Banyak istilah mengatakan bahwa musuh terbesar dalam hidup berasal dari diri sendiri. Salah satunya dengan melakukan sabotase diri.
Jadi apakah kamu pernah melakukan sabotase diri Gan?
Dilansir
dalam artikel EKRUT disebutkan bahwa
self-sabotage atau sabotase diri adalah suatu tindakan menghalangi, merusak diri sendiri dari niatan atau tujuan yang lebih besar sehingga menghambat kesuksesan kariermu.
Ada beragam penyebab dari munculnya perilaku perusakan diri secara diam-diam ini. Salah satu hal yang bisa menjadi pemicu sabotase diri adalah berasal dari pengalaman buruk di masa lalu. Misalnya berkaitan dengan peran orang tua dalam membentuk karakter si anak.
Contohnya seperti ungkapan negatif orang tua yang selalu menganggap anaknya sebagai pribadi yang malas, bodoh, jelek, serta lamban yang pada ujungnya menggiring diri sendiri untuk berpikir dan menilai diri sendiri memang seperti itu.
Selain itu, penyebab lainnya yang dapat memicu sabotase diri adalah rendahnya konsep diri, keyakinan yang terinternalisasi, takut akan perubahan atau kebutuhan yang berlebihan terhadap kontrol.
Perilaku sabotase diri dan cara mengatasinya
Selain beberapa karakter di atas, ternyata pemillik karakter ini juga cenderung tidak menyadari secara langsung bahwa mereka telah menyakiti diri sendiri bahkan mungkin orang lain di sekitarnya.
Berikut ini adalah beberapa contoh perilaku self-sabotage atau sabotase diri yang menarik untuk kamu ketahui dan cara mengatasi sabotase diri yang bisa kamu perhatikan.
Quote:
1. Menunda-nunda
Perilaku menunda-nunda sering kali berasal dari minat yang kurang terhadap sesuatu dan rasa malas. Selain itu, merasa memiliki banyak waktu juga bisa menjadi penyebabnya.
Cara mengatasi sabotase diri ini adalah dengan mencoba membuat skala panjang dan skala pendek dalam menetapkan deadline pekerjaan dan pastikan kamu mengerjakannya secara tuntas
2. Berpikir dan berbicara kritis terhadap diri sendiri
Ciri kedua, selalu memikirkan segala hal yang telah dilakukan. Bahkan salah satunya adalah dengan melakukan pembicaraan negatif mengenai diri sendiri dan mengatakan kepada diri sendiri bahwa kamu tidak akan berhasil.
Guna mengatasi hal ini, kamu perlu lebih bersabar pada diri sendiri dan bersikap baik atas pikiran-pikiran buruk yang berkembang.
3. Perfeksionis
Jika kamu adalah tipe perfeksionis, kamu mungkin akan cenderung menuntut untuk bisa memberikan yang sempurna. Hal ini juga termasuk dalam salah satu sikap sabotase diri. Sekilas sikap ini terdengar baik, tetapi justru sebaliknya.
Seseorang yang perfeksionis cenderung tidak akan mengambil tindakan sampai waktu yang tepat atau merasa bahwa kamu perlu meningkatkan kemampuanmu dengan sangat sebelum melangkah maju.
Padahal hal ini terkadang bisa menjadi sesuatu yang bisa menghambatmu untuk terus maju.
4. Mencari solusi dengan mengonsumsi alkohol atau obat-obatan
Beratnya pekerjaan kantor, hubungan asmara, dan bahkan keluarga dapat membuat seseorang memilih untuk mengonsumsi alkohol atau zat adiktif lainnya. Mereka tidak sadar bahwa semua itu bisa menghancurkan diri sendiri.
Solusi terbaik menghadapi masalah adalah menghadapinya. Ingatkanlah diri bahwa alkohol dan obat-obatan terlarang hanya akan menimbulkan masalah lainnya di kemudian hari.
5. Imposter syndrome
Imposter syndrome adalah kondisi di mana seseorang tidak merasa sukses dan berpikir bahwa orang lain juga berpendapat hal yang sama. Kamu sering berpikir bahwa pujian yang orang lain berikan itu tidak layak.
Selain itu, jika kamu memiliki imposter syndrome, kamu juga akan cenderung menganggap kesuksesan sebagai sebuah keberuntungan bukan bagian dari usaha maksimal yang telah dilakukan.
Cara mengatasi sabotase diri ini adalah dengan menuliskan pencapaian yang telah dilakukan dan berdialog dengan orang yang memahamimu saat pikiran itu muncul.
6. Selalu menghalangi diri mencoba hal baru
Bila kamu sering ragu pada diri sehingga enggan untuk mencoba melakukan sesuatu yang baru maka ini adalah contoh lain perilaku sabotase diri.
Dalam karier tentu bentuk sabotase diri ini akan menghambatmu. Pasalnya terkadang kamu tidak dapat mencapai tujuan tanpa mencoba terlebih dahulu.
Untuk menghadapi hal tersebut, cara untuk mengatasi bentuk sabotase diri adalah dengan mencoba tidak mendengarkan pikiran-pikiran negatif yang membuat kamu ragu akan diri dan menghambatmu mengambil kesempatan untuk mencoba suatu hal.
Selain berbagai macam cara di atas, kamu juga bisa menghentikan sikap sabotase diri dengan upaya lain seperti mengenal diri sendiri lebih dalam, membuat perubahan kecil yang berarti, dan membangun dialog positif dengan diri sendiri.
Jangan biarkan sabotasi diri atau self-sabotage menguasai dirimu. Karena hal ini tentu juga dapat menjadi salah satu penghambat jalanmu menuju kesuksesan karier.
Sumber artikel