Awal mula gagasan rumah baca inklusi "Lentera ilmu" Ini berasal dari kader kader KOHATI korps HMI wati Wahid Hasyim Unira Malang hingga terlaksanakannya launching rumah baca dengan nama rumah inklusi "Lentera ilmu" tentunya dengan dukungan dari masyarakat sekitar. Sabtu, 29 Februari 2020

Bertempat di Jalan Sidotopo No.38 Desa Dilem Kecamatan Kepanjen kabupaten Malang.Ketua umum HMI wahid hasyim menyampaikan bahwa,
"Saya mengapresiapi atas terlaksananya launching rumah baca yang diinisiasi oleh teman-teman pengurus kohati Wahid Hasyim, karena KOHATI Wahid Hasyim ini satu satunya dan KOHATI pertama yang terbentuk di komisariat dan di kabupaten malang yang mana di dalamnya terdapat kader kader perempuan terbaik HMI wahid Hasyim" Irvan Cahyono ketua umum HMI Kom Wahid hasyim

"Harapan kedepan KOHATI Wahid Hasyim mampu menjadi penggerak dibidang bidang yang lain" Sambung irvan

Dalam sambutannya ketua umum kohati juga menyampaikan beberapa hal terkait dengan terlaksananya kegiatan ini.
"Kegiatan launching rumah baca ini akan menjadi program kerja kohati jangka panjang dengan pendampingam dan pengabdiam dari kawan kawan kohati kepada masyarakat d sekitar" Uswatun Hasanah Ketua umum KOHATI Wahid Hasyim Unira Malang.

"Dengan mengambil tema Menggapai masa depan bersama kita bisa,pendidikan untuk semua menjadi langkah awal dari kawan kawan kohati untuk terus menumbuhkan semangat dalam bidang literasi khususnya memulai membaca sejak dini dan memberikan motivasi kepada adik adik ABK karena meraka juga mempunyai kesempatan yang sama dalam mendapatkan pendidikan" Pungkasnya

Selain itu dalam acara tersebut di hadiri oleh beberapa komunitas komunitas literasi yang ada di kepanjen seperti GPAN Regional Kepanjen, Galery Kreatif, Taman baca Nurul Ba'da, Dunia Kreasi citraloka,Arek Kepanjen, jaringan perempuan desa dll.

KOHATI Wahid Hasyim Unira menggelar acara tersebut dengan mendatangkan beberapa pemateri yang bergerak di bidang literasi dan praktisi pendidikan.
Seperti yang di sampaikan bu binti selaku praktisi pendidikan dan sekaligus kepala sekolah Inklusi Sidotopo menyampaikan.
"Peran guru dalam memotivasi anak didik untuk gemar membaca sejak dini sangat penting meskipun itu sudah menjadi kewajiban seorang guru tetapi butuh kesabaran dan keistiqomahan dalam melaksamakannya, ketika berbicara dunia ABK maka kita harus memasuki dunia anak berkebutuhan khusus tersebut, sehingga kita faham yang d butuhkannya. Harapannya dengan adanya rumah baca inklusi Lentera ilmu ini menjadi menjadi salah satu langkah untuk mencapai kepanjen kota ramah Abk" Pungkasnya

Disampaikan pula oleh pemateri dari jaringan perempuan desa
" Memulai dan membangun sesuatu itu sulit jika dilakukan dengan sendiri, makan seperti halnya membangun rumah baca inklusi ini harus bersama sama mendapat dukungan dari stakeholder yang ada, tentunya bukan hanya membangun yang terpenting adalah merawat untuk terus berkembang" Aqnia addini founder Jaringan Perempuan Desa