai Dirinya Sendiri


Perempuan Indonesia terkurung dalam budaya patriarki, terbelenggu aturan tak tertulis di lingkungannya. Di mana pun tempatnya sama saja. Laki-laki lebih bebas mengekspresikan dirinya daripada perempuan.

Batasan-batasan kuat yang membelenggu para perempuan secara turun temurun dipelihara. Bahkan untuk sekedar menerima dirinya sendiri apa adanya pun sulit. Wabil khusus yang berhubungan dengan fisik.


pixabay.com


Perlahan, perempuan di Indonesia mulai bangkit. Menuntut kebebasan yang hakiki, berusaha melepaskan diri dari belenggu yang (mungkin) sudah terlanjur berkarat. Meskipun berdarah-darah, didorong untuk kembali ke titik awal terus-menerus, perempuan Indonesia terus berusaha melawan, sejak masa R.A. Kartini.

Tara Basro ikut andil dalam perlawanan tersebut, dengan caranya sendiri tentu saja. Kemarin dia mengunggah sebuah foto yang memperlihatkan tubuhnya di akun instagram dan twitternya.

Foto itu adalah sebuah bukti bahwa seorang artis yang dipuja-puja banyak orang pun, nyatanya seperti perempuan kebanyakan: merasa ada yang salah dengan tubuhnya karena gak sesuai dengan standar kecantikan yang berlaku di masyarakat.

Dalam postingan di instagramnya Tara menuliskan captionseperti ini:
Spoiler for :


Tara melawan dengan mengajak kaum perempuan mencintai dirinya sendiri. Kampanye yang ia lakukan diapresiasi banyak orang, dan menginspirasi ribuan orang termasuk saya.

Perempuan memang sudah seharusnya menapatkan kebebasan seperti laki-laki dalam menerima dirinya sendiri. Maksud saya, coba lihat laki-laki gendut masih bisa tertawa dan bodo amat, ada juga yang mewajarkannya. Sebaliknya, perempuan gendut gak bisa seperti itu. Cibiran, penolakan dan, gak jarang, makian mereka terima.

Mau sampai kapan terus seperti ini?

Hal ini terjadi pada Tara Basro. Pihak Kominfo mempunyai pendapat yang berbeda dari orang lain, Kominfo mengatakan foto Tara Basro mengandung unsur pornografi, maka melanggar UU ITE.

Haaah ITE lagi ITE lagi. Mau sampai kapan?

Pihak Kominfo khawatir foto Tara Basro memberikan dampak negatif bagi anak-anak: kecanduan pornografi.

Mengutip dari laman tirto.id,Kabiro Humas Kominfo, Ferdinand Setu mengatakan "kami mau menyatakan bahwa aktivitas kita di media sosial dilindungi UU. Kita tidak boleh melakukan yang menjadi kemauan kita sendiri. Untuk anak-anak kami tidak ingin addicted terhadap pornografi,"

Mohon maaf Pak, melindungi anak-anak dari pornografi dengan cara seperti ini gak efektif. Buktinya saya dan orang-orang seumuran saya tetap bisa mengenal pornografi, padahal sejak kecil saya diajarkan bahwa membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan seks itu tabu, gak boleh, bahaya.

Nyatanya bokep masih diminati, hamil yang gak direncanakan juga tetap kejadian. Mau sampai kapan?

Jadi saya merasa pemerintah--khususnya kominfo-- seperti salah fokus, jatuhnya malah jadi gak mengerti maksud Tara Basro yang sebenarnya. Kenapa yang menjadi fokus adalah fotonya? Sedangkan banyak orang bisa fokus pada pesan yang Tara Basro sampaikan?

Quote:
anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 3 lainnya memberi reputasi
4
915
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923KThread83.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.