Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

  • Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Saur Marlina Manurung, Tokoh Perempuan Pendiri Sokola Rimba yang Dikenal Dunia

DeYudi69Avatar border
TS
DeYudi69
Saur Marlina Manurung, Tokoh Perempuan Pendiri Sokola Rimba yang Dikenal Dunia




Mendapat pendidikan sudah merupakan hak dasar dari setiap umat manusia yang hidup di dunia ini. Membaca, menulis, berhitung, saya yakin semua orang-orang hebat di dunia seperti Albert Einstein, Tomas Alva Edison, dan masih banyak lagi tokoh besar lainnya menguasai ke tiga hal tersebut.

Dan apa jadinya bila di jaman sekarang ini masih ada orang yang mengalami buta angka juga buta aksara?

Sudah pasti orang tersebut atau bahkan suatu negara akan mengalami ketertinggalan.

Dan sudah menjadi tugas dari seorang guru untuk membuat tunas bangsa menjadi berpendidikan, dan berbudi pekerti yang luhur, selain juga merupakan tugas dari setiap orang tua untuk mendidik anak-anaknya di rumah.

Siapa dari Gan-Sist yang sewaktu kecil memiliki cita-cita sebagai guru, atau yang sekarang cita-citanya menjadi guru sudah tercapai?

Pasti ada rasa bangga tersendiri ya bagi kalian, setiap hari bisa berinteraksi dengan para siswa.

Tapi, bagaimana jika kalian harus mengajar sebagai guru di pedalaman hutan rimba? Jauh dari keluarga, jauh dari fasilitas moderen kekinian, bahkan listrik pun tidak ada? Apakah kalian sanggup?

Kalau saya sih pasti akan berpikir jutaan kali untuk tinggal dan mengajar di pedalaman hutan, maklum Gan-Sis, jangankan melihat ular, melihat lipan sama kalajengking saja saya sudah takut hahaha.

Pada tanggal 8 Maret yang akan datang ini, diperingati sebagai Hari Perempuan Internasional, Untuk itu di thread saya kali ini, saya akan membahas salah satu tokoh perempuan Inspiratif asal Indonesia yang juga sudah dikenal baik di dalam negeri maupun luar negeri.

Siapakah dia? Dia adalah Saur Marlina Manurung. Atau yang lebih dikenal dengan nama panggilan Butet Manurung. Saya sendiri mengenal sosok beliau setelah menonton film Sokola Rimba.



Yap betul sekali, ternyata film yang diadaptasi dari kisah nyata itu adalah film yang dibuat dari kisah Butet Manurung dalam mengentaskan buta angka dan buta aksara di daerah pedalaman hutan.

Saya pun mulai mencari informasi mengenai sosok dari seorang Saur Marlina Manurung. Beliau lahir di Jakarta, pada 21 Februari tahun 1972 silam. Panggilan Butet diberikan karena beliau adalah seorang gadis Batak.

Butet Manurung bukanlah seorang yang hidup di desa, masa kecilnya dihabiskan di kota, bahkan sempat tinggal di Leuven, Belgia.

Rasa cintanya kepada alam dan peduli akan dunia pendidikan bagi suku pedalamanlah yang membuatnya ingin berkarir sebagai guru untuk-anak di pedalaman hutan. Rasa itu muncul karena Butet Manurung melihat sendiri, bagaimana orang dan suku pedalaman yang dianggap bodoh dan primitif, sering mengalami tindak penipuan oleh oknum yang tidak bertanggung jawab.



Setelah meluluskan kuliahnya, Butet Manurung pun mencari pekerjaan yang tidak jauh-jauh dari alam, yaitu sebagai pemandu wisata di Taman Nasional Ujung Kulon. Namun, akhirnya beliau bosan dan ingin mendapatkan pekerjaan yang lebih dekat lagi dengan kehidupan orang di pedalaman hutan.

Pada akhirnya di tahun 1999, Butet Manurung melihat lowongan pekerjaan sebagai guru pengajar di pedalaman, bagi suku Jambi Orang Rimba (Suku Kubu), melalui KKI ( Komunitas Konservasi Indonesia), Warsi (Warung Informasi Konservasi), yaitu LSM yang fokus pada isu konservasi hutan di Sumatra.

