Hai kamu yang di sana, yang sudah jauh di mata dan juga jauh di hati. yang juga sudah memutus segala bentuk komunikasi, yang mungkin sudah merasa risih dengan keberadaanku di dekat mu, jangan kan wujud nyataku, wujud mayaku dalam bentuk pesan text aja sudah tidak lagi kamu gubris.

Lucu aja yah, ketika dulu kamu dan aku berbicara tentang banyak cerita mengenai diri kita, kekurangan maupun kelebihan kita sebagai manusia, cerita tentang keluarga teman dan sahabat di sekitar kita, semua tawa dan emosi yang pernah ada itu kebahagiaan itu hilang gitu aja dengan sebuah statement "kita udah beda pikiran" dan menjadikan jarak kita sekarang jauh sekali.

Saat kamu mengatakan hal itu, aku mencoba menerimanya dengan lapang dada. tiap hari mencoba berpikir positif bahwa "yah, ini kok yang terbaik buat kita" atau "buat kamu saja" atau "buat aku saja" tak ada yang tahu. namun rupanya tak semudah itu, aku tak menyangka walaupun sudah hitungan tahun, bayanganmu masih saja menghantui. aku pun berpikir positif lagi, "ini cuma rindu sementara saja, nanti pudar sendiri", iya rinduku pudar, namun ketika aku melihat sosok wanita lain di jalan, yang kubayangin itu kamu. terdengar bodoh, terdengar sangat budak cinta, namun ini lah kenyataan yang terjadi pada diriku saat ini "aku rindu"

sempat beberapa kali aku membuka media sosial, dan tersentuh foto profilmu yang malah memicu ku untuk ingin serba tahu tentang kamu dan segala kabarmu sekarang, jantung ku terpacu, perasaan ku kalang kabut dan di dalam kepalaku pun adanya cuma kamu. secepat itu perasaan tidak tenangku datang, secepat itu pula pikiranku menyadarkanku berkata "hei, apa kamu mau menderita? dia udah punya kehidupannya sendiri, tujuan hidupnya sendiri, pola pikirnya sendiri, dan mungkin sudah mendapat pasangan hidup sejatinya. berhentilah berharap, berhenti menyiksa diri sendiri, dan mulailah melangkah dan capai kebahagiaanmu sendiri juga."

Walaupun percuma, aku hanya ingin bilang "aku rindu saja", dan mengucapkan permintaan maaf ku atas sifatku yang tidak dewasa dan kekanak-kanakan, serta sebagai lelaki malah tidak memiliki kualitas yang layak juga buat dirimu. menyadari itu semua kupupuskan pula semua pintu dan harapanku untuk bersamamu.

Kita sudah jauh, dan memang sepatutnya selalu jauh

ini cuma sebuah curahan yang pengen gue luapin dan memberi ruang buat hati buat bernafas legah. Terima kasih udah mau nyimak