- Beranda
- Kalimantan Timur
Jorok! Sampah kok Dimakan?
...
TS
rinafryanie
Jorok! Sampah kok Dimakan?
Mandai, makanan unik dan lezat khas Borneo
Sumber gambar: google
Beberapa waktu ini kalau jalan-jalan ke luar rumah, tampak banyak sekali pedagang mandai dadakan. Saat ini memang sedang musimnya buah cempedak. Lho, apa hubungannya mandai dengan kulit buah cempedak?
Kalau ane lihat mandai berjejer manis dijual di pinggir jalan atau di pasar, ane suka teringat lagi saat pertama kali makan mandai. Waktu itu ane ditawarin tetangga yang baik hati, karena dia tahu ane perantau baru di Samarinda. Pastinya dia pikir ane belum pernah nyicipin itu makanan. Emang bener, sih. Jangankan makan, lihat penampakannya saja baru tahu!
Kesan pertama, ane nyengir. Selanjutnya, ane bergidik pas dikasih tahu bahannya itu dibuat dari kulit cempedak! Kebayang nggak, apa yang ada di pikiran ane waktu itu. Namanya kulit buah biasanya kan dibuang. Apalagi namanya kalau bukan sampah? Jorok, kan?
Tetapi eh tetapi, rasa penasaran ane yang tinggi alias kepo, serta aroma yang menguar ke penjuru ruangan dari mandai goreng itu, menggelitik hati untuk dicicipi. Ya, supaya Mak Tetangga nggak tersinggung dengan penolakan ane juga sebetulnya.
Dan ... Wadidaww! Ajib surajib!
Ternyata eh ternyata, makanan yang suka dipakai orang sini sebagai lauk alternatif, rasanya sungguh membuat ane tercengang sampai ternganga-nganga. Gurih, asam, asin, apalagi pas dicocol sambal terasi nan puedess!
Lalu, apa sih mandai itu?
Mandai terbuat dari kulit buah cempedak atau Tiwadak(nama latin; Artocarpus Champeden) yang dibuang kulit berdurinya (benar-benar dibuang ya, ini baru sampah beneran). Setelah dicuci bersih dan dipotong-potong, dikasih garam dan air, lalu didiamkan atau diperam selama beberapa hari alias melalui proses fermentasi. Semakin lama memeram, semakin lezat dan tahan lama. Cara mengolah masakannya, bisa digoreng, ditumis atau disambal goreng. Rasanya jangan tanya! Nggak kalah dengan daging ayam. Ane aja kaget gan, sis ...!
Panganan ini termasuk jenis kuliner terpopuler di daerah asalnya, yaitu Kalimantan Selatan. Biasanya orang Banjar mengkonsumsi mandai bersama dengan nasi sebagai lauknya. Tetapi makanan ini tak hanya ditemui di Banjarmasin sekitarnya, karena sudah menjadi favorit di wilayah Kalimantan lainnya seperti Samarinda dan Balikpapan.
Ternyata setelah melalui penelitian kandungan gizi, "sampah lezat" itu kaya akan gizi. Mandai mengandung banyak kalori, namun rendah lemak. Juga terdapat protein, kalsium, fosfor, zat besi, serta Vit A, Vit B, dan Vit C.
Kesan terakhir, ane ketagihan!
So, nggak ada keraguan lagi kalau ane mau nyantap hidangan unik dan lezat itu. Cobain deh!
Jadi, gini ya gan, sis ... ! Jangan bilang sudah pernah berkunjung ke Kalimantan jika belum mencicipi mandai!
Sumber : Opini pribadi
Referensi : Fatmaisme21
Sumber gambar: google
Beberapa waktu ini kalau jalan-jalan ke luar rumah, tampak banyak sekali pedagang mandai dadakan. Saat ini memang sedang musimnya buah cempedak. Lho, apa hubungannya mandai dengan kulit buah cempedak?
Kalau ane lihat mandai berjejer manis dijual di pinggir jalan atau di pasar, ane suka teringat lagi saat pertama kali makan mandai. Waktu itu ane ditawarin tetangga yang baik hati, karena dia tahu ane perantau baru di Samarinda. Pastinya dia pikir ane belum pernah nyicipin itu makanan. Emang bener, sih. Jangankan makan, lihat penampakannya saja baru tahu!
Kesan pertama, ane nyengir. Selanjutnya, ane bergidik pas dikasih tahu bahannya itu dibuat dari kulit cempedak! Kebayang nggak, apa yang ada di pikiran ane waktu itu. Namanya kulit buah biasanya kan dibuang. Apalagi namanya kalau bukan sampah? Jorok, kan?
Tetapi eh tetapi, rasa penasaran ane yang tinggi alias kepo, serta aroma yang menguar ke penjuru ruangan dari mandai goreng itu, menggelitik hati untuk dicicipi. Ya, supaya Mak Tetangga nggak tersinggung dengan penolakan ane juga sebetulnya.
Dan ... Wadidaww! Ajib surajib!
Ternyata eh ternyata, makanan yang suka dipakai orang sini sebagai lauk alternatif, rasanya sungguh membuat ane tercengang sampai ternganga-nganga. Gurih, asam, asin, apalagi pas dicocol sambal terasi nan puedess!
Lalu, apa sih mandai itu?
Mandai terbuat dari kulit buah cempedak atau Tiwadak(nama latin; Artocarpus Champeden) yang dibuang kulit berdurinya (benar-benar dibuang ya, ini baru sampah beneran). Setelah dicuci bersih dan dipotong-potong, dikasih garam dan air, lalu didiamkan atau diperam selama beberapa hari alias melalui proses fermentasi. Semakin lama memeram, semakin lezat dan tahan lama. Cara mengolah masakannya, bisa digoreng, ditumis atau disambal goreng. Rasanya jangan tanya! Nggak kalah dengan daging ayam. Ane aja kaget gan, sis ...!
Panganan ini termasuk jenis kuliner terpopuler di daerah asalnya, yaitu Kalimantan Selatan. Biasanya orang Banjar mengkonsumsi mandai bersama dengan nasi sebagai lauknya. Tetapi makanan ini tak hanya ditemui di Banjarmasin sekitarnya, karena sudah menjadi favorit di wilayah Kalimantan lainnya seperti Samarinda dan Balikpapan.
Ternyata setelah melalui penelitian kandungan gizi, "sampah lezat" itu kaya akan gizi. Mandai mengandung banyak kalori, namun rendah lemak. Juga terdapat protein, kalsium, fosfor, zat besi, serta Vit A, Vit B, dan Vit C.
Kesan terakhir, ane ketagihan!
So, nggak ada keraguan lagi kalau ane mau nyantap hidangan unik dan lezat itu. Cobain deh!
Jadi, gini ya gan, sis ... ! Jangan bilang sudah pernah berkunjung ke Kalimantan jika belum mencicipi mandai!
Sumber : Opini pribadi
Referensi : Fatmaisme21
azhuramasda dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2.3K
28
Komentar yang asik ya
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Kalimantan Timur
986Thread•512Anggota
Urutkan
Terlama
Komentar yang asik ya