Bersama Warsi Butet Manurung menjalankan misi untuk memberikan pendidikan baca tulis dan berhitung bagi anak-anak Suku Kubu yang mendiami Taman Nasional Bukit Dua Belas, Jambi.

Sebelumnya Warsi sudah memiliki seorang guru untuk mengajar anak-anak Orang Rimba, yaitu Yusak Adrian Panca Pangeran Hutapea. Yusak bersama Warsi sudah merintis untuk mendekati dan mengajar anak Orang Rimba di Maekel Hulu dan Hilir, Jambi, sejak pertengahan tahun 1998. Namun, pada Maret 1999, Yusak meninggal dunia karena terkena wabah malaria.

Sama halnya dengan pendahulunya, Butet Manurung juga mengalami bermacam kesulitan dalam mendekati dan mengajar para anak Orang Rimba. Yang saat itu masih tertutup akan peradaban dunia luar.

Namun berkat kegigihannya, usaha dari Butet Manurung pun membuahkan hasil, perlahan satu demi satu anak Suku Kubu mulai tertarik untuk belajar membaca dan menulis. Karena cara mengajarnya yang membaur dengan alam dan keseharian dari anak-anak Suku Kubu. Belajar sambil bermain, sambil berburu dan lain sebagainya, yang jelas suasana belajar jadi tidak membosankan. Metode belajar yang mengikuti atau beradaptasi dengan keseharian kehidupan mereka.



Pada tahun 2003 Butet berhenti dari Warsi untuk kemudian mendirikan Sokola Rimba yang memiliki slogan "Pendidikan untuk masyarakat adat."

Butet Manurung juga mendirikan Sokola Rimba untuk suku-suku pedalaman yang terasing di Indonesia, seperti di Pulau Besar, Sikka, NTT, Suku Asmat di Papua, dan Suku Kajang di Sulawesi Selatan.

Berkat dedikasinya untuk memperhatikan dan memperjuangkan pendidikan bagi anak-anak suku pedalaman, Butet Manurung mendapat berbagai macam penghargaan, antara lain : pada tahun 2004 majalah TIME Asia menyebutnya sebagai salah satu pahlawan Asia, penghargaan Manusia dan Biosfer Award oleh LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), penghargaan dari UNESCO Indonesia, Young Global Leader oleh forum Ekonomi Dunia, Social Entrepreneur of the Year oleh Ernst and Young, dan Ramon Magsaysay Award.



Itulah salah satu sosok perempuan inspiratif yang menurut saya patut di beri apresiasi oleh pemerintah dan pihak terkait. Dan semoga kedepannya semakin banyak lagi ada guru-guru muda yang berprestasi di dunia pendidikan Indonesia. Guru yang mampu menghasilkan Sumber Daya Manusia yang berguna bagi nusa dan bangsa.

Dari sosok seorang Saur Marlina Manurung, kita dapat mengambil sebuah pembelajaran, bahwa orang suku pedalaman di negara ini juga adalah orang Indonesia yang berhak untuk mendapatkan pendidikan sama seperti orang Indonesia pada umumnya. Dengan mereka yang pandai untuk membaca dan berhitung, maka tidak akan mudah para oknum yang tidak bertanggung jawab untuk menipu dan mengolok-olok mereka dengan tujuan untuk mengeksploitasi hutan.



Hutan di Indonesia juga harus tetap kita jaga, karena pasokan oksigen dan sumber air kita berasal dari hutan dan pegunungan.

Semoga thread saya kali ini bisa bermanfaat, jangan lupa beri cendol, rate, komentar, dan bagikan ke akun media sosial kalian ya. Thank You.

Penulis: DeYudi69

Sumber referensi : 1 , 2 , 3



anasabilaAvatar border
sebelahblogAvatar border
4iinchAvatar border
4iinch dan 8 lainnya memberi reputasi
9
1.6K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The LoungeKASKUS Official
923.2KThread83.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